Lima hari sudah terlewati dengan sangat berat.
Benar saja kata Doyoung waktu itu, setelah dua hari rasa kehilangannya baru terasa.
Terbiasa bersama setiap hari, dan kini posisi pendamping yang selalu menemani Clara kosong. Bingung, hampa dan sedih. Clara tak henti-hentinya menangis selama beberapa hari.
Kabar dari Jaehyun tak kunjung datang, keberadaannya pun tak diketahui.
Teman-temannya selalu mencoba menghibur, namun tak pernah berhasil. Clara terus saja murung sampai-sampai membuat orang sekitar kebingungan, apa sebenarnya keinginan Clara kali ini.
Melepaskannya sudah, karena alasan tak lagi memilik kepercayaan. Namun entah mengapa rasa menyesal itu baru saja datang disaat Clara mengingat masa indah meraka dulu.
Kenangan-kenangan tentang kebersamaan mereka terus muncul saat Clara memejamkan mata, hatinya benar-benar menyesal dan terasa menyakitkan.
Berkali-kali Chaeyeon datang ke kamar Clara untuk memberikan pandangan baik tentang Jaehyun. Perempuan itu sangat yakin bahwa lelaki yang baru saja diputusi itu membawa pengaruh besar bagi kehidupan temannya.
Clara memutuskan menginap dirumah lamanya, rumah semasa kuliah bersama teman-teman. Itu dilakukan agar ia terpantau dan dihibur dengan sebaik mungkin.
"Kesalahan kemarin memang sebuah kefatalan yang besar dalam menghancurkan sebuah kepercayaan yang selama ini lo takuti, tapi lo juga ga bisa memaksakan untuk terus membiarkan kekecewaan ini memakan lo sampai-sampai tak berdaya. Yang lo butuhin saat ini cuman dia, sekeras apapun semuanya mencoba untuk menghibur tapi kalau lo cuman butuh dia. Itu percuma."
Chaeyeon terus menggenggam tangan Clara diatas kasur, sudah tiga hari gadis itu tak nafsu makan dan enggan untuk beraktifitas. "Dengerin gue Clar, perihal prank waktu itu. Semuanya bener-bener dilakuin atas dasar kejutan ulangtahun, gaada keseriusan didalamnya. Wajar kalau lo merasa takut karena hal seperti ini pernah terjadi secara nyata di lingkup lo. Tapi gaada alasan kenapa lo harus membuang Jaehyun hanya karena permasalahan ini, gue gaakan cape untuk mengingatkan siapa orang yang selalu menggendong, menghibur, menyelamatkan bahkan memberi kasih sayang dan cinta sebesar itu untuk lo."
Mendengar perkataan itu, kini kedua tangan kembali menangkup wajahnya yang sudah dipenuhi air mata.
Hari-harinya sangat menyiksa.
Sakit hatinya sangatlah menganggu.
Sebuah kesalahan-kah baginya memutuskan Jaehyun? Atau mungkin ini semua hanyalah awalan agar Clara bisa melangkah maju menuju kehidupan baru?
"Penyesalan memang selalu datang belakangan, tapi masih belum terlambat untuk lo memperbaiki keadaan ini." Elus Chaeyeon pada punggung gadis disampingnya.
Clara menangis lebih kencang, bahkan kini ia meremas bajunya untuk melampiaskan kesesakan di dada.
"Chae..." panggilnya dengan suara serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL. | Jaehyun ⌈✔」
Fanfiction[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka. Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis. Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...