Gelapnya malam berganti dengan cerahnya pagi. Waktunya para orang-orang melakukan kesibukan mereka masing-masing.
Namun berbeda dengan gadis yang satu ini. Ia masih menikmati kenyamanan yang didapatnya semalaman. Entah bagaimana caranya, pagi ini ia terbangun dengan keadaan berada dalam dekapan seorang pria yang tidak lain adalah suaminya.
Ya, jennie terbangun dengan posisi berada dalam dekapan lim. Bahkan hembusan nafas lim terasa di dahinya, karna ia tidur dengan lengan lim sebagai bantalnya dan tubuh suaminya sebagai guling yang semalaman ia peluk.
Padahal yang jennie ingat, tadi malam ia dan lim tidur saling membelakangi. Dan bagaimana bisa pagi ini lim mendekapnya seakan tak ingin kehilangan istrinya itu.? Senyumnya mengembang saat membuka matanya pagi ini disambut oleh wajah lim yang tertidur dengan tenangnya.
Sedari tadi ia sudah terbangun, namun ia masih memilih memejamkan matanya menikmati kenyamanan ini setidaknya sampai sang suami terbangun.
Beberapa menit kemudian lim mulai bangkit dari dunia mimpinya. Ia membuka matanya perlahan dan menatap keadaan sekitar ruangan ini.
Niatnya ingin bangkit, namun tubuhnya terasa berat. Diingatnya sang gadis bermata kucing tidur disisinya sambil memeluk erat dirinya membuat ia enggan untuk bangkit.
Diusapnya lembut surai gadis itu dengan senyum manis yang terukir diwajahnya.
"Good morning, wifey..." bisiknya lalu mengecup dahi sang istri. Dengan perlahan, ia melepaskan jennie dari tubuhnya dan bangkit dari ranjang.
"Hallo, ya saya Limario Manoban. Dari kamar excecutive suite 13." Ucapnya melalui telfon pada pegawai hotel.
"Tolong siapkan sarapan untukku dan istriku....!" Ucapnya lalu mematikan telfonnya. Segera ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Jennie membuka matanya setelah lim masuk kedalam kamar mandi. Senyumnya mengembang mengingat apa yang dilakukan suaminya pagi tadi. Namun kembali terlintas bayangan kekasihnya membuat ia bingung.
Ia sangat menerima perlakuan manis dari lim, dan tak menampik hal itu. Namun ia masih tak goyah menggantikan posisi jong in dalam hatinya. Belum ada yang berhasil membuka hatinya selain jong in.
Namun nampaknya Lim berhasil mengetuknya.!
Cklek.....
Jennie cukup lama berperang dengan fikirannya sampai lim telah menyelesaikan membersihkan dirinya. Pria itu keluar dari kamar mandi dengan memakai celana pendeknya dan kaos polos.
"Oh, kau sudah bangun nuna." Ucap lim sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Ne, baru saja.." jawab jennie.
"Aku sudah pesan sarapan untuk kita. Sebentar lagi mungkin diantar." Ucap lim masih sibuk dengan aktifitasnya. Jennie pun bangkit dari ranjang dan memgambil handuknya.
"Ah kalau begitu aku mandi dulu agar nanti bisa sarapan. Jam berapa kita pulang.?" Tanya jennie sambil mencari pakaiannya.
"Tidak tau. Chaeng juga belum mengabariku. Coba nanti kutelfon." Ucap lim dan diangguki oleh jennie. Jennie masuk ke kamar mandi dan lim menyalakan tv sambil menunggu sarapan mereka tiba.
"Haish, kenapa bisa dikamar sebagus ini tidak ada sofanya.?" Gerutunya mencari-cari sofa yang seharusnya ada didepan tv. Akhirnya ia mematikan tv dan memilih bersantai di balkon sambil menunggu sarapan mereka tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Do I Love You
RomansKetika cinta bertepuk sebelah tangan, kau merelakan dia bersama bahagianya. Namun bagaimana jika akhirnya ia ingin bersamamu setelah ia memberikanmu luka yang begitu dalam untukmu. Masihkah ada alasan kau tetap mencintainya.? WHY DO I LOVE YOU..? B...