Pagi ini, Anin bangun lebih cepat dari biasanya karena ia harus berangkat lebih cepat dari biasanya untuk membantu persiapan acara lomba dalam rangka memperingati hari ulang tahun perusahaan Kai yang akan dilaksanakan hari ini. Dan sekarang ini, Anin tengah menyiapkan baju yang akan dikenakan Kai sembari bersenandung kecil. Tidak berselang lama, ia merasakan tangan yang melingkar di pinggangnya dan Anin sudah tau siapa pelakunya. Ya, siapa lagi jika bukan Kai.
"Gom, lepasin ih rambut kamu basah tau gak." Ujar Anin yang kini menghentikan aktivitas memilihkan baju Kai.
"Biarin, abisnya aku dari kemarin meluk kamu cuma bentar jadinya ya sekarang aku mau peluk kamu." Jawab Kai dengan manja dan kini pria itu malah mengusak-usakkan rambutnya yang basah di ceruk leher Anin.
"Kai! Udah ah geli, tau!" Protes Anin yang langsung membuat Kai tertawa.
Apa yang Kai katakan itu benar, beberapa hari terakhir ini Anin dan Kai jarang sekali mendapatkan waktu untuk berduaan. Alasannya adalah, karena kerjaan mereka berdua sangat banyak sampai mereka pulang telat.
"Lucu banget sih, istriku." Kata Kai sembari tersenyum dan mencubit pipi Anin.
"Udah gangguinnya?"
Kai mengangguk seraya tersenyum tanpa dosa. "Maaf bu ratu." Ujar Kai yang membuat Anin menggeleng heran.
"Udah, kamu ganti baju gih ini bajunya udah aku siapin. Aku mau nyiapin sarapan dulu."
"Siap bos!" Jawab Kai seraya hormat seperti tentara.
"Jangan lama-lama ya, nanti kita telat ini udah siang" Kata Anin sedikit berteriak sebelum akhirnya ia menutup pintu wall in closet yang ada di kamar mereka.
Pagi ini, Anin memutuskan untuk membuat pancake dan jus mangga untuk menu sarapan mereka. Selain karena praktis dan cepat penyajiannya, Kai akhir-akhir ini sedang sangat menyukai pancake buatan Anin.
"Sayang, udah belum? Sarapannya udah siap--heh kok belum pakai baju?!" Tanya Anin saat ia melihat Kai yang menghampirinya tetapi belum memakai baju.
Kai tersenyum menampilkan deretan giginya lalu menjawab. "Nanti kotor lagi yang kalau aku sarapan sambil make baju. Kamu gak inget kalau beberapa hari yang lalu kamu marah ke aku gara-gara pas aku sarapan, makanannya kena di kemeja aku?"
Iya sih, beberapa hari yang lalu memang saat mereka sarapan Kai tidak sengaja menyipratkan selai coklat di kemeja putihnya. Entah apa yang Kai lakukan pagi itu sampai bisa membuat selai coklat mengenai kemeja nya. Dan karena hal itu, Anin jelas marah dan berakhir memberikan ceramah untuk Kai sampai mereka hampir saja telat berangkat ke kantor.
Anin menggaruk tengkuknya seraya tersenyum canggung. "Hehe iya sih, yaudah makan dulu yuk ini pancake nya udah jadi." Ujar Anin yang langsung diangguki dengan semangat oleh Kai.
Setelahnya, tidak ada lagi obrolan antara Anin dan kai. Dua sejoli itu sibuk menyantap sarapan mereka masing-masing. Mereka berdua memang sudah saling sepakat untuk tidak mengobrol saat sarapan agar kebiasaan mengobrol saat sarapan tidak berlanjut sampai mereka memiliki momongan nantinya.
"Sayang, hari ini kamu berangkat sama Pak Ardi gak apa-apa kan? Aku harus ngecek proyek yang di BSD soalnya disana katanya ada kendala." Kata Kai sembari melihat Anin yang tengah mencuci piring bekas sarapan mereka berdua tadi.
Tanpa mengalihkan atensi nya dari piring yang tengah ia cuci, Anin menjawab. "Iya. Tapi kamu gak lama, kan? Soalnya kan kamu harus ngasih sambutan juga buat pembukaan lomba nya nanti."
"Aku usahain buat gak lama. Atau nanti kalau misal aku telat, kamu yang gantiin aku aja buat ngisi sambutannya."
Anin mengangguk. "Yaudah kalau gitu, sana kamu pakai baju dulu biar gak telat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boss [Kim Jongin] | END
FanfictionKebayang gak sih lo kalau lo jadi sekretaris--ah ini bukan cuma sekretaris eum lebih tepatnya sekretaris yang merangkap jadi asisten pribadi boss nya sendiri? Masih mending kalau boss nya normal dan dalam batas wajar bin manusiawi kayak orang lain...