Sore itu langit terlihat mendung ketika aku sedang mengendarai motor untuk mengantar pesanan kue. Namaku Indira Maheswari Danish, di rumah biasa dipanggil Dira tapi banyak juga teman-temanku yang memanggil Indi. Aku lulusan sarjana pendidikan di salah satu universitas negeri di Semarang. Karena sulit mencari pekerjaan di Semarang jadi kuputuskan untuk pulang kampung dan memulai usaha kue bersama dengan saudariku, Mbak Dinar Ariandra Mirah.
Saat sampai di jalan sepi di depan sekolahku dulu, dari jauh aku melihat perempuan paruh baya berseragam khas guru berjalan sendirian menuju jalan raya, memang aku selalu menurunkan kecepatan setiap kali lewat di depan sekolah hanya untuk jaga-jaga kalo ada anak sekolah yang tiba-tiba keluar gerbang membawa motor kencang.
Tiba-tiba ada motor melaju kencang dari belakang dan menyalipku yang dinaiki 3 orang remaja laki-laki sambil bercanda dan hampir menabrak Ibu Guru yang berjalan tadi sampai membuatnya jatuh, untungnya hanya nyerempet saja tapi para remaja itu tidak peduli dan langsung pergi. Aku langsung mendatangi Ibu tersebut setelah memarkirkan motor, beberapa orang yang ada di tempat itu juga mendatangi Ibu guru itu. Ternyata itu Ibu Yuli, guru BK di SMA ku
"Ibu gak apa-apa bu?" tanyaku kepada Ibu Yuli sambil membantunya berdiri
"gak apa-apa Mbak" kata Ibu Yuli berusaha berdiri sambil dibantu beberapa orang yang lain
"oo... dasar bocah kurang ajar" maki seorang Bapak yang ada disitu
"mentang-mentang jalanane sepi naik motor sepenak'e dewe (seenaknya sendiri)" umpat orang yang ada di sana juga
"tak sumpahin jatuh kapok" kata bapak yang lain, Tak dalam bahasa keseharian jawa adalah kata ganti untuk aku.
"sudah, saya gak apa-apa, cuma kaget aja tadi" kata Bu Yuli
"Ibu mau kemana?" tanyaku
"saya mau pulang Mbak" kata Bu Yuli menoleh kepadaku
"saya antar ya bu" kataku
"iya Mbak, makasih" kata Bu Yuli pelan karena masih lemas dan kaget
"Pak, Bu, biar Bu Yuli tak anter pulang, makasih njih" kataku sambil tersenyum kepada orang-orang yang ada di sana
"Mbaknya kok kayak gak asing ya?" kata Bu Yuli
"iya bu, saya alumni SMA sini" kataku dengan senyum, sebenarnya aku ragu kalau Bu Yuli mengingatku
"oalah iya.... Mbak yang dulu bingung mau kuliah dimana itu kan" kata Bu Yuli kepadaku sambil tersenyum
Aku kaget mendengarnya, ternyata Bu Yuli masih ingat padaku, kirain uda lupa hehe
"hehe iya bu" kataku membalas dengan senyuman
"pak, buk biar saya pulang sama Mbaknya, dia dulu murid saya, makasih njih semua" kata Bu Yuli kepada kerumunan sambil tersenyum
"oo... ya sudah, hati-hati ya Mbak" kata Ibu-Ibu yang lain yang ku balas dengan anggukan dan senyum
"pelan-pelan ae Mbak" kata Bapak-Bapak yang lain
Kemudian ku bimbing Bu Yuli kemotorku, naik ke boncengan dengan Masih dibantu oleh beberapa orang yang Masih di sana
"terimakasih semua, monggo" kataku berpamintan sambil menjalankan motorku pelan meninggalkan kerumunan.
Aku memang lumayan akrab dengan Bu Yuli karena dulu pas kelas 3 aku sering datang ke ruang BK untuk konsultasi tentang pilihan jurusan dan Universitas setelah lulus nanti. Maklum nilaiku pas-pasan jadi agak khawatir kalau tidak diterima di Universitas
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Masih) Kembali
Romance13+ Ini murni cerita fiksi yes harap maklum kalo ceritanya aneh bin ajaib, kalo ada kesamaan nama, alamat, tempat & cerita itu sengaja biar baper dan ini ceritanya panjang buangeeettt... Jadi bagi yang gabut atau mau buang-buang waktu bisa baca ini...