Warning
Yaoi
Mature
Narusasu
Punya MK sensei sama
::
::
::
Wanita muda itu berlari sembari menangis. Entah ingin melampiaskan amarah atau untuk sekedar lari dari kenyataan. Seharusnya ia melampiaskan saja amarahnya seperti yang dilakukan sang mama barusan. Tetapi apalah daya, ia terlalu sayang dengan sosok idola seantero dunia shinobi itu.
Bagaimana bisa ia harus menerima kenyataan seperti ini. Uchiha Sasuke, papa tercintanya pergi menghilang membawa penerus sang hokage ketujuh dalam tubuhnya. Gila!! Ini sangat gila!!
Sarada masih yakin jika papanya memiliki batang yang mampu menghasilkan penerus, dia adalah buktinya. Lalu, bagaimana mungkin Sang papa berubah menjadi seperti wanita yang dapat dibuahi? Pertanyaan ini sungguh membingungkan. Bahkan sang mama yang merupakan kunoichi medis yang hebat mungkin akan memiliki pertanyaan yang sama.
Lalu, kenapa seakan akan mama tidak mempermasalahkannya? Apa mamanya tidak marah? Ah tidak, bukannya tadi Sarada melihat sendiri bagaimana sang mama meluapkan emosinya. Tetapi kenapa ada yang terasa janggal??
Sarada membawa tubuh lelahnya ke pinggir danau Konoha yang sepi, kakinya menekuk,kepala bersandar pada kedua lututnya. Sesekali ia melempar batu ke arah danau masih dengan keadaan yang kacau.
Matanya masih sembab bekas menangis yang tiada henti. Pikirannya lelah entah kenapa. Suara langkah kaki menyadarkan Sarada jika ia tidak sendiri. Sesosok manusia mendekat lalu mendudukkan diri tepat di sebelah kanan Sarada.
"Kau mengikutiku,Boruto!"
"Ehm..tidak sengaja."
Sarada menghembuskan nafas panjang. Kenapa juga takdir selalu bertemu makhluk berambut pirang ini. Tidak ayah tidak anak seakan keluarga Uchiha dan Uzumaki memiliki ikatan takdir yang kuat.
"Mau, cerita?"
"Haaa~~h." Lagi, Sarada menghembuskan nafas panjang.
"Kukira kamu sudah tahu!"
Boruto mengernyitkan alisnya.
"Tentang.?"
"Papa."
"Paman Sasuke? Memangnya kenapa?"
Sarada menatap Boruto dalam. Pikirannya berperang, akankah ia mengatakan hal yang sebenarnya? Tetapi bangkai jika ditutupi baunya seperti apapun akan tercium juga bukan?
"Papa pergi..."
Hembusan angin menambah dramatis suasana mereka.
"Pergi? Ke mana?"
Sarada mengedikkan bahunya seraya menggeleng kepalanya.
"Apa dia menjalankan misi?"
Sarada menggeleng kembali.
YOU ARE READING
Nanadaime's LOVE
Fanfictionupaya penyelamatan sang sahabat berujung terkuaknya sebuah rahasia...