Matahari pagi mulai meninggi, hingga cahayanya menerobos masuk melalui celah ventilasi kamar jennie. Jennie perlahan mengerjapkan matanya dan mulai merasakan pusing dikepalanya.
"Shh..." ringisnya dan membuka matanya dengan sempurna. Ia berniat bangkit namun pergerakannya tertahan saat merasakan dirinya berada dalam dekapan seseorang.
Ya, ia baru menyadari bahwa limario tidur bersamanya dan mendekapnya posesif. Bahkan lengan sang suamilah yang semalaman menjadi bantalnya. Jennie kaget, namun ia tak ingin melakukan hal yang membuat tidur limario terusik.
Saat akan bangkit, sang suami menahannya dengan matanya yang masih tertutup.
"Mau kemana hmm..?" Tanya lim dengan suara seraknya. Jennie menoleh dan mendapati lim telah membuka matanya dan tersenyum menatapnya.
"Morning nini..." ucapnya lembut sembari tersenyum. Jangan tanya bagaimana kondisi jennie, jantungnya berdetak lebih cepat mendengar limario menyapanya dengan mesra.
Jennie hanya diam, sedetik kemudian sakit kepalanya kembali melanda membuatnya meringis sembari memijat pelipisnya. Lim bangkit dan duduk diranjang melihat jennie yang meringis.
"Kepalanya pusing.?" Tanya lim dan jennie mengangguk, limario pun membantu jennie duduk bersandar diranjang dan kembali menyelimutinya.
"Kau minum semalam.?" Tanya lim dengan lembut. Jennie hanya diam sambil menatap lim dengan perasaan bersalah.
"Jangan terlalu banyak minum. Lihat kan, kau menyakiti diri sendiri." Ucapnya penuh perhatian. Jennie bahkan merasa takjub melihat pria ini yang masih saja peduli dengannya.
Namun kembali diingatnya kejadian direstoran kemarin membuat dirinya kesal. Ia pun tak menyesal atas apa yang terjadi pada dirinya semalam dan berakhir diranjang.
"Tunggu disini. Aku akan membuatkan sarapan untuk kita. Dan aku akan membawakan obat anti pengar." Ucap lim lalu beranjak dari sana. Ia pun bergegas ke dapur dan menyiapkan sarapan untuknya dan sang istri.
Sementara jennie diatas hanya diam dan bingung sendiri dengan dirinya. Disatu sisi ia masih kesal dengan lim, tapi segala perhatian dan sikapnya pada jennie membuat gadis itu melupakan perasaannya.
Limario telah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Tak lama jennie juga keluar dari kamarnya dan sudah mengganti piyamanya.
"Kenapa keluar hmm..? Baru mau aku bawakan kedalam." Ucap lim mendekat pada jennie. Jennie hanya tersenyum sekilas dan beralih menatap makanan yang dibuat suaminya.
"Kau masak apa.?" Tanya jennie tanpa melihat limario.
"Omelete roll, banana chocolate oats, dan susu coklat." Ucapnya lalu menyodorkan banana chocolate oats dan susu coklat untuk jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Do I Love You
RomanceKetika cinta bertepuk sebelah tangan, kau merelakan dia bersama bahagianya. Namun bagaimana jika akhirnya ia ingin bersamamu setelah ia memberikanmu luka yang begitu dalam untukmu. Masihkah ada alasan kau tetap mencintainya.? WHY DO I LOVE YOU..? B...