"Clar, lo kalau marah tuh harus bisa kontrol diri. Kalau aja tadi kita gaada, lo pasti udah habis di gebukin balik sama si Mino."
"Bodo ah, emosi gue. Serendah apa gue dimata dia, sampai bisa ngomong kayak gitu? Kalau lo jadi gue Jae, lo juga bakal sama kayak gue! Marah!" jawab Clara sengit sambil menatap Jaehyun.
Yang ditatap langsung mundur beberapa langkah, ia lupa. Seharusnya saat Clara sedang marah seperti ini, dia tidak berkomentar apapun. Karena pada akhirnya, ialah yang akan terkena ocehan.
"Iya-iya, udah gausah emosi lagi. Mending kita balik yuk." Ajaknya sembari menarik Clara agar jalan berdekatan.
Clara benar-benar merasa muak akan kehadiran Mino, kapanpun-dimanapun. Clara akan langsung berubah menjadi mode sinis walau hanya mendengar nama lelaki itu. Dia benar-benar membencinya melebihi apapun, sampai rasanya ingin sekali melenyapkannya dari dunia.
"Mau makan dulu ga?"
"Makan apa?"
Jaehyun memeriksan jam tangannya, "Masih jam 2. Besok lo gaada acara kan?"
"Engga, kenapa?"
Jaehyun mengangguk lalu membukakan pintu untuk Clara, ia harus memastikan bahwa anak dari keluarga Govinda ini masuk kedalam mobil dengan aman. "Ngapain pake dianter sih?"
"Gue trauma, takut lo di culik."
Clara hanya tertawa menanggapi kata-kata Jaehyun, dulu ia pernah hampir saja di culik di sirkuit. Waktu itu Clara meminum dua teguk vodka, dan langsung oleng.
Kalau saja malam itu Jaehyun tidak mengikuti Clara sampai ke depan toilet, entah apa yang akan terjadi disaat banyak sekali lelaki yang berkeliaran menggoda Clara dan memaksanya ikut pergi bersama.
"Minum dulu, nih." Jaehyun memberikan satu botol air mineral setelah masuk dan duduk di kursi pengemudi.
Clara segera mengambilnya dan menyenderkan punggung pada kursi mobil, "makasih."
"Ke punclut yuk."
"Ha? Ngapain?"
"Makan, terus lo bisa nikmatin pemandangan kota Bandung di malam hari. Bulan sama bintangnya juga lagi bagus, mau kesana?"
Clara langsung mengangguk semangat saat di tawari pergi ke Punclut, suasana hatinya langsung membaik ketika mendengat kalimat itu. "Mau!!"
"Okay kita berangkat, jangan cemberut lagi yah?"
"Iya!"
Jaehyun tersenyum melihat tingkah gadis di sebelahnya itu, ia langsung menjalankan mobil dan fokus menyetir sambil mendengar Clara yang menyanyi dengan iringan musik dari radio.
"Clar."
"Hem?"
"Ga jadi deh." Potong Jaehyun yang tak dibalas lagi oleh Clara. "Gaada niat maksa gue buat ngomong gitu? Setelah gue panggil tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL. | Jaehyun ⌈✔」
Fanfic[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka. Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis. Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...