malam ini, setelah mengantar Rena pulang. ia tidak kembali ke rumah. Alif lebih memilih untuk bertemu dengan teman-temannya dilapangan Basket. ia ingin berolahraga sebentar sebelum beristirahat.
"woi! gue nggak pernah lihat Rafka main ke club. dimana Dia?" tanya salah satu dari mereka yang Alif ketahui bernama Yuta.
"gue nggak tau."
"lo temen deketnya masa nggak tau?" tanya Yuta heran
"gue sama dia lagi break temenan." jelasnya membuat Yuta bergidik ngeri.
"bego! bahasa lo bikin gue geli anying," Alif hanya terkekeh menanggapi Yuta. kehilang sahabat tidak membuat dirinya harus kehilangan kebahagiaan juga.
🌻🌻🌻
"na! lo mau ngantin ya? nitip dong!" ucap cowok berjambul di belakagnya saat ia melangkah keluar.
"enggak mau ah, kamu kalo nitip nggak lihat-lihat. banyak banget yang dibeli," tolak rena melihat rafka yang berdiri sambil memainkan game di ponselnya.
"yaudah gue ikut," ucapnya sambil memasukkan ponsel dikantung celananya.
"awas nanti minta bayar," ingatnya pada Rafka dan mendapat sentilan didahinya.
"sakit tau! suka banget nyentil!" ia mengusap usap dahinya yang bebas tanpa poni.
"yang ada lo yang sering gue bayarin nanti. ingtt itu!" ucapnya sambil menarik kepangan rambut rena.
"nyebelin kamu rafka!" kesalnya sambil mengejar rafka yang telah berlari mendahului. mereka sampai dikantin.
"re," panggilan itu hanya Rafka gunakan saat ia sedang serius.
"rere," panggil Rafka sekali lagi. ia menghadap Rena seutuhnya.
"apaan sih rafka, ra re ra re mulu ih," kesalnya yang sedang mengambil susuk kotak dikuklas paling dalam.
"gue serius sama ucapan gue tadi."
"ucapan apa? yang mana?" tanyanya lagi sambil mengambil beberapa snack.
"nanti, gue yang akan sering bayarin lo. termasuk harian dan bulanan lo. inget janji gue. lo tu orangnya lupaan soalnya!"
"kenapa juga kamu bayarin bulanan aku. kamu pikir aku bakal kerja sama kamu gitu, terus kamu jadi bos aku. idih ogah," Rena bergidik ngeri
"ya nggak jadi bos lo juga. ih lemot banget sih otak lo," kesal Rafka dan mereka duduk di tengah kantin setelah membeli beberapa snack dan susu strowberi untuk Rena sendiri pastinya.
"nih mau?" tawar Rena menyodorkan susu kotaknya yang telah ia minum.
"ih, ogah. kena iler lo tu sedotannya." tunjuk Rafka diujung sedotan yang telah memipih akibat rena gigit. rena berdecak.
"yaudah kalo nggak mau,"
"nih ya, gue ingetin." Rafka mendekatnya dirinya pada Rena.
"jangan tawarin barang yang udah lo sedot ke anak lain. apalagi cowok," jelasnya membuat dahi rena berkerut.
"emang apa yang salah. nawarin sesuatu kan baik," tukas Rena menyangkal sambil menyedot susu strowberinnya,
"lo bego apa pura-pura sih? gini yah. secara ga langsung, lo itu udah bertukar saliva sama temen lo tadi,"
"bertukar saliva gimana maksudnya? itu cuman sedotan lo ka," Rena semakin tidak paham dengan ucapan Rafka. Rena menatap sedotan yang baru saja ia lepaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKA [LENGKAP] ✔
Fiksi RemajaRena Aladilla, si gadis polos berparas culun kerap menjadi bahan bully di SMP nya memiliki seorang sahabat yang cukup tampan, Rafka Vhalega. Seorang most wanted yang bersahabat dengan gadis cupu di sekolahnya. Sungguh, cerita yang mungkinan terjadi...