SW • sebelum epilog

14.4K 1.2K 191
                                    

1986 words gilak! Terpanjang yang pernah di ketik😭
Kalo kelen nggak kangen sama notif SW dan nggak menuhin komentar, kalian mengecewakan ku😭




Yang kangen harus kasi banyak komentar dan bintang ya!❤










































































Iqbaal mendengus masam melihat (Namakamu) yang di balut dengan dress putih selutut yang di padukan dengan bleezer tosca. Jangan lupakan rambut panjang nya yang ia biarkan tergerai serta polesan natural berupa bedak dan lipgloss  yang membuat siapa saja yang melihatnya tak akan percaya jika (Namakamu) sudah menikah bahkan memiliki anak yang kini berusia 10bulan.

"Ck! Nggak usah cantik-cantik"

(Namakamu) yang sibuk memasangkan baju pada Acel pun mengalihkan pandangannya. "Hah?"

"Kita nggak usah pergi ya?"

"Kenapa Mas?"

"Nggak apa-apa. Ya? Nggak usah pergi ya?" Ajak Iqbaal yang kini sudah melepas jas hitam nya.

(Namakamu) menatap suami nya bingung lalu mengangguk pelan.

Iqbaal tersenyum puas mendengarnya. (Namakamu) memang istri yang baik. Jarang sekali wanita itu menolak atau membantah perintah dan perkataannya.

"Tapi, Bunda sama Ayah kan nungguin Mas?"

Iqbaal memejamkan kedua matanya lalu membuka nya cepat. Menarik kedua tangan (Namakamu) yang sudah bergerak melepaskan baju Acel. Meletakkan kedua tangan tersebut tepat di depan dadanya.

"Mas"

Iqbaal menatap (Namakamu) lembut. "Sebelum kamu, aku pernah jatuh sama perempuan lain. Tapi aku nggak pernah seposesif ini"

(Namakamu) mengerjapkan kedua matanya mencoba mencerna ucapan Iqbaal.

"Cukup sekali aku jadi laki-laki bodoh sebelumnya dan aku janji, aku nggak akan ngelakuin hal yang sama. Aku akan jadi suami yang baik buat kamu dan jadi Papa yang baik buat Acel"

Iqbaal meraih kepala (Namakamu) untuk mendekat kearahnya. Dalam hitungan detik bibir kedua nya saling terpaut satu sama lain. Tidak ada nafsu melainkan luapan perasaan cinta yang mereka miliki. Hal itu cukup membuat perut (Namakamu) seakan tergelitik dengan kupu-kupu yang berterbangan.

"Bububu!"

Seakan tersadar (Namakamu) mendorong dada Iqbaal cepat. Menggigit bibir bawahnya kuat. Bagaimana bisa mereka berciuman di depan Acel?

Iqbaal memandang anak nya dengan senyuman tertahan.

"Mas, kita jadi pergi?" Tanya (Namakamu)

"Iya jadi. Acel pakein lagi baju nya"

"Bububu!"

Acel bertepuk tangan memanggil (Namakamu).

(Namakamu) mengangguk patuh. Duduk di pinggiran tempat tidur dan kembali memakaikan Acel baju kemeja putih serta celana pendek berwarna hitam.

Second Wife • IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang