11. Kemana?

166 84 205
                                    

Setidaknya kita sudah berbuat baik kepada orang lain,
masalah timbal balik itu urusan mereka.
.
.

Saat ini Sisi tengah berada di dalam kelasnya, hari ini para guru sedang rapat jadi semua kelas free. Ditengah ia yang sedang membaca wattpad, ada notifikasi dari nomor yang tidak ia simpan.

08125*****
Save

Sisiii
Siapa?

08125******
Devan temennya Deni, ini bener Sisi kan?

Sisiii
Iy, ada apa ya?

08125******
Gak papa sih, nanti gue mau ke rumah lo. Lo jangan kemana - mana yak, sekalian kenalan gitu.
Lo kan nolak pas diajak kenalan waktu itu.

Read

Sisi mengernyitkan alisnya, apa yang Deni bilang mau kenalan waktu itu Devan. Kenapa Deni memberikan nomor Sisi, entahlah dia tidak mau memikirkannya.

"Ehh lo gak usah sok caper jadi orang, cupu aja belagu lo." Teriak seseorang mengalihkan perhatian Sisi.

Seisi kelas seketika terdiam dan memusatkan perhatiannya pada satu titik. Di sana ada teman sekelas Sisi yang sepertinya bertengkar, ralat bukan bertengkar tapi melabrak karena salah satunya hanya diam.

"Kenapa Dew?" Tanya Sisi pada salah satu temannya.

"Biasa si cupu yang sok pinter itu," sahut Dewi teman sekelas Sisi.

"Mia?"

"Ya siapa lagi kalo bukan dia, dia cari perhatian guru bilang katanya Bima pacarnya Siska ngerokok di rooftop." Ujar Dewi.

"Di rooftop?" Batin Sisi.

Seketika pikiran Sisi langsung tertuju pada Aland, siapa lagi pengunjung setia rooftop kalau bukan Aland dan teman - temannya.

Kutu buku itu seharusnya pintar tapi tidak dengan Mia, penampilannya memang biasa saja tapi selalu ingin dipandang oleh orang lain, suka cari perhatian, tapi Sisi paham itu. Dia hanya ingin memiliki teman, karena sifatnya itu dia tidak disukai di kelas ini.

"Lo kan tau Siska yang terkenal bar - bar, ya Mia salah sih nyari sasaran," ujar Dewi lagi.

"Jadi lo gausah ngarang - ngarang cerita kalo cowok gue ngerokok di rooftop, cowok gue emang perokok tapi dia juga tau tempat kali, dia gak pernah ngerokok di sekolah." Ujar Siska dengan penekanan diakhir kalimatnya.

"Gue tau lo caper sama guru - guru, tapi emang harus lo nuduh cowok gue?" Ujar Siska lagi.

"Mungkin lo salah liat Mi." Ujar Sisi.

Mia tak menaggapi setiap ucapan dari teman - temannya, dia hanya diam.

"Udah jangan pojokin Mia lagi." Ujar Sisi pada teman - temannya yang kini sudah menyoraki Mia.

Sisi hanya bersimpati pada Mia, karena dia memang terlihat kurang akrab dengan teman sekelasnya. Sisi bersikap seperti itu karena dia tahu bagaimana rasanya dijauhi dan tidak memiliki teman.

Setelah itu Sisi kembali duduk di bangkunya melanjutkan membaca wattpad tanpa membalas pesan dari Devan ataupun menyimpan nomornya.

"Ada apa tadi, gue kelewat sesuatu yang seru kayaknya dari kelas lo?" Tanya Aland yang telah duduk di samping Sisi, ia ke kelas Sisi tidak mau membuang kesempatan jam kosong ini.

"Seru apaan, orang ribut kok seru." Sinis Sisi tanpa menoleh pada Aland.

"Yee emang dia aja kali yang salah, wajar menurut gue." Aland yang tahu permasalahannya dari Gani tadi.

Happiness SeekersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang