Warning
Narusasu
Yaoi
All character belong to MK Sensei Sama
Happy Reading
::
::
::
Naruto berperang dalam hatinya kini. Langkah gontai sang pemilik tubuh mewakili lemahnya jiwa yang terurai tak beraturan.
Ia pandangi pahatan wajahnya yang berdiri kokoh di tebing tertinggi yang bersanding apik dengan para pendahulunya dulu. Bangga? Tentu saja. Tetapi itu dulu. Kini ia merasa menjadi lelaki paling hina yang sangat tidak pantas bersanding dengan para tokoh pahlawan di atas sana.
Apalagi melihat wajah sang ayah yang menempati urutan keempat di atas sana. Malu. Teramat memalukan untuk seorang ninja jenius yang mengorbankan nyawanya demi dirinya dan keselamatan desa, memiliki anak seorang pecundang seperti dirinya.
Belum lagi bagaimana perasaan sang istri dan kedua anaknya yang beranjak remaja jika mengetahui ayah yang dibanggakannya tidak lebih dari penjahat kelamin?
Naruto tidak masalah jika dirinya dibully sedemikian rupa. Toh dulu dia juga sering diperlakukan tak manusiawi ketika muda. Tetapi bagaimana sekarang kondisi Sasuke yang berada jauh dari desa? Bukankah kehidupannya akan menjadi semakin sulit? Apalagi sesuatu yang dibawanya akan menyerap habis cakranya,mampukah Sasuke bertahan?
Kekalutan hati dan pikiran Naruto dirasakan oleh sang penghuni lain dalam tubuhnya. Kurama. Setelah beberapa waktu tidur dengan nyaman, merasa sang induk semang sedang kalut ia pun merasakan hal yang sama.
'Tumben kau menangis bocah!?'
'Ah, tidak ini hanya...'
'Aku tau semua isi hatimu, tidak usah berkata bohong kepadaku.'
'Lalu, apa yang harus aku lakukan, Kurama? Aku seharusnya tahu sedari awal jika semuanya salah. Seharusnya aku tahu jika semua yang kami lakukan akan melukai banyak perasaan. Tetapi jujur, seperti nya aku Jatuh cinta kepada Sasuke.'
Tak terasa air mata Naruto berlomba menuruni pipi tan yang tampak lebih tirus itu.
'Pertama kali melakukannya sungguh aku merasa senang, bahagia dan aku tidak tahu apa itu. Apalagi ketika harus mengulangi hal yang sama, seakan ada ribuan kupu kupu yang beterbangan dalam perutku. Geli dan menggelitik. Bahkan ketika mengetahui jika Sasuke tidak menolak untuk yang kesekian kali, aku semakin berani. Jadi katakan kepadaku apa yang harus aku lakukan?'
'Kamu itu Hokage ke tujuh. Pemimpin desa, orang yang sangat dihormati dan pandai dalam mengambil keputusan. Lalu, kenapa untuk masalah sepele seperti ini kamu malah membuat dirimu sendiri bingung?'
'Tentu saja aku bingung, aku..aku..sangat mengkhawatirkan Sasuke..dan..Calon anak kami.'
Diam. Hening. Suasana menjadi beku tatkala Naruto mengucapkan kata terakhirnya.
'Ga ga ga ga....HUA HA HA HA HA...!!!'
Suara Kurama yang tengah tertawa seakan mengejek kondisi Naruto yang tengah kalut luar biasa. Ia harusnya mendapat cercaan hinaan atau ceramah rohani yang menentramkan jiwa. Bukannya tawa gema yang membahana, sungguh Naruto tidak mengerti dengan jalan pikiran Kurama yang aneh ini
YOU ARE READING
Nanadaime's LOVE
Fanfictionupaya penyelamatan sang sahabat berujung terkuaknya sebuah rahasia...