"Rumah kok sepi Bi? Ale sama (Namakamu) ada di dalem?"
"Ada kok Bu"
Rike mengangguk senang. "Tolong bawain koper saya ke kamar ya Bi. Saya mau langsung ketemu (Namakamu) aja. Rindu rasanya udah seminggu nggak ketemu dia. Dia nggak nyentuh da---"
Ucapan Rike terpotong saat terkejut melihat anak bungsu nya yang masih tertidur nyenyak di depan pintu kamar yang di tempati oleh (Namakamu).
"Loh? Kok Ale tidur di depan kamar (Namakamu)?" Rike menolehkan kepalanya memandang Bibi penuh tanya
Memang pagi ini Rike sampai dirumahnya setelah seminggu menemani sang suami dinas di kota Bandung. Berhubung Herry belum bisa meninggalkan cabang perusahaan yang keadaannya belum stabil, membuat Rike tetap ingin pulang untuk menemui salah satu menantu nya yang sedang mengandung cucu penerus keluarga Dhiafakhri.
Niat ingin memberi kejutan untuk menantunya, tetapi dirinya lah yang di beri kejutan oleh anak bungsunya.
Bibi meringis tak bersuara. Memandang Rike takut-takut. "Den Ale sama Non (Namakamu) marahan Bu"
"Marahan? Kenapa?"
"I-itu Bu. Anu--"
"Apa sih Bi? Ada apa sama mereka?" Desak Rike tak sabar
"Kemarin pagi Non Shasha dateng kesini sambil teriak-teriak marahin Non (Namakamu), Bu"
"Shasha kesini marah-marah?"
Bibi mengangguk.
"Terus?"
"Tapi Non (Namakamu) nggak keluar dari kamar, yang keluar Den Ale nemuin Non Shasha. Saya langsung ke dapur lagi Bu. Nggak tau lagi kejadiannya. Tapi pas udah agak siangan, Den Ale nganter Non Shasha pulang kerumahnya mereka Bu."
"Terus nggak lama Den Ijan dateng nganterin vitamin buat Non (Namakamu). Tapi Non (Namakamu) teh nangis, ngidam minta di beliin kembang gula. Jadinya di bawa Den Ijan pergi buat beli. Eh pulang-pulang, Non (Namakamu) di marahin sama Den Ale. Den Ijan juga mukul Den Ale, Bu"
Mendengar penjelasan Bibi membuat Rike memijat pelan pangkal hidung nya pusing.
"Duh Bi. Kepala saya mendadak pusing." Gumam Rike memegang bahu Bibi
"Eh, Bu. Ayo saya antar ke kamar"
"Nggak usah Bi. Saya bisa sendiri. Bibi tolong bangunin Ale dulu ya, suruh pindah ke kamar nya aja. Ntar dia demam kalau masih tiduran di lantai doang kayak gitu"
"Iya Bu"
Rike berjalan memasuki kamarnya yang berada tak jauh dari kamar (Namakamu).
Bibi menghampiri Iqbaal dan berjongkok tepat di sebelahnya.
"Den, bangun"
"Den Ale"
"Nghhhh..."
Iqbaal mengucek-ngucek kedua matanya pelan. Kepalanya mendongak memandang Bibi sembari menguap.
"Apa Bi?" Tanya nya parau
"Ibu suruh Den Ale pindah ke kamar"
Seakan tersadar Iqbaal mendudukkan dirinya. "Bunda udah pulang Bi?"
Bibi mengangguk. "Udah Den. Baru aja sampai. Cuma langsung istirahat, pusing katanya"
"(Namakamu) udah keluar kamar?"
![](https://img.wattpad.com/cover/208680019-288-k386102.jpg)