Second Wife • 11

12.2K 1K 68
                                    

Keluarga dari tunangan Teh Ody sudah pulang dengan membawa senyuman memuaskan karena pertemuan keluarga malam ini membuahkan hasil. Tiga bulan kedepan pernikahan akan di laksanakan.

Iqbaal, (Namakamu), Azka, Irzan dan Bella duduk diam di meja makan. Semua nya tampak menikmati makanan tanpa mau membuka suara, terkecuali (Namakamu).

Iqbaal melirik (Namakamu) yang duduk disebelahnya. Istrinya itu mengunyah makanan dengan sangat pelan dan mata sendu seperti sedang melamun. Iseng, Iqbaal meletakkan tangannya di atas paha (Namakamu) lalu meremasnya pelan.

Berhasil. (Namakamu) tersentak kaget dan melihat ke bawah. Iqbaal menyeringai saat (Namakamu) melihatnya dengan terkejut.

"Kenapa?"

(Namakamu) tersenyum tipis dan menggeleng membuat Iqbaal tak puas dengan jawaban yang perempuan itu beri.

Bella yang duduk berhadapan dengan (Namakamu), memandangnya dengan benci. Ia berdehem pelan lalu berkata. "Kamu nggak mau cobain steak nya, (Namakamu)?"

(Namakamu) mengerjapkan kedua matanya lalu mengalihkan pandangannya pada Bella yang duduk berhadapan dengannya. "Enggak Kak. Aku makan nasi aja nggak papa"

Irzan yang tau gelagat aneh Bella pun menegurnya. "Stop Bel"

Bella memandang Irzan tak terima. "Apasih Zan? Aku cuma tanya (Namakamu) kenapa kamu yang sewot? (Namakamu) nya baik-baik aja kok"

Iqbaal mengerutkan kening nya. Merasa heran dengan perdebatan Irzan dan Bella. Sedangkan Azka seakan tak peduli, ia asik dengan makanannya.

"Kamu mau nyobain steak nya?" Tanya Iqbaal pada (Namakamu)

"Enggak Mas. Aku udah kenyang. Nggak usah" tolak (Namakamu) cepat dengan dada yang berdegup kencang

"Atau kamu mau aku ambilin? Aku ambilin yah" tawar Bella langsung bergerak mengambilkan steak untuk (Namakamu)

Irzan yang melihatnya seakan muak. Ia bangun dari duduknya dan beranjak pergi setelah berkata, "Aku pulang. Salam sama yang lain."

"Ayo dimakan (Namakamu)" suruh Bella tersenyum manis

(Namakamu) menggigit bibir bawahnya pelan. Matanya melirik Iqbaal yang juga memandanginya sembari tersenyum. Rasanya (Namakamu) ingin menangis saat ini juga.

"A-aku nggak tau cara makannya Mas" lirih (Namakamu) jujur seraya menunduk dengan air mata yang sudah turun membasahi kedua pipinya

Iqbaal memandang (Namakamu) tak percaya. Apa katanya tadi? Belum sempat Iqbaal mengeluarkan suara nya, (Namakamu) sudah berlari meninggalkan meja makan.

Iqbaal mengalihkan pandangannya pada Bella yang tersenyum puas. "Apa maksud kamu Bel?"

"Apa?" Tanya Bella tak bersalah

"Nggak seharusnya kamu gitu Bel. (Namakamu) istri Ale" Azka akhirnya mengeluarkan suaranya

"Aku nggak peduli. Dia harus sadar sama posisi nya yang cuma istri sementara buat Ale. Le, aku minta sama kamu jangan terlalu peduliin (Namakamu). Inget Shasha yang juga istri kamu!" Balas Bella tajam

"Dia nggak cocok sama kamu Le. Bahkan untuk keluarga kita pun engga. Lihat! Untuk makan steak aja dia nggak tau caranya. Pembantu-pembantu dirumah aja tau cara makan steak. Dia bahkan rela jual dirinya dan anaknya demi uang. Jangan buta karena wajah polos (Namakamu) Ale!" Pekik Bella

Iqbaal bangun dari duduknya. "Ini rumah tangga aku Bel. Jangan pernah ikut campur karena kamu nggak ada hak untuk ikut campur dalam rumah tangga aku"

*****

(Namakamu) membekap mulut dengan punggung tangan kanannya. Dada nya sakit sekali atas perlakuan Bella yang seperti sengaja mempermalukan dirinya. Sungguh. (Namakamu) tak melakukan satupun kesalahan pada sepupu Iqbaal itu. Tapi kenapa Bella memandangnya seolah dirinya adalah musuh besar dengan tatapan benci nya?

Kini (Namakamu) membenci dirinya. Membenci karena terlalu gegabah dan cepat dalam mengambil keputusan yang membuat hidupnya seperti berada dalam pusaran air yang hitam. Bolehkah (Namakamu) ikut menyalahkan takdirnya? Tak terbendung, air matanya semakin deras mengalir dan isak tangis yang sangat memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya.

(Namakamu) terus melangkahkan kakinya pelan keluar dari pintu gerbang kediaman rumah mertua nya tanpa tau arah tujuan.

"(NAMAKAMU)!!"

(Namakamu) menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya. Tubuhnya menegang saat tubuhnya sudah berada dalam dekapan yang baru-baru ini menjadi tempat favorite nya.

"Jangan pernah pergi tanpa aku sama kamu (Namakamu)" gumam Iqbaal menghirup aroma tubuh (Namakamu) yang berada dalam pelukannya

Lagi, tangis (Namakamu) pecah dalam pelukan hangat Iqbaal. Membuat pria yang berstatus suami nya itu menggeram berat. Ini kedua kali nya Iqbaal melihat (Namakamu) menangis dengan keadaan serapuh ini, lagi. Selama 3minggu usia pernikahan mereka, Iqbaal merasakan amat marah saat tau siapa dan apa yang menyebabkan (Namakamu) menangis seperti ini.

"Ayo kita balik lagi, aku harus kasi teguran sama Bella" geram Iqbaal

Iqbaal merasakan (Namakamu) menggelengkan kepalanya. "Ja-jangan Mas. A-aku nggak mau Kak Bella makin nggak suka sama aku"

Iqbaal berkali-kali menghembuskan napasnya kasar berusaha meredam emosinya. Mudah saja baginya untuk menegur sikap Bella yang keterlaluan pada (Namakamu). Tetapi Iqbaal memikirkan ucapan (Namakamu) barusan. Dirinya harus membela istrinya tetapi itu malah akan berdampak semakin buruk untuk (Namakamu) sendiri.

"Kita pulang" putus Iqbaal yang tak di jawab (Namakamu) selain isak tangis yang belum mereda

Hingga di dalam mobil tak ada yang membuka percakapan. Iqbaal yang fokus mengendarai mobil dan di temani (Namakamu) yang memandang keluar jendela dengan isak tangis yang mulai mengecil.

"Aku atas nama Bella minta maaf sama kamu." Ucap Iqbaal pelan

(Namakamu) tak menjawab namun menggerakkan kepalanya mengangguk pelan membuat Iqbaal mendesah pelan. Entahlah. Dirinya tak pernah segelisah ini ketika mendapat respon dingin dari (Namakamu). Sebelumnya, Vanesha sering sekali bersikap dingin di awal pernikahannya tetapi Iqbaal tak pernah merasa segelisah dan sekhawatir ini.

Tunggu. Jangan bilang kalau dirinya memiliki perasaan pada istri yang baru 3 minggu ia nikahi ini? Tidak. Iqbaal menggelengkan kepalanya. Ini pasti hanya sekedar rasa simpati, empati dan rasa bersalah karena membuat (Namakamu) yang seharusnya menikmati masa muda dengan baik malah berakhir seperti ini. Iqbaal meyakinkan pikirannya.















Bersambung...

•••••••


Aku suka baca komentar bawel kalian, dan jgn lupakan tanda bintang yg kalian sentuh itu gratis. Terimakasih💙

24 Januari 2020
ssemestaa

Second Wife • IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang