Di masa kehamilannya, Anin mendapatkan banyak sekali hal baru yang hadir di setiap harinya. Mulai dari Kai yang semakin memanjakannya dan bersikap posesif kepadanya, mood nya yang berubah-ubah, perubahan bentuk tubuhnya, dan juga keinginan akan sesuatu yang menggebu dan ingin segera mendapatkannya. Semenjak kehamilan Anin memasuki usia ke tiga bulan, ia sudah mulai merasakan hal yang dinamakan 'ngidam' dan karena itu, Kai benar-benar berubah menjadi suami siaga dan berusaha melakukan apapun untuk menuruti keinginan Anin dan calon anak mereka.
Oh iya, kalau untuk urusan pekerjaan, di bulan-bulan awal Anin hamil Kai masih mengizinkan Anin untuk bekerja di kantor. Alasannya adalah, ia ingin ekstra dalam menjaga Anin dan ingin Anin selalu ada disampingnya. Dan percaya atau tidak, ketika di kantor Anin malah merasa seperti ia yang menjadi atasan dan Kai yang menjadi sekretarisnya karena Kai lebih banyak mengerjakan pekerjaan Anin dan menyuruh Anin untuk hanya duduk diam atau berjalan berkeliling kantor dan mengobrol bersama Yeri dan Nayeon.
Aneh, memang begitulah keadaannya tapi Anin tidak mau mempermasalahkan hal ini lebih lanjut karena ia yakin, jika ia protes maka dirinya dan Kai akan berdebat.
Seperti contohnya kejadian tiga hari yang lalu, Kai dan Anin berselisih paham sampai berujung saling mendiamkan sampai sekarang. Akar masalahnya terjadi karena Anin yang memaksa untuk tetap ikut ke kantor padahal Kai melarangnya.
Alasan mengapa Kai melarang Anin untuk ikut ke kantor adalah karena kehamilan Anin masuk di usia delapan bulan dan Anin menjadi lebih sering merasakan sakit dibagian perutnya dikarenakan anak mereka yang semakin aktif didalam perut Anin. Setiap hal itu terjadi, biasanya Kai akan mengajak anak mereka mengobrol atau mengusap-usap perut Anin. Walaupun Kai terlihat sangat bahagia ketika sedang berinteraksi dengan bayi didalam perut Anin, tapi Kai juga tidak tega ketika melihat Anin meringis kesakitan terlebih saat mereka di kantor. Atau ketika Anin terlihat lelah saat mengurusi berkas dan mengikuti meeting di kantor.
Kai ingin Anin beristirahat total dirumah bersama dengan Bunda atau Ibu nya dan tidak perlu capek-capek ikut pergi bekerja dan mengurusi pekerjaan kantor yang begitu banyak. Namun, Anin bersikeras menolak itu dan berujung ia dan Kai berdebat sampai saling mendiamkan. Terlepas dari itu semua, percaya atau tidak walaupun mereka berdua saling mendiamkan tapi mereka masih sama-sama peduli satu sama lain.
Contohnya, ketika Anin kesulitan tidur karena tidak menemukan posisi nyaman atau pinggangnya yang terasa sakit, Kai akan mengusap-usap pinggang dan perut Anin atau ketika pagi hari, setiap kali Anin bangun tidur pasti sudah ada segelas susu dan biskuit ibu hamil yang Anin dapatkan dari kelas ibu hamil yang ia ikuti setiap hari jum'at dan sabtu dan tentu saja, Kai melakukan hal itu tanpa mengatakan apapun kepada Anin kecuali ada sesuatu yang dirasa penting yang harus ditanyakan atau dikatakan. Tidak hanya Kai, Anin juga masih melakukan kewajibannya sebagai seorang istri seperti biasanya mulai dari menyiapkan baju kerja Kai, menyiapkan sarapan, handuk mandi Kai, dan lain sebagainya.
Pagi ini, Anin terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang menembus gorden kamarnya. Anin melihat ke sisi kanannya dan tidak menemukan Kai disana, aaa----mungkin Kai sedang joging di sekitar komplek karena ini adalah hari minggu. Seperti biasanya, di nakas sebelah tempat tidurnya sudah ada segelas susu ibu hamil rasa coklat beserta cookies yang ditaruh di piring kecil. Anin mengambil gelas berisi susu coklat itu lalu segera meminumnya selagi hangat. Tidak lupa, ia juga memakan cookies yang sudah disiapkan oleh suaminya itu.
Setelah beberapa menit, Anin lalu keluar dari kamarnya dengan membawa nampan bekas gelas dan piring kecil tadi. Di dapur, ia mulai menyiapkan bahan-bahan untuk sarapan Kai pagi ini. Anin memutuskan untuk memasak opor ayam dan sambal kentang karena Kai sangat menyukai menu itu. Anin sengaja memasak lebih awal dari biasanya, alasannya adalah supaya nantinya ketika Kai sudah sampai rumah setelah joging, maka Kai bisa langsung mandi dan sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boss [Kim Jongin] | END
FanfictionKebayang gak sih lo kalau lo jadi sekretaris--ah ini bukan cuma sekretaris eum lebih tepatnya sekretaris yang merangkap jadi asisten pribadi boss nya sendiri? Masih mending kalau boss nya normal dan dalam batas wajar bin manusiawi kayak orang lain...