Ketika cinta bertepuk sebelah tangan, kau merelakan dia bersama bahagianya.
Namun bagaimana jika akhirnya ia ingin bersamamu setelah ia memberikanmu luka yang begitu dalam untukmu.
Masihkah ada alasan kau tetap mencintainya.?
WHY DO I LOVE YOU..?
B...
Coba deh sambil dengerin lagunya, mungkin bisa nambah feelnya saat kalian baca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie's PoV
"Aku merasa brian mirip seseorang..!" Pertanyaan yang kulontarkan nampaknya membuat unnie ku sedikit gugup. Namun dengan cepat, ia menetralkan kembali mimik wajahnya menjadi tenang.
"Ehm, ya, dulu ketika hamil aku sangat menyukai moto gp. Mungkin anakku sedikit mirip marq marquez." Ucapnya dan setelah itu terkekeh. Aku pun hanya tertawa sumbang mendengarnya. Karna bukan itu maksudku, bahkan brian sama sekali tidak mirip dengan marq marquez.
Dengan jawabannya yang seperti itu, aku semakin yakin bahwa memang ada yang krystal unnie sembunyikan. Dan ini menyangkut kecurigaanku antara krystal unnie dan jong in.
Setelah selesai menonton moto gp, kami beranjak masuk ke kamar masing-masing. Aku pun masuk ke kamar mandi untuk menbersihkan diriku terlebih dahulu. Sedangkan lim kulihat masih memainkan ponselnya disofa.
Dikamar mandi, cukup lama aku menghabiskan waktu disini memikirkan bagaimana cara mendapatkan jawaban atas kecurigaanku selama ini. Setelah berfikir keras, akupun mendapatkan ide dan berharap ideku kali ini berbuah manis.
Akupun keluar dari kamar mandi dan mendapati lim sudah tertidur disofa lengkap dengan bantal dan selimut ditubuhnya. Aku berjalan perlahan mendekati dan menatap wajahnya yang tengah tertidur pulas.
Dia ketiduran, bahkan ponselnya masih ia genggam. Dengan hati-hati, takut membangunkan dirinya, aku pun berusaha melepaskan ponsel yang melekat ditangannya.
Tak sengaja lockscreennya terbuka membuatku terkejut bukan main saat melihat wallpaper ponselnya yaitu fotoku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa permisi air mataku menetes begitu saja mengingat perlakuannya selama ini padaku. Aku sadar, aku banyak menyakiti hatinya. Aku belum bisa membalas perasaannya yang begitu tulus kepadaku.