Lima belas🐻

1K 103 37
                                    

Beijing. Aaah Anin bahkan sampai detik ini masih belum percaya jika dirinya sekarang sedang berada di negeri tirai bambu. Angan-angan sewaktu dirinya kecil untuk menapaki kaki di China akhirnya terwujud juga, walaupun ia disini karena urusan pekerjaan tapi paling tidak dia sudah melihat China.

Dengan senyum yang sedari tadi tidak luntur dari bibirnya, Anin berdiri di balkon hotel yang langsung menghadap ke pemandangan kota Beijing sembari memejamkan matanya untuk menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Rasanya Anin benar-benar senang sekarang. Padahal ini adalah hari kedua dirinya berada di Beijing, tapi semangatnya tidak luntur dan masih sama seperti kemarin saat dirinya baru saja tiba disini.

"Ngapain kamu disitu?" Suara Kai membuyarkan Anin. Anin menoleh kebelakang dan mendapati Kai yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, sementara bagian atas tubuhnya dibiarkan terekspos begitu saja. Sepertinya Bos nya ini baru saja selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah dan bulir-bulir air yang membasahi dada nya.

Oh iya, Kai sebenarnya sudah memesan dua kamar untuk dirinya dan Anin. Namun semuanya sia-sia karena ujung-ujungnya Kai memaksa untuk tidur sekamar bersama Anin dengan alasan bahwa dirinya takut hantu dan takut ada kuman serta bakteri di kamarnya. Anin sebenarnya canggung jika ia harus satu kamar dengan seorang lelaki, tapi jika ia tidak menuruti Kai dirinya yakin Kai pasti akan mengeluarkan ancaman atau melakukan drama yang membuat Anin merasa sangat geli.

Jika kalian mengira bahwa ia dan Kai tidur di ranjang yang sama, jawabannya salah. Karena kejadian itu, Anin harus rela dirinya tidur di sofa. Hmm sangat tidak mungkin bukan jika ia menyuruh atasannya itu untuk tidur di sofa? Bisa-bisa dia dipecat nantinya.

"Hehe saya ngeliatin pemandangan aja Pak. Oh iya, Bapak ngapain disitu gak pakai baju?" Jawaban Anin sukses membuat Kai langsung menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi area dadanya dan itu membuat Anin tersenyum melihatnya. Entahlah rasanya Kai terlihat sangat imut di matanya jika Kai sedang malu seperti itu. Hmm padahal biasanya juga jika sedang dirumah Kai biasa-biasa saja hanya memakai handuk didepan Anin.

"Saya daritadi manggil kamu, tapi kamu gak denger. Yaudah saya keluar eh ternyata kamu disini lagi senyum senyum sendiri"

Jadi daritadi Kai melihat Anin yang senyum-senyum sendiri? Aaah benar-benar memalukan.

"Hehe iya Pak maaf. Oh iya ada apa Pak Kai? Ada yang bisa saya bantu?" Sebenarnya tidak perlu Anin bertanya seperti ini, karena sudah jelas Kai pasti akan menyuruhnya melakukan sesuatu jika Kai memanggilnya.

"Kamu udah atur jadwal meeting nya siang ini kan?" Anin mengangguk merespon perkataan Kai. "Ganti jadwal itu untuk nanti malam, karena klien nya mau kita meeting nya nanti malam sekalian makan malam bersama" titah Kai yang langsung berjalan kearah lemari baju.

Anin mengangguk lalu berjalan mengambil iPad yang ada diatas meja. Gadis itu lalu mulai menyusun jadwal Kai seperti yang Kai suruh tadi.

"Anin.." Kai sedikit berteriak memanggil Anin.

Anin menghela nafasnya lalu beranjak menyusul Kai. Sebenarnya jika sudah seperti ini Anin kesal, dia baru saja dikasih tugas oleh Kai tapi Kai sudah memanggilnya kembali padahal pekerjaannya yang ini belum selesai.

Entahlah terkadang Anin merasa bahwa dirinya itu bukanlah sekertaris Kai, melainkan asisten pribadi Kai.

"Ya ampun Pak Kai kenapa Bapak gak pakai celana sih?!" Anin sontak menutupi wajahnya dengan kedua tangannya kala ia melihat Kai hanya memakai boxer dan belum memakai baju.

"Ck biasa aja kali, lagian ini kan bukan kali pertama kamu melihat saya seperti ini"

Memang benar yang dikatakan Kai, ini bukan kali pertama untuk Anin melihat pemandangan seperti ini karena setiap pagi jika dia menyiapkan baju untuk Kai pasti Kai berpenampilan hanya memakai boxer saja. Tapi kan terlepas dari itu semua tetap saja Anin seorang wanita normal yang akan merasa malu jika melihat pemandangan seperti itu.

Big Boss [Kim Jongin] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang