2. Sekolah Baru

310 202 336
                                    

Katanya 'kebahagiaan' itu diciptakan bukan dicari
dan itu benar, tapi bagaimana jika terlalu sering tersakiti hingga lupa caranya bahagia?
.
.
.
Happy Reading

Kringggg Kringgg

Bunyi alarm membangunkan seorang gadis dari alam mimpinya, waktu menunjukkan pukul 5.30

"Hoammm," gadis itu meregangkan tubuhnya sembari mengumpulkan kesadarannya sebelum menuju ke kamar mandi untuk bersiap berangkat ke sekolahnya.

Setelah 15 menit bersiap akhirnya gadis itu selesai dan bergegas turun menuju meja makan untuk sarapan. Ketika sudah sampai di meja makan semua sarapannya sudah disajikan di meja makan oleh para pembantunya, segera ia mengambil nasi goreng yang berada di depannya dan memakaaannya.

Setelah selesai sarapan dia bergegas untuk keluar rumah menuju ke sekolah.

"Ehh non Sisi sudah mau berangkat?" Tanya seorang wanita paruh baya, dia Bi Sulas salah satu pembantu dirumahnya.

Sisi berjalan ke arah Bi Sulas yang tengah menyiram tanaman di halaman rumahnya lalu menyalami tangannya, hal itu sudah biasa dilakukannya karena dia sudah mengganggap Bi Sulas sebagai Ibunya yang sibuk hingga melupakan anaknya ini.

"Iya Bi Sisi berangkat ya, assalamualaikum." Ujar Sisi sambil melambaikan tangannya, dan masuk kedalam mobil yang sudah disiapkan oleh supirnya.

🌼🌼🌼

Setelah menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, akhirnya Sisi sampai di halte dekat sekolahnya. Ya, dia diantar maupun dijemput di sana, sebenarnya dia bisa membawa kendaraan ke sekolahnya tapi dia malas dan tidak mau juga dibilang sombong dengan membawa mobil ke sekolah barunya ini.

"Sekolah baru, gak akan ada yang kenal sama gue dan gak akan ada yang namanya fake friends lagi." Gumam Sisi.

Memandang sekolahnya yang masih sepi karena ini memang masih terlalu pagi, ia memakai masker yang menutupi sebagian wajahnya dengan rambut hitam sepunggungnya yang tergerai agar tidak menjadi sorotan ketika masuk sekolah ini.

Dia disini sebagai murid baru karena dia telah bosan dengan sikap teman - temannya yang hanya memanfaatkannya saja. Dia memang tidak memiliki teman akrab di sekolah lamanya, tapi tetap saja dia dimanfaatkan oleh teman - temannya.

Setelah diberi tahu letak kelasnya oleh sang wali kelas, kini Sisi berada di kelas XI IPA2 yang berada di SMA Bina Bangsa, duduk di pojok kanan bangku paling belakang. Dia harap tempat duduknya ini tidak ada yang menempati jadi ia bisa duduk di bangku itu.

Disini ia akan berteman dengan siapa saja, tidak ada yang namanya teman akrab karena semua akan dia anggap sama. Dia hanya tidak ingin dimanfaatkan lagi oleh teman - temannya seperti di sekolah lamanya.

Sisi hanya duduk diam dan fokus pada ponselnya, dia tengah membaca wattpad jadi tidak ada yang bisa mengganggunya karena pasti akan diabaikan. Wattpad adalah dunianya, ya dunia imajinasi karena kehidupan nyata terlalu pahit untuk dinikmati.

Karena sudah membaca ceritanya, dia ingin pergi ke toilet sekaligus melihat sekolah barunya. Sisi masih menggunakan masker untuk menutupi wajahnya, mungkin ketika pembelajaran dimulai ia akan membukannya.

"Bagus sih sekolahnya," gumam Sisi mengedarkan pandangannya.

Dia tidak memperhatikan jalannya hingga dia tidak sengaja menabrak seseorang, karena yang ditabrak cowok jadi Sisi yang jatuh terduduk di lantai.

Happiness SeekersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang