Chapter 33 🍁 Benci dan Tidak Rela

679 53 6
                                    

Maaf harus publish ulang. Cerita yang di publish kemarin ngga lengkap :'( ini yang udh lengkap

🎠Selamat membaca🎠

5 hari lalu

Rena melihat ponsel yang menampilkan dua nomor yang sama dari dua kontak yang berbeda. Tidak mungkin minus dimatanya bertambah begitu cepat hingga membedakan angka saja ia tidak mampu.

Ia mengedip-kedipkan matanya lebih cepat dan sedikit memutar bola mata.

Memandangi berjam-jam nomor itu juga tidak akan berubah. Ia tidak ingin ambil pusing dengan masalan ini.

Dengan segera ia menelfon seseorang yang telah memberinya nomor itu. Beberapa ia menunggu sebelum saambungan itu diterima.

"halo far, lo sibuk ga?"

"halo, na. engga kenapa?"

"nomor ega yang lo bagi ke gue apa udah bener?"

"iya bener, itu nomor dia"

"lo serius kan. Ga lagi bercanda"

"dimana ada nada bercanda dikalimat gue rena,"

"masalahnya, nomor yang lo bagi ke gue tu sama kaya nomor rafka," ia hanya mendengar suara helaan nafas setelahnya.

"far, lo masih disana kan?" ia mencoba memastikan jika fara masih tetap dalam sambungan telefon. Ia melangkahkan kakinya menuju balkon hingga ia mendengar kalimat fara yang membuat jantungnya berdetak kencang.

"gue mau lo tau sesuatu tentang Rafka,"

🌻🌻🌻


Rena menghela nafas sebelum ia sendiri yang menanyakannya, "lo ega kan?"

TIN..TIN...

Sepeda motor Alif berhenti tepat di sebrang mobil Rafka. Keduanya kompak menoleh secara bersamaan. Saat itu juga,  telfon Rafka bergetar dengan cepat ia menerima panggilan itu. 

"halo ka! Tolongin gue!"

"vin, lo kenapa?! sekarang dimana?!"

"gue sama an-"  tiba-tiba sambungan terputus. 

"lo dimana sekarang! vin! Devin?! Shitt!" umpatnya menatap Alif yang tak jauh darinya.

raut wajah Rafka berubah khawatir. Suara devin bergetar dan ketakutan disana. Tidak mungkin tidak ada apa-apa dengan sepupunya itu.

Rena menyadari berubahan raut wajah cowok di depannya itu dan Suara Devin juga terdengar sampai darinya.

Apa yang terjadi pada mereka. Itu yang terlintas di benaknya.

Rafka melangkah menuju tempat dimana Alif duduk diatas motornya, "gue mau lo buktiin ucapan lo kemarin!" segera Rafka menaiki jok belakang yang seharusnya Rena tempati.

Alif mengangguk mantap dan melihat Rena yang terlihat kebingungan, "na, gue minta maaf lagi. Lo naik ojol dulu. Besok gue ceritain," ucap Alif mendapat pelototan Rena.

Ia dibiarkan bergitu saja disini. Tidak lebih tepatnya dibuang!

Begitu juga dengan Rafka, cowok itu meninggalkannya dengan sebuah pertanyaan yang belum terjawab. Tergantung sudah dirinya.

Suara motor itu menjauh darinya dan benar-benar meninggalkannya sendiri. Urusan penting apa yang membuat Alif tega meninggalkannya seperti ini.

"ada apa sih sama mereka?" tanyanya gemas bermonolog. 

RAFKA [LENGKAP] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang