[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka.
Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis.
Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menunggu selama enam menit, akhirnya Jaehyun muncul dari arah tangga. Tampilannya sudah berubah, ia menggunakan baju kaos berwarna hitam dengan celana jeans diatas lutut.
"Maaf Bun, tadi Jae ganti baju dulu diatas." Ujarnya pada sang Bunda.
"Gapapa, lagian panas kalau pake baju gitu. Lebih santai kayak gini, ga gerah liatnya." Jawaban yang diberikan Bunda Jaehyun itu membuat Clara merasa tenang, dirinya bersyukur karena tidak di cap sebagai anak kurang sopan yang menggunakan baju santai saat berkunjung kerumah orang. "Kalian makan yah, Bunda mau samperin Ayah dulu ditaman belakang. Kalau udah selesai, nyusul aja. Kita ngobrol-ngobrol disana." Ucapnya dengan sangat lembut pada Jaehyun dan Clara.
"Mau gue ambilin nasinya?" tawar Jaehyun setelah Bundanya berjalan menjauh.
"Gausah, gue bisa sendiri." Jawab Clara langsung berdiri menyendokan nasi dan beberapa lauk, "Jae. Kenapa ganti baju?" sambungnya setelah duduk berhadapan denga Jaehyun.
"Daripada lo ngerasa ga percaya diri, mending gue temenin." Jawabnya acuh sembari menyuapkan makanan kedalam mulut.
Clara mengangkat ujung bibir menampilkan senyuman manis, "makasih."
Selesainya mereka berdua menikmati makanan, Jaehyun langsung mengajak Clara menuju taman belakang.
Untuk menikmati secangkir teh bersama langit mendung, "kayaknya semesta tau cara bikin lo bahagia." Toleh Jaehyun dari samping, "liat langitnya. Lagi mendung, aroma sorenya seger banget." Gumam lelaki itu yang hanya dijawab dengan senyuman hangat dari Clara.
Jaehyun merangkul Clara, lalu menunjuk kearah atas. "Liat awannya. Bentar lagi hujan, gimana kalau nanti malam kita jalan-jalan pake motor keliling Bandung? Sambil nikmatin aroma hujan dan udara dinginnya."
"Boleh?"
"Boleh dong, nanti malam yah?"
Clara mengangguk, "okay."
Jaehyun ikut tersenyum melihat sahabatnya itu.
Cara membuat Clara bahagia itu tak susah, gadis itu tak perlu kemewahan untuk sebuah senyuman.
Cukup memberikan hal kecil yang ia sukai.
Naik motor sambil menikmati udara segar, memandangi langit mendung, melihat rintikan hujan, menatap pemandangan indah dengan obrolan kecil atau alunan musik.
Sederhana, tapi sangat membekas kebahagiaannya.
"Clara, sini." Ajak Bunda Jaehyun melambaikan tangannya.
"Lo duluan kesana, gue kebelakang dulu ada urusan."
"Ih! Masa gue sendiri?!" tarik Clara pada ujung baju Jaehyun.
Lelaki itu langsung melepaskan tangan Clara, "mau ikut? Gue mau boker!"
"Ish!"
"Makanya! Sono duluan samperin Bunda." Ujarnya mendorong pelan badan Clara, "eh! Pinjem hp dong, gue bosen kalau gaada hp."
