14. Again

137 61 207
                                    

Kalo lo gak seperti yang orang lain omongin, harusnya gak usah dipikirin. Biarin mereka berasumsi apapun tentang lo, yang penting lo gak seperti yang mereka bicarakan.
.
.
Happy Reading
💙💙💙

Seperti yang dikatakan kemarin hari ini Aland akan menjemput Sisi untuk pergi ke sekolah bersama. Sama seperti biasa Sisi akan berangkat pagi, ia juga sudah sarapan dan kini tengah menunggu Aland di depan rumahnya.

"Lama nunggu?" tanya Aland saat mobilnya sudah berada di hadapan Sisi.

"Enggak, yuk cepetan." Sisi memasuki mobil tepatnya di kursi samping kemudi.

"Ngapain nanti gue pulang sekolah mampir ke rumah lo?" Tanya Aland ketika mobil sudah mulai menjauhi rumah Sisi.

"Jadi nanti lo bantuin gue tanya sama Bi Sulas tentang kak Fa. Soalnya gue gak tahu alasan kenapa kak Fa ngelakuin itu, dan gak ada yang ngasi tahu gue." Ujar Sisi dengan suara pelan di akhir kalimatnya.

"Emang Bi Sulas tahu?"

"Gue yakin dia tahu, soalnya gue pernah denger dia lagi ngomong soal kak Fa gitu sama Bi Asri. Pas gue tanya gak mau ngaku, ada kak Deni juga waktu itu jadi takut gue mau lanjutin tanya."

"Oke gampang itu mah, orang sekali gue tatap pasti langsung jujur dia." Ujar Aland dengan nada songonnya.

Sisi bergidik ngeri. "Sok banget lo, gue cuma minta temenin soalnya ga berani tanya sendiri." Ujarnya lalu terkekeh pelan.

"Kakak lo gak ada nanti?"

"Gak ada dia kuliah terus langsung keluar main sama temen - temennya. Dia jarang Land ada di rumah, sekali ada bawaannya marah terus." Ujar Sisi mengerutu.

"Udah biar gue aja sekarang yang jadi kakak lo."

Setelah itu tidak ada obrolan lagi dari mereka hingga sampai di SMA Bina Bangsa, sekolah mereka. Kini mereka berjalan di koridor yang masih sepi sembari mengobrol ringan.

Tanpa disadari ada yang sudah memperhatikan mereka sedari tadi, ia terkekeh sinis menatap keduanya.

"Cih murahan juga ternyata," gumamnya.

☁️☁️☁️

Bel masuk telah berbunyi semua murid sudah memasuki kelas mereka masing - masing. Beda halnya dengan Aland dkk yang memilih pergi membolos ke rooftop sekolah.

"Akhirnya, gue kangen rooftop." Seru Bagas saat memasuki rooftop.

"Emang lo sekolah cuma mau pergi ke rooftop karena kangen, pantes goblok." Ujar Aldi dengan suara pelan di akhir kalimatnya.

"Emang situ udah pinter ngomongin orang goblok?" Sinis Bagas.

"Ya setidaknya nilai gue masih aman meski sering bolos."

"Aman aman, jawaban dapet copy paste aja bangga." Sewot Bagas.

"Ya terserah gue, yang penting gue udah usaha cari jawaban melalui temen - temen gue."

Aland dan Reyhan tak menanggapi perdebatan tak berfaedah dari kedua temannya itu. Mereka duduk sedikit jauh dari Ardi dan Bagas.

"Gimana?" tanya Reyhan.

"Gue gak mau persahabatan gue sama dia rusak atau nanti dia ngejauhin gue kalau gue ngasi tahu perasaan yang sebenarnya." Reyhan hanya menganggukkan kepalanya, ia mengerti.

Mereka berniat membolos sampai jam istirahat, tapi harus sudah berada di kantin sebelum bel istirahat.

"Kuy ke kantin, ntar lagi bel tinggal satu jam mata pelajaran." Ajak Bagas pada teman - temannya.

Happiness SeekersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang