Ting!
Suara notifikasi dari ponselnya membuat Anin yang sedang menonton film bersama dengan Jaemin langsung mengalihkan atensinya ke ponselnya. Setelah membuka ponselnya, Anin sedikit terkejut melihat orang yang mengirim pesan untuknya sekarang, pasalnya orang itu jarang sekali mengiriminya pesan kecuali jika ada kepentingan dan tidak pernah mengirimi nya pesan yang terlihat tidak penting seperti malam ini.
Pak Kai
Ekhem.. Nin, kamu lagi apa?
Anin terdiam beberapa saat memikirkan bagaimana ia harus membalas chat dari bos nya ini, sampai akhirnya suara Jaemin membuyarkan lamunannya.
"Lo lagi mantengin Hp apa lagi ngelamun sih Kak?" Tanya Jaemin yang sekarang menatap Anin dari tempatnya berbaring.
Anin menoleh kearah Jaemin lalu kembali melihat ponselnya. "Eh.. Gue--"
"Lo dapet pesan dari siapa? Mama minta pulsa? Atau pesan kuota lo abis?"
Anin sebenarnya ingin menceritakan semuanya kepada Jaemin, tapi dirinya yakin pasti bukannya saran dan arahan yang ia dapat dari Jaemin tapi malah olokan dan ejekan dari Jaemin yang akan ia dapatkan.
"Ck. Kepo amat lo kek netizen"
Bukan Jaemin namanya jika ia tidak membuat Anin kesal. Jaemin beranjak dari tempatnya dan mendekati Anin lalu dengan cepat mengambil ponsel milik Anin.
"Anjir Jaemin! Balikin Hp gue gak?!"
"Wleee. Gak bakal sebelum gue liat apa yang sebenarnya terjadi ha ha ha ha ha"
Dengan cepat, Anin langsung merebut ponselnya yang ada di tangan Jaemin namun ia sedikit kesusahan karena Jaemin mengangkat ponselnya keatas dengan tangannya yang panjang.
"Jaemin balikin Hp gue gak?!"
Jaemin tidak menjawab, malah sekarang dia sudah membuka pesan yang tadi membuat kakak nya itu melamun.
"Ooohh jadi pesan dari bos nya sendiri nih? Eh eh eh tapi isinya cieeeee ditanyain lagi apa sama bos nya? Hawa hawa nya ada yang mau jadian nih"
See? Anin bahkan belum menceritakan semuanya tapi Jaemin malah sudah meledeknya padahal adiknya itu baru melihat sepenggal pesan yang dikirim oleh Kai.
"Sok tau lo. Udah ah enyah sono lo dari kamar gue!" Kata Anin setelah ia mengambil ponselnya dari tangan Jaemin.
Jaemin tersenyum jahil, pria itu masih mempunyai rasa penasaran dan ingin tau lebih lanjut mengenai kisah cinta kakak nya itu.
"Yakin nih? Gak mau cerita sama gue?"
"Sorry ya, gue masih normal buat cerita ginian ke lo. Yang ada ntar gue bukannya dapat saran malah dapat cemoohan"
Anin sebenarnya memang sudah seringkali menceritakan masalah pria yang sedang mendekatinya atau masalah mantan pacarnya kepada Jaemin. Dan ya, Jaemin pasti akan meresponya dengan ejekan. Tapi, terlepas dari itu semua Jaemin adalah tipikal adik yang peka dengan apa yang sedang terjadi dengan Anin jika Anin sedang berpacaran. Contohnya, Anin pernah menangis karena mantannya dulu dan ia menceritakan semuanya kepada Jaemin, Jaemin langsung mendatangi mantan Anin bahkan sampai memukuli dan memberi pelajaran kepada mantan Anin saking ia tidak terima nya kakaknya disakiti oleh cowok dengan mudahnya. Tidak hanya itu, Jaemin juga pernah terluka karena ia berkelahi dengan mantan Anin waktu itu.
Intinya, Jaemin adalah orang pertama yang akan marah besar jika dia tau kakaknya menangis karena seorang lelaki.
"Yaudah kalau gitu mah, gue ke kamar aja mau mabar ama bang Jeno"
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boss [Kim Jongin] | END
FanfictionKebayang gak sih lo kalau lo jadi sekretaris--ah ini bukan cuma sekretaris eum lebih tepatnya sekretaris yang merangkap jadi asisten pribadi boss nya sendiri? Masih mending kalau boss nya normal dan dalam batas wajar bin manusiawi kayak orang lain...