19. Rasa Takut

115 36 128
                                    

Cuma kamu yang bisa buat aku setakut ini akan kehilangan. Aku tidak ingin kau pergi karena rasa sayangku ke kamu melebihi rasa sayngku pada diriku sendiri.
.
.
.
Happy Reading
🐵🐵🐵

Aland melihat Sisi tengah menangis, terdengar pilu membuat Aland tak mengerti mengapa Sisi menangis. Aland berjalan menghampiri Sisi dan ia baru tahu kalau mereka berada di rooftop sebuah gedung.

"Lo kenapa Si."

"Gue gak kuat Land, gue nyerah, gue capek sama semua ini. Gue mau pergi, mungkin ini bisa ngilangin rasa sakit gue." Ujar Sisi sembari terisak.

"Gak lo mau pergi ke mana?"

"Gue capek Land, bye." Aland melihat tubuh Sisi jatuh dari atas gedung yang kini ia pijak, Sisi menghilang dari hadapannya.

"SISI"

°°°°

Aland terbangun dari mimpinya, ternyata hanya mimpi tapi terasa begitu nyata bagi Aland bahkan ia sampai menangis.

"Sisi lo gak boleh pergi, gue sayang sama lo lebih dari sayang gue sama diri gue sendiri." Gumam Aland.

Ia memutuskan untuk segera mandi lalu berangkat ke sekolah, ia ingin segera bertemu Sisi. Setelah siap Aland turun untuk bersiap sarapan.

Selama sarapan Aland hanya diam, ia masih memikirkan mimpinya. Orang tua Aland tak bertanya apapun pada Aland karena biasanya Aland akan bercerita nantinya.

Ada saatnya kita merasa jenuh dan muak dengan kehidupan ini Land.

Gue capek Land, bye.

Kata - kata Sisi yang membuat ia seperti ini sampai terbawa mimpi, setelah selesai sarapan ia menaiki motornya, selama di perjalanan ia masih melamun.

Hingga ia sampai di depan rumah Sisi dan melihat di depan gerbang sudah ada Sisi yang menunggunya.

"Lama banget Land, gue disuruh berangkat mulu sama bokap gue." Ujar Sisi kesal.

Aland tersenyum melihat Sisi, ia masih ada bersamanya. Sisi yang melihat Aland hanya tersenyum dan tak menanggapi ucapannya bertambah kesal.

"Lo kesurupan senyum - senyum sendiri, orang lagi kesel juga." Ujar Sisi.

"Udah ayo naik keburu bel masuk, mau telat lo." Kata Aland.

Sisi menaiki motor Aland meski masih mengerutu di jalan, sedangkan pikiran Aland kembali melayang entah kemana.

••••

Setelah sampai di sekolah Sisi berjalan menuju kelasnya yang sudah ada beberapa murid, biasanya Sisi orang pertama yang hadir di kelasnya.

"Sisi udah ngerjain PR belom, kalo udah gue nyontek dong." Ujar salah satu teman sekelas Sisi.

Sisi menyerahkan buku tugasnya. "Nih jangan sampe rusak tapi buku gue." Ujar Sisi.

"Siap."

Sisi duduk di tempatnya, ia bingung harus melakukan apa agar tak bosan menunggu bel masuk. Ia sedang malas untuk membaca, hingga seseorang duduk di bangku sebelahnya yang kosong.

Happiness SeekersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang