"Kak." Panggil Clara begitu kemarahan Sehun sudah mereda, "sampai kapan dompetnya diambil?" tanya gadis itu dengan wajah murung.
Setelah Clara mengeluarkan bujukan andalannya, Sehun langsung meluluh. Lelaki itu memilih duduk tenang sembari meminum teh hangat, dibanding harus meladeni Adik bungsunya yang mempunyai tingkah menyebalkan diatas rata-rata.
"Sampai kamu janji sama Kakak, kalau kamu gaakan pernah melanggar peraturan lagi." Jelasnya tanpa menoleh melihat sang Adik.
"Iya Kak, janji! Aku janji gaakan ngelanggar peraturan lagi!" ujar Clara memajang dua jari membentuk v di depan wajah Sehun.
Lawan bicara didepannya itu lantas tersenyum, lalu berdecak. "Itu kalimat yang selalu Kakak dengar, setiap kamu melanggar."
"Yang kali ini janjinya serius!"
"Itu juga kalimat yang sering Kakak dengar." Ucapnya santai, lalu menegakkan punggungnya pada sandaran kursi. "Clara. Kamu tuh udah gede, udah mau wisuda. Masa masih mainin janji? Jangan-jangan kamu sering tebar janji palsu yah?"
"Fitnah."
Sehun mengerutkan dahi, "kayaknya emang bener. Ck, kamu ini!"
"Apaan sih! Pokoknya balikin dompetnya secepat mungkin, sebelum aku aduin ke Papah!"
BRAK!!!!!!
Clara terperangah diatas kursi saat mendengar suara menggelegar dari lantai bawah, Sehun juga ikut terdiam mendengar suara keras itu.
"Suara apa?" tanya Clara memperhatikan kearah luar dari dalam kantor Sehun yang ruangannya dilapisi oleh kaca bening. Sehun yang juga terkejut mendengar suara bantingan itu terlihat sama sekali tak bergerak dari tempat duduknya. "Kak? Mending kita periksa aja." Ajak Clara berdiri dari tempat duduk dan mulai berjalan kearah pintu.
"Clar, stay here." Suruhnya dengan nada rendah memerintah Clara untuk tetap ada di ruangan ini.
Gadis yang di larang itupun langsung menatap Sehun dengan sorot mata kebingungan, "hah? Itu di bawah kayak ada yang berantem, masa ga diperiksa?"
"Kamu disini aja."
"Aku kepo Kak."
BRAK!!!
"Tuh kak! Ribut banget."
"Aaarrrggh!"
Clara langsung melotot saat mendengar erangan kesakitan dari luar, "Kak itu siapa?!" tanya-nya dengan nada panik.
Tanpa menunggu jawab dari Sehun, Clara memilih langsung lari keluar ruangan dan melihat siapa yang berteriak dengan keras di lantai bawah itu.
Suara bantingan, pukulan dan jeritan mulai terdengar semakin keras.
Membuat Clara makin mempercepat langkahnya, "kamu diem disini. Dibawah bahaya, ada maling." Pekik Suho yang tiba-tiba saja berdiri di belakang badan Clara dan menariknya untuk berhenti sebelum menuruni anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL. | Jaehyun ⌈✔」
Fanfic[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka. Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis. Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...