Coba deh sambil dengerin lagunya, mungkin bisa nambah feelnya saat kalian baca.
"Lakukanlah, dan mulai sekarang aku tak ingin kita terlibat kontrak. Kita sudah berjanji dihadapan tuhan untuk saling mencintai selamanya dan mari lakukan itu..." ucap jennie membuat lim terdiam menatapnya. Pria itu masih mencerna ucapan jennie yang dalam keadaan sadar atau tidak.
"Tidak bisa, aku sudah menanda tangani kontrak dengan jong...."
"Jangan sebut lagi namanya...!" Potong jennie, lim semakin heran dengan jennie kali ini.
"Jangan lagi kau menyebut namanya. Aku sudah tidak ada lagi hubungan dengannya dan dia tidak berhak lagi mengaturku.!" Ucapnya lagi.
"Aku.... aku minta maaf padamu lim. Aku sadar kesalahanku sudah terlampau banyak padamu. Aku tidak pernah melakukan kewajibanku sebagai seorang istri, aku... aku...." ucapnya terputus dan merasakan sesak didadanya. Air matanya menetes, namun lim masih membiarkan gadis itu menyelesaikan ucapannya.
"Aku mohon kau bersedia memaafkanku.!"
"Bukankah kita hanya menikah sebatas perjanjian.? Jikapun kau tidak melaksanakan kewajibanmu sebagai seorang istri bukankah tidak masalah.?" Tanya lim, jennie menggeleng dan derai air matanya masih membasahi pipinya.
"Kita sudah berjanji dihadapan tuhan untuk saling mencintai sampai akhir hayat. Dan aku sudah bersedia menemanimu saat kau senang atau susah. Itu artinya aku harus menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri setelah menikah denganmu. Tapi aku malah....." ucapnya terhenti saat limario dengan tiba-tiba mengecup bibir jennie.
Jennie kaget, sesaat ia terdiam dengan perlakuan lim yang tiba-tiba. Namun ia akhirnya menikmati perlakuan sang suami dan membalas lumatan hingga terjadilah perang lidah antara mereka.
Limario melepas perlahan pagutan mereka saat merasa sesak, ia masih menutup matanya hingga terakhir mengecup singkat dibibir sang istri lagi.
"Kau terlalu cerewet." Ucapnya lalu terkekeh. Seolah barusan tidak terjadi apa-apa antara mereka. Jennie masih menatapnya intens, matanya berkaca-kaca memandang lim. Melihat itu lim menghela nafasnya dan kini memeluk erat sang istri.
"Maafkan aku. Aku paham sekarang maksudmu. Tapi aku juga tidak bisa menerima semuanya begitu saja. Bantu aku meyakinkan diriku bahwa kau memang serius untuk memulai semuanya dari awal. Aku ragu jennie, jujur aku ragu, aku khawatir kau akan menyakitiku nantinya...." ucapnya terhenti dan menatap jennie dengan sendu.
"Selama ini, jujur saja perlakuanmu membuatku sakit hati. Aku merasa tidak kau butuhkan didunia ini. Kau bebas dengan kekasihmu, dan aku sama sekali tidak berhak atas dirimu. Hah, aku merasa bodoh kau tau...." kekehnya, mendengar isi hati sang suami hati jennie menjadi sakit. Bahkan rasanya hatinya seperti dihujam ribuan jarum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Do I Love You
RomanceKetika cinta bertepuk sebelah tangan, kau merelakan dia bersama bahagianya. Namun bagaimana jika akhirnya ia ingin bersamamu setelah ia memberikanmu luka yang begitu dalam untukmu. Masihkah ada alasan kau tetap mencintainya.? WHY DO I LOVE YOU..? B...