Warning
Boyslove
Mature
Narusasu
All character belong to MK Sensei
::
::
::
Suasana jalanan desa Konoha padat ramai seperti biasa. Jajaran toko riuh akan pengunjung berhilir mudik memasuki bilik bilik para penjaja berbagai dagangan.
Tak sedikit yang terpekik senang tatkala mereka mendapat apa yang mereka butuhkan.
Hinata ditemani sang anak, Himawari, juga tengah asyik seperti biasa membeli kebutuhan sehari hari mereka. Khas nya para wanita yang berbelanja. Mereka hilir mudik memanjakan mata dan membeli barang hanya yang mereka butuhkan.
Meskipun keduanya adalah keluarga sang pemimpin desa dan Hinata yang terlahir dari keluarga Hyuuga yang bangsawan tidak membuat nya shopaholic,kata anak zaman sekarang.
Ia termasuk istri yang cukup sederhana yang low profile dengan segala kerendahan hati yang menenangkan jiwa. Tak sedikit dari penduduk desa yang mendoakan kebaikan untuk kebahagiaan keluarga mereka dan kelanggengan rumah tangganya dengan Naruto.
Dengan senyum lembut nan teduh, tidak ada yang mengira jika suasana hati sang nyonya Hokage ini tengah dirundung duka. Berbagai pikiran buruk mengenai sang suami melintas dikepalanya beberapa minggu terakhir.
Hal yang tidak akan pernah disangkakan Hinata kepada sang suami yang polos harus ternoda karena satu kata terucap pada malam itu. Sasuke. Satu kata tetapi meruntuhkan kepercayaan yang mereka bina selama hampir dua puluh tahun berumah tangga.
Mungkin semua orang mahfum seperti apa hubungan sang suami dengan sahabatnya itu. Akhir akhir ini mereka juga lebih sering bersama entah membahas apa di kantor kerja Naruto. Tetapi akan sangat ambigu jika nama tersebut malah terucap pada sesi keramat sepasang suami istri.
Mengapa bisa sang suami mengucap nama yang jelas jelas bukan pasangan mereka. Bukankah itu terdengar seperti pengakuan sebuah perselingkuhan. Haruskah kata ketidaksetiaan terucap dari bibir wanita yang jarang marah itu.
Dari ujung matanya Hinata melihat sekelebat bayangan sosok yang sangat ia kenal. Ia pun menggerakkan kedua kakinya dengan refleks mengikuti sosok itu meninggalkan sang anak yang masih asyik memilih beberapa barang di lain toko.
Ya, entah apa yang dipikirkan Hinata begitu melihat sang suami berjalan beriringan dengan orang yang baru saja menjadi tersangka dalam keruhnya hubungan rumah tangganya.
Seperti pemandangan biasa, Hinata melihat sang suami yang berceloteh riang dengan senyum lebar dan semangat yang membara dalam bercerita dengan Sasuke yang hanya mendengarkan dan sesekali merespon apa yang diucapkan Naruto.
Masih sama. Mereka tetap sama seperti dulu, lalu apa yang tengah terjadi saat ini. Insting seorang istri Hinata mendadak menyalakan alarm ketika Naruto menggenggam telapak tangan Sasuke dan tersenyum lembut kemudian menghilang dengan cepat dari pandangan Hinata.
Rasa sesak tiba tiba menyerang dada Hinata. Apa itu? Mengapa seperti itu? Bagaimana bisa semuanya menjadi seperti itu? Penglihatannya tidak salah khan?
YOU ARE READING
Nanadaime's LOVE
Fanficupaya penyelamatan sang sahabat berujung terkuaknya sebuah rahasia...