[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka.
Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis.
Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Super Scary Labyrinth of Fear, merupakan rumah hantu dengan konsep rumah sakit yang dipercaya memiliki kisah sadis nan menakutkan.
"Lucas, Haechan, Jungwoo, Clara, Somi sama Yuta." Panggil Chaeyeon mulai mengabsen nama dan memberika senter.
"HAH! Kok gue?!" sentak Yuta panik saat namanya disebutkan.
Taeyong tertawa, "mampus."
Diantara teman-temannya, yang paling berani adalah Yuta.
Clara dan Somi setuju jikalau salah satu lelaki selain Haechan dan Lucas ikut untuk menjaga kedua wanita itu.
Lalu mereka memilih Yuta.
"Jangan gue, gue udah pernah masuk kesini dan gue gamau masuk lagi." Jelasnya.
Yang seberani Yuta-pun menyerah, apalagi tim cupu yang bermodalkan bacot ini.
Lucas merangkul Somi dan Clara, "tenang aja gue gaakan ninggalin lo berdua. Dempetan aja sama gue, pasti bakal gue jagain."
Suara teriakan, jeritan, tangisan dan musik menyeramkan terdengar jelas sampai keluar. Membuat penantang berpikir berkali-kali lipat untuk masuk kedalam sana.
"Ayok cepet, kelamaan mikir." Sahut Clara yang mulai kesal.
Haechan mengangguk, "ayok. Eh! Lo ga masuk Yut?"
"Ga."
"Lo aja yang gantiin Jae." Suruh Chaeyeon mendorong Jaehyun agar maju mendekat pada Clara.
Jaehyun menggeleng lalu kembali mundur pada jejeran teman-teman yang tak masuk kedalam.
"Heleh! Katanya aja melindungi di segala keadaan, giliran yang kayak gini aja lo mundur." Sinis Taeyong.
"Ngapain gue masuk kedalem cuman buat liat setan jadi-jadian, males. Temen gue udah banyak yang kayak setan, jadi untuk apa masuk kedalam?"
"Sialan!"
Lelaki itu maju merangkul Clara, "ayok." Ajaknya memimpin langkah untuk masuk kedalam.
Aroma rumah sakit tercium jelas, bau obat-obatan terasa kuat menyengat pada indra penciuman.
"Woy, gue nyerah." Ucap Haechan menarik ujung baju Jaehyun.
Semua langsung menoleh, "gue buka pintunya aja belum." Balas Jaehyun terheran-heran.
"Jangan buang waktu disini, masih banyak wahana yang mau kita datengin." Taeyong mendorong Haechan agar cepat masuk.
Tanpa berlama-lama Jaehyun langsung menarik pintu besar di hadapannya dan masuk kedalam.
Suasananya benar-benar nyata, ini malah lebih realistis dari apa yang di bayangkan.
"Clar, pegang tangan aku." Suruh Jaehyun mengulurkan tangan.
