Dua puluh🐻

859 97 31
                                    

Sambil baca part ini, ku sarankan untuk kalian dengerin lagunya Taeyeon yang judulnya All with you. Hehe atau kalian bisa putar di mulmed ya!

Atau misalkan kalian punya lagu sedih andalan kalian, kalian bisa putar lagunya sambil baca part ini hehe...

WARNING! PART INI BENAR-BENAR SEPERTI SINETRON, YANG GAK TAHAN YA TAHAN TAHANIN YAK!

~Selamat membaca~

Setelah mendapat telepon dari dokter Minseok, tanpa menunggu lama lagi Anin langsung pergi ke rumah sakit bersama Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapat telepon dari dokter Minseok, tanpa menunggu lama lagi Anin langsung pergi ke rumah sakit bersama Jaemin. Walaupun Jaemin kesal dengan Kai dan juga sedikit kesal dengan Anin, tapi Jaemin tetap menemani Anin karena tidak mau terjadi apa-apa dengan kakaknya itu.

Sejak di perjalanan, pikiran-pikiran buruk terus memenuhi kepala Anin. Andai saja tadi Anin mau mendengarkan penjelasan Kai, andai saja tadi Anin tidak menyuruh Kai untuk pergi, andai saja Anin tidak egois dan lebih mementingkan ego nya pasti Kai tidak akan seperti ini. Anin benar-benar merasa bodoh, bagaimana bisa dia membiarkan Kai pergi tadi?

Andai saja waktu bisa diputar kembali, Anin pasti akan lebih memilih untuk mendengarkan penjelasan Kai atau menyuruh Kai untuk tidak datang ke rumahnya. Tapi sayangnya, waktu tidak dapat diputar kembali seperti yang Anin mau. Sekarang, Anin hanya bisa menyesali semuanya dan juga terus-terus menyalahkan dirinya sendiri.

Setelah sampai di rumah sakit, Anin langsung berlari ke ruang ICU karena tadi dokter Minseok mengatakan bahwa Kai ada disana. Dan benar saja, saat Anin sudah disana Anin mendapati dokter Minseok yang duduk di kursi tunggu.

"Kamu Anin kan?" Tanya dokter Minseok saat melihat Anin.

Anin dan dokter Minseok memang baru pertama kali bertemu, jadi wajar jika dokter Minseok menanyakan hal seperti itu.

Anin mengangguk lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Ya, perkenalkan saya Anin. Sekertaris Pak Kai" jawab Anin dengan suara parau.

"Aah syukurlah kamu datang Anin, saya dokter Minseok. Sahabat sekaligus dokter pribadi yang menangani mysophobia Kai"

"Apa Pak Kai masih didalam?"

Dokter Minseok mengangguk. "Iya Anin. Kai tidak bisa menerima sembarang obat karena dia punya alergi, selain itu juga dokter tadi mengatakan bahwa kondisi Kai sekarang sangat parah. Makanya butuh waktu lama untuk dokter menanganinya"

Tubuh Anin seketika melemas mendengar perkataan dokter Minseok, pikirannya semakin tidak karuan sekarang. Anin bahkan hampir saja terjatuh ke lantai jika saja Jaemin tidak menahan tubuhnya. Air mata Anin kembali menetes bahkan sekarang dadanya benar-benar terasa semakin sesak. Beribu-ribu kata maaf terus terucap didalam hati Anin untuk Kai. Anin benar-benar berharap Kai bisa melewati masa kritisnya dan bisa kembali seperti seperti sedia kala.

Big Boss [Kim Jongin] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang