Second Wife • 36

12.6K 1.2K 245
                                    

"Satu, Dua, Tiga"

Irzan terus menekan defibrilator pada dada (Namakamu) yang kini di layar takiraki menunjukkan garis yang semakin lemah.

"Satu, Dua, Tiga"

Irzan menggelengkan kepala nya cepat saat melihat perawat yang semakin cemas dengan keadaan pasien.

"Dok, ini sudah yang ketiga kali"

Irzan memejamkan kedua matanya erat berharap jika doa-doa nya terkabul untuk kondisi (Namakamu) yang bisa berubah menjadi stabil.

Mata Irzan terbuka cepat bersamaan dengan bunyi takiraki yang kini menunjukkan garis lurus.

TIIIIIIIITTTTTTTTTTTTT

"(NAMAKAMUU)!!" Teriak Irzan

Para perawat bergerak mendekati (Namakamu) untuk memeriksa beberapa letak denyut nadi.

"Pasien meninggal pukul--"

"ADIK SAYA TIDAK MENINGGAL!" Bentak Irzan membuat beberapa perawat berjengit kaget

"T-tapi Dok,--"

"Adik saya tidak meninggal" potong Irzan penuh penekanan




Second Wife


Iqbaal langsung menerobos pintu ruang operasi yang tertutup tanpa memperdulikan pekikan dari Rike dan Herry serta larangan dari para perawat

"(Namakamu)" lirihnya pelan

Tak mampu membendung air mata yang sedari tadi ia tahan.

Benarkah, (Namakamu), istri nya telah pergi?

Di depan sana terlihat Irzan sepupunya, masih berpakaian lengkap khas dokter yang kini menangis memeluk tubuh mungil (Namakamu), istrinya.

"(Namakamu), bangun! Aku mohon sama kamu! (Namakamu)!"

"(Namakamu), jangan gini, hiks Ac-Acel masih terlalu kecil (Namakamu)"

Irzan terus mengguncang tubuh (Namakamu) yang tak sudah bernyawa.

Tangan Irzan terjulur menangkup pelan wajah cantik yang selalu dimiliki (Namakamu). "Aku akan bawa kasus kamu ke kepolisian"

"(Namakamu).."

Irzan menolehkan kepalanya. "Mau apa lo kesini hah?! Puas?! Udah nyakitin (Namakamu) gimana perasaan lo? Seneng?"

"Nggak ada suami yang seneng ketika tau istrinya--"

"Masih punya malu lo ngakuin (Namakamu) sebagai istri lo?" Tanya Irzan tajam dengan mata yang memerah akibat menangis

"(Namakamu) tetap istri gue Zan" jawab Iqbaal getir berjalan mendekati brankar dimana (Namakamu) terbujur kaku

"Le!"

"Apa?! Lo nggak ada hak buat larang-larang gue Zan. Lo cuma sepupu gue. Kalau lo ada perasaan sama (Namakamu), kubur perasaan lo dalem-dalem. (Namakamu) tetap istri gue. Kecuali dia yang minta di lepasin sama gue"

Iqbaal tersenyum lirih dengar air mata yang tak bisa lagi ia bendung.

"(Namakamu) terlalu banyak ngerelain dirinya buat sakit demi gue bahkan sakit nya itu akibat ketololan yang nggak pernah gue sadarin sama sekali"

Irzan memandang Iqbaal datar. "Kalau (Namakamu) dikasi kesempatan buat balik lagi, apa yang bakal lo lakuin buat kehidupan dia?"

Iqbaal menghela napas nya pelan lalu mendekati wajah pucat (Namakamu).

Second Wife • IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang