jangan pernah pergi

7.1K 578 49
                                    

Warning

Yaoi

Narusasu

Punya MK SENSEI SAMA

Nih warning lho..udah peringatin..
Full NC
Klo kurang Hot tambah cabe setan sebanyak banyaknya.

::

::

::

Aliran hangat langsung memasuki tubuh Sasuke dengan nyaman. Tubuhnya yang lemah sama sekali tidak dapat melihat kondisi sekitarnya. Tetapi ia seperti familiar dengan kehangatan ini.

Tubuh yang sebelumnya berasa mati rasa kini perlahan mendapati inderanya. Sesuatu yang basah pun seperti menyapu kulit sensitifnya.

Hangat. Lembab. Menggairahkan

seperti aliran listrik yang mengalir ke seluruh tubuh. Kejutan kejutan kecil itu membuat darahnya berdesir. Meremang. Menyenangkan. Ah , ia menginginkannya lagi begitu sesuatu yang lembab itu seperti pergi menjauh dari kulitnya.

Sapuan angin yang menerpa kulitnya terasa dingin membuat bulu kuduknya berdiri. Tidak lain tidak bukan serasa sebuah tangan melepas pertahanan tubuhnya yang tipis itu.

Mengerjab perlahan, menyeimbangkan cahaya yang memasuki retina mata Sasuke berusaha melihat objek di depannya.

Seseorang, dewasa nan berwibawa. Seorang yang sangat familiar. Naruto. Orang yang sangat ia nantikan kehadirannya tengah menanggalkan bagian atas pakaiaannya, memunggungi Sasuke yang perlahan sadar.

Mengerjab lagi, sosok itu tersenyum di selingi buliran air yang jatuh ke bawah. Mendatangi dirinya lalu mengecup dua benda kenyal yang mengering pucat itu.

Tersadar, Sasuke paham tubuh mereka kini polos tanpa adanya penghalang. Daging nan lembab Naruto mengecupnya perlahan seakan ingin bertegur sapa dengan sang pemiliknya. Begitu pintu masuk sedikit terbuka, daging tak bertulang itu menerobos masuk dan mengeksplorasi bagian dalamnya.

Sasuke seakan refleks menyambut nya dengan gembira. Bunyi kecipak basah yang mengundang birahi tak elak menimbulkan suara syahdu dalam ruangan itu.

Jemari sang dominant pun tak henti mengusap dua tonjolan di bagian dada. Bibirnya pun beralih menuju leher nan jenjang mengecup, mengecap dan menghisap seakan akan sebuah kenikmatan yang tiada tara. Tulang selangka yang sangat menonjol itu pun menjadi korbannya juga.

Naik ke atas membasahi daun telinga yang sensitif dan kembali turun ke area leher membuat tanda yang kontras dengan warna kulitnya yang pucat. Beralih ke beberapa tempat membuat mahakarya yang tidak akan pudar beberapa hari ke depan. Membuat tanda. Mengecap kepemilikan.

Saat lidahnya bekerja, tangannya yang lain pun bergerak menyusuri tubuh bagian bawah Sasuke yang kehilangan bobotnya itu. Mengelus paha bagian dalam Sasuke seakan menggoda sang submissive. Menggeliat dan menggelinjang merasakan sentuhan yang merangsang.

Sasuke merasa melayang dengan sentuhan sentuhan yang diberikan Naruto pada tiap inchi kulitnya. Ini bukanlah kali pertama,tetapi sensasi ini selalu membuatnya berasa baru. Perasaan aman dan nyaman langsung menyergapnya begitu melihat sang pemilik benih yang tumbuh dalam perutnya.

Nanadaime's LOVEWhere stories live. Discover now