satu🐻

3.2K 195 28
                                    

Senin. Adalah hari dimana orang-orang memulai kembali aktivitasnya, mulai dari bekerja, sekolah, dan lain sebagainya. Tapi sepertinya itu sama sekali tidak berlaku buat gue karena jika orang orang akan menghabiskan hari Senin mereka dengan melakukan berbagai kesibukan, gue hanya bisa melewati hari Senin dengan kasur dan bantal kesayangan gue.

Kenapa gue tidak bekerja? Gosh, beberapa hari ini gue sudah memasukkan surat lamaran gue ke berbagai perusahaan dan semuanya tidak ada yang nyangkut sedikitpun. Alasannya juga beragam, mulai dari yang katanya harus lulus S2 dulu lah atau kuota pelamar yang udah penuh lah dan lain sebagainya. Gue sebenarnya gak mau putus asa gitu aja dalam mencari pekerjaan, cuma ya gimana ya gue ngerasa semakin kesini usaha gue bener bener semakin sia-sia.

Ceklek

"Kak bangun bunda udah masak dan nungguin kakak dibawah" Aktivitas tidur dan bermanja-manja gue dengan kasur dan selimut gue harus terganggu oleh suara Jaemin, adek gue.

Oh iya, nama gue Anindita Ardelia. Gue adalah lulusan S1 pendidikan sekretaris di salah satu universitas negeri, dan gue baru lulus kuliah setahun yang lalu. Gue sebenernya udah pernah kerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, tapi gue resign soalnya gue kerja disana selalu dapat lemburan tapi uang lembur gue gak dikasih dan gaji gue segitu segitu aja dan setelah gue fikir, ada baiknya kalau gue resign dari perusahaan itu eh malah setelah gue resign, sekarang gue jadi kesusahan nyari kerja.

Gue lalu bangun dari tempat tidur gue dengan malas malasan. Setelahnya gue mengambil handuk dan langsung berlalu ke kamar mandi. Walaupun gue pengangguran dan gak kemana-mana, tapi gue juga harus mandi kan? Biar wangi siapa tau ntar ada jodoh gue datang hahahaha.

Setelah selesai mandi dan berganti baju, gue lalu pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama dengan keluarga gue.

"Pagi kak" sapa bunda dan ayah gue.

"Pagi ayah, bunda" gue duduk disamping adik gue lalu mengambil dua lembar roti tawar beserta selai stroberi.

Oh iya, ayah gue itu PNS di kantor Pemda sementara bunda gue cuma seorang ibu rumah tangga. Keluarga gue emang bukan orang yang berkecukupan. Sederhana, mungkin itu yang cocok untuk kondisi keluarga gue sekarang. Adek gue sekarang duduk di bangku SMA dan tahun depan dia baru akan kuliah.

Eum sepertinya itu aja ya pengenalan dan latar belakang tentang gue dan keluarga gue yang harus kalian tau.

"Kak, gimana? Udah dapet kerjaannya?" Tanya ayah gue sambil menyeruput kopi buatan bunda.

Gue menggeleng sembari mengoleskan selai diatas roti gue, "Belum yah. Susah banget nyari kerjaan sekarang"

"Ayah kan udah bilang, kamu ikut kerja aja di tempat ayah. Lagian disitu juga gaji nya lumayan kalau kamu lolos CPNS" oke ini adalah kesekian kalinya ayah gue memberi saran supaya gue ikut tes CPNS. Gimana ya, gue itu bukannya nolak saran dari ayah gue, cuma gue itu mau mencoba untuk mencari pengalaman baru dan bukan sebagai seorang PNS.

"Kakak coba cari kerja lagi dulu aja deh yah, nanti kalau kakak mentok gak dapet kerja kakak baru ikut CPNS" jawab gue.

"Yaudah, terserah kamu aja kak. Ayah cuma bisa mendukung dan mendoakan pilihan kamu aja"

"Kak, tadi bunda dikasih tau sama Bu Taeyeon katanya perusahaan temennya lagi buka lowongan di bidang sekretaris. Kamu coba deh masukin lamaran kamu ke perusahaan itu, siapa tau keterima. Bunda juga denger katanya kalau bisa kerja di perusahaan ini gaji nya lumayan loh kak apalagi kalau kamu diajak buat meeting ke luar negeri, makin gede kak. Terus yang paling penting boss nya masih single alias belum nikah" kata bunda gue sambil meletakkan segelas susu di depan gue.

"Terus hubungannya sama kakak apa bun kalau dia masih single?" Ayah gue menimpali.

"Gini loh yah, maksud bunda itu kalau kak Anin bisa dapetin boss nya kan lumayan. Iya kan Bun?" Jawab jaemin sambil menatap bunda dan bunda tersenyum sembari mengangguk.

"A-apaan sih kalian aneh-aneh aja deh. Aku kerja disitu aja belum" timpal gue yang udah mulai risih sama pembahasan mereka. Ayah bunda gue tuh pasti gini kalau udah kumpul sama gue, yang ditanyain atau diomongin ya pasti jodoh gue terus.

Padahal gue sendiri aja gak tau dimana jodoh gue sekarang.

"Ya maka dari itu kak, kakak coba aja dulu ngelamar kerja di perusahaan itu. Bunda yakin 100% kali ini kakak pasti diterima kerja disitu kak" seru bunda gue yang lalu mengeluarkan sesuatu yang ternyata kartu nama dari kantong baju nya. "Nih kak kartu nama beserta alamat perusahaan nya. Kakak hari ini kesini ya kak"

"Bener apa kata bunda kamu Nin, gak ada salahnya kamu nyoba kan?" Timpal ayah gue.

Gue melihat kartu nama yang diberikan bunda gue tadi. Kartu nama nya berwarna putih dan juga memiliki aksen warna merah. Di pojok atas kartu nama itu tertulis 'KJI GENERAL CONTRACTOR' sementara di bagian tengah kartu nama itu tertulis 'Kim Jongin'

Oke, karena orangtua gue udah bilang kalau gue harus coba ngelamar kerja di perusahaan ini. Dan entah kenapa, gue juga merasakan sedikit harapan dan kabar yang baik yang akan gue terima dari apa yang mau gue lakukan sekarang.

Hai berjumpa lagi dengan fanfiction terbaru ku 😂😂 sebenernya ff ini terinspirasi dari drama clean with passion for now yang menceritakan tentang seorang lelaki yang terkena mysophobia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai berjumpa lagi dengan fanfiction terbaru ku 😂😂 sebenernya ff ini terinspirasi dari drama clean with passion for now yang menceritakan tentang seorang lelaki yang terkena mysophobia.

Wkwk itu aja sih kata sambutan di part awal ini, semoga kalian suka sama ceritanya dan gak bosen baca karya ku ya! ❤

Luvv ❤🐻🐻🐻

Big Boss [Kim Jongin] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang