"Yer, gue mau ke club. Lo gue anter pulang dulu 'yah?" tanya Clara saat dirinya baru saja mendudukan diri di dalam mobil.
Setelah kalimat yang diucapkannya pada Jongki, Clara langsung pergi keluar rumah dengan beberapa bercak darah dilengan bajunya.
Dia tak memperdulikan apapun kali ini, didalam pikirannya hanya terlintas bagaimana cara untuk melupakan kejadian nyata yang sama sekali belum bisa ia terima dengan lapang dada.
"Gue ikut, gue temenin." Jawab Yeri mengangguk, "kita ke XB aja 'yah?" ucapnya menawarkan salah satu Club di kota Bandung.
Clara hanya mengangguk, "gue ajak Johnny. Lo jangan kasih tau siapa-siapa, apalagi Jaehyun." Perintah Clara yang dibalas anggukan.
Johnny harus ikut, karena tanpa lelaki di area table akan sangat membahayakan. Datang ke-club ramai-ramai saja sudah banyak resikonya, apalagi hanya berdua dan perempuan.
Clara datang untung melupakan masalah, bukan untuk menambah masalah.
"Lo gaakan kedapetan sama Kak Sehun?"
"Selagi semuanya senyap, mungkin dia gaakan pernah tau."
Yeri berpikir sembari mencerna kalimat yang diucapkan sahabatnya itu, "yakin? Kak Sehun 'kan punya cctv berjalan."
"Bodo amat ah, gue gapeduli. Kali ini gue lagi butuh sesuatu yang bisa menghilangkan pikiran."
Yeri hanya menghembuskan nafas memaklumi keinginan Clara. Semisal dirinya ada di posisi yang sama, mungkin Yeri akan memilih mati dari pada harus menyaksikan orangtuanya berselingkuh.
Mobil terparkir pas di depan gedung yang sangat tak menarik perhatian, orang yang tak tahu apa dalamnya mungkin hanya mengangka ini bangunan sepi tak berpenghuni.
Tapi saat masuk kedalam semua akan merasakan perbedaan.
Mulai dari kebisingan, gemerlap lampu dan aroma minuman keras.
"Yer!" panggi Johnny di depan pintu masuk.
Yeri langsung menggenggam tangan Clara dan berjalan mendatangi lelaki jangkung itu.
"Gimana kalau kita cari makanan?" ajak Johnny sengaja untuk mengalihkan keinginan Clara.
"John, kali ini aja. Gue udah ga kuat lagi." Ucap Clara dengan mata penuh permohonan, "sangking sakitnya dada gue. Air mata gue gabisa keluar."
Johnny menatap dalam bola mata Clara, ia bisa merasakan betapa sakitnya kejadian yang sedang dialami teman perempuan satu organisasinya itu. "Sini," suruhnya untuk masuk kedalam rangkulan.
Johnny dengan Clara cukup dekat karena pertemanannya dalam sebuah perkumpulan di kampus.
Sesampainya mereka di depan table milik Johnny, Clara langsung mendudukan diri dan mengangkat tangannya tuk memesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL. | Jaehyun ⌈✔」
Fanfiction[END] Pada akhrinya kebenaran tentang perasaan yang menjadi tapak langkah selanjutnya untuk kisah cinta mereka. Persahabatan tidak diciptakan untuk lawan jenis. Lalu, apa yang bakal lo lakuin saat ada diposisi harus memilih. Antara, Cinta dan Persah...