🍓34

10.1K 788 79
                                        

Coba deh sambil dengerin lagunya, mungkin bisa nambah feelnya saat kalian baca.

Coba deh sambil dengerin lagunya, mungkin bisa nambah feelnya saat kalian baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Bimbang, gundah, semua bercampur menjadi satu. Melihat sang istri lemah seperti itu, limario mulai goyah. Tapi jujur, hatinya masih tak terima mengingat kejadian semalam.


Ia mencoba berkeluh kesah dengan sahabatnya berharap mendapat jalan yang terbaik. Kini, lim mengajak nayeon bertemu di cafe untuk menceritakan semuanya.


"Lalu kau mau bagaimana sekarang hmm.?" Tanya nayeon serius. Nayeon, satu-satunya orang yang menjadi tempat curahan hatinya. Karna menurutnya, nayeon lebih dewasa dalam menghadapi masalah. Dan mungkin, bisa membantu limario mengambil langkah tepat.

"Bercerai. Hanya itu yang terlintas difikiranku.!" Ucap lim sambil mengaduk coklat panasnya. Nayeon menghela nafasnya melihat lim yang selalu berfikiran pendek.

"Lelaki selalu seperti itu. Mengambil keputusan tanpa fikir panjang. Nanti akhirnya, malah menyesal." Kekehnya agar suasananya tidak terlalu mencekam. Pasalnya, wajah limario tampak horor bak hantu di film-film.

"Lalu aku harus bagaimana nayeon.? Aku sudah berapa kali memberinya kesempatan.? Dan masih saja ia menyia-nyiakannya.!"

"Kau sudah mendengarkan penjelasannya.?" Tanya nayeon, limario hanya tertawa remeh mendengarnya.

"Sudah jelas aku dan taehyung melihatnya dalam posisi intim dengan kekasihnya itu. Harus penjelasan apalagi yang aku dengar.?" Jelasnya dengan nada geram. Rasanya, mengingat kejadian itu benar-benar membuat lim emosi.

"Kadang, sesuatu yang kita lihat tidak seperti kenyataannya lim. Apa salahnya kau mendengar penjelasannya lebih dulu." Nayeon berusaha meredamnya. Namun nampaknya si manoban ini masih tersulut emosi.

"Dia memang tidak pernah bisa bangkit dari masa lalunya. Dia masih sangat mencintai kekasihnya itu, aku tau. Dan sejak awal pun dia tak mencintaiku. Jadi lebih baik sekarang aku melepasnya agar dia bahagia." Kekehnya tetap pada prinsipnya. Nayeon diam, ia menyesap perlahan tehnya guna menenangkan emosinya.

"Terserah, aku sudah memberi saran agar lebih baik kau mendengar penjelasannya dulu. Tapi jika kau tetap pada pemikiranmu diawal, aku harap jangan pernah menyesal dengan keputusanmu.!" Ucap nayeon. Kali ini lim benar-benar keras kepala. Nayeon angkat tangan untuk memberinya pengertian, dan nayeon hanya bisa berharap yang terbaik untuk sahabatnya ini.



.....





Tetap seperti biasa, pria itu berjalan angkuh mulai memasuki area kantornya. Namun baru saja ia memasuki lobby, ia dikejutkan dengan beberapa orang yang terlihat mendekorasi ulang lobby tersebut.

"Hey... siapa yang menyuruhmu mengganti loggo kantor.?" Bentaknya pada dua orang yang sedang mengganti loggo kantornya. Dua orang itu dengan lancang menurunkan loggo Kim Group dan diganti dengan loggo lain.

Why Do I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang