Eh asli ya, ini lama-lama update nya seminggu sekali beneran nih:(
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, tidak terasa sudah berjam-jam Anin dan Kai menghabiskan waktu bersama dirumah Kai. Setelah tadi mereka melihat kenangan perjalanan hidup Kai, Anin dan Kai lalu melanjutkan kegiatan mereka dengan melakukan berbagai hal seperti menonton film bersama di ruang tengah sampai mereka berdua tertidur dengan posisi Kai memeluk Anin, memakai masker wajah berdua sampai berakhir Anin mendandani Kai seperti seorang banci Thailand, lalu menanam kaktus mini dan sukulen yang akan mereka rawat dan jaga bersama-sama, sampai memanen mangga yang ada di halaman belakang rumah Kai.
Ya, halaman belakang rumah Kai memang Kai buat seperti taman dan disana ada tiga buah pohon mangga, sepuluh buah pohon jeruk, dan dua buah pohon apel juga sebuah kolam ikan yang tidak terlalu besar. Jika kalian mengira bahwa Kai lah yang merawat tanamannya di halaman belakang, kalian salah karena orang yang merawat itu semua adalah asisten rumah tangga Kai yang sudah Kai anggap seperti ibunya sendiri, tapi sayangnya beliau kini sudah tidak ada.
"Kok kamu udah rapi banget, Nin? Mau kemana?" Tanya Kai sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk karena Kai baru saja selesai mandi.
Karena tadi baju Anin basah akibat bermain air saat menyiram kaktus yang mereka tanam bersama tadi, Anin akhirnya memakai baju milik Kai--kaos oblong dan celana training selagi menunggu baju miliknya kering. Dan karena baju milik Anin sudah kering, Anin kini sudah berganti baju dengan baju miliknya.
Anin yang tadinya tengah mencuci piring bekas mereka makan malam langsung menoleh kearah Kai yang kini berdiri dibelakangnya. "Saya mau pulang, Pak. Kan udah malem tadi saya bilangnya saya lembur di kantor. Jadi takutnya nanti ayah atau Jaemin malah jemput ke kantor kalau lewat jam sembilan belum pulang"
Kai mengerucutkan bibirnya seperti bebek. "Yahh padahal saya pengennya kamu nginep, Nin"
Tunggu tunggu tunggu, Kai sekarang sedang tidak sedang mabuk atau melantur kan? Bagaimana bisa dia mengatakan jika ia ingin Anin menginap dengan santainya?
"Bapak ada-ada aja sih, saya mau pulang Pak. Kalau nginep disini yang ada saya bukannya tidur tapi malah--" Perkataan Anin terhenti kala gadis itu menatap Kai yang kini sudah mengeluarkan senyuman jahilnya.
"Malah apa, Nin? Begadang maksud kamu, hm?"
Sial, kenapa Kai sekarang malah menjadi ambigu begini sih? Anin kan jadi berfikir kemana-mana!
"Apa sih Pak Kai, orang maksud saya kalau saya nginep bukannya saya tidur tapi malah suruh lembur nyusun jadwal Bapak besok!" Elak Anin yang lalu membalikkan badannya dan melanjutkan kegiatan mencuci piring yang sempat terhenti sejenak tadi.
Kai tidak habis akal untuk masih tetap menjahili Anin. Pria itu benar-benar senang jika melihat raut wajah Anin yang salah tingkah dan berakhir menjadi memerah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boss [Kim Jongin] | END
FanfictionKebayang gak sih lo kalau lo jadi sekretaris--ah ini bukan cuma sekretaris eum lebih tepatnya sekretaris yang merangkap jadi asisten pribadi boss nya sendiri? Masih mending kalau boss nya normal dan dalam batas wajar bin manusiawi kayak orang lain...