Aku kembali, tapi aku melupakan sesuatu yang penting dalam hidupku yaitu kamu.
.
.
.
HAPPY READING
🌼🌼🌼Hari-hari yang sama Sisi lewati dengan tetap memejamkan matanya. Semua orang berharap mata cantik itu kembali terbuka, banyak yang sudah dia lewatkan selama ia koma.
Kini Sarah tengah menemani Sisi, tidak ada kata bosan saat ia menunggu kesadaran anaknya. Yang membuat Sarah bahagia yaitu kondisi Sisi yang mengalami perkembangan dari sebelumnya.
Tok Tok Tok
Seorang perawat memasuki ruangan Sisi. "Permisi bu, saya mau ganti infus dari pasien." Ujar perawat itu yang diangguki oleh Sarah.
Sarah keluar dari ruangan Sisi, tadinya ia berniat menuju kantin namun ia urungkan ketika melihat dokter berjalan tergesa menuju ruangan Sisi.
°°°°
Setelah memasang infus yang baru untuk Sisi, perawat itu akan meninggalkan ruangan Sisi. Namun ia melihat pergerakan kecil dari tangan Sisi.
Perawat itu tersenyum. "Ada respon dari pasien," gumamnya sembari menggenggam tangan Sisi.
Perlahan mata Sisi terbuka dengan alis yang mengerut menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Pandangannya kosong, seakan berusaha mengunpulkan kesadarannya.
"A-air." Hanya itu yang keluar dari mulut Sisi dengan suara paraunya. Segera perawat itu membantu Sisi meminum air yang berada di nakas dekat brankarnya. Perawat itu memencet tombol yang berada dibawah brankar memanggil dokter.
"Alhamdulillah, kamu sudah sadar ya." Ujar perawat itu.
Sisi hanya diam dengan dengan tatapan yang sulit diartikan, tak lama dokter yang akan memeriksa Sisi datang diikuti Sarah di belakangnya.
"Biar saya periksa lebih dulu Bu." Ujar dokter itu pada Sarah.
Sarah meneteskan air matanya haru, yang ia nantikan selama ini. Ia sudah berjanji akan menjaga Sisi setelah ini, memberi Sisi perhatian, memberi kasih sayang, dan apapun akan ia lakukan demi kebahagian anaknya karena ia benar-benar menyesal telah mengabaikan Sisi sebelumnya.
"Biar saya periksa," lalu dokter mulai memeriksa Sisi.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dari Sisi dan mengajukan beberapa pertanyaan. Lalu dokter memberitahu Sarah mengenai kondisi Sisi saat ini.
"Karena pasien dalam keadaan koma cukup lama yang membuat pasien cukup lama tidak bergerak sehingga menyebabkan syarafnya melemah. Tapi dia tidak mengalami kelumpuhan, dia hanya perlu waktu untuk kembali bergerak dengan normal dengan mengikuti terapi secara teratur." Papar dokter.
Sarah hanya menatap lurus Sisi yang masih berbaring di atas brankar dan memalingkan mukanya dari Sarah. Lalu tatapannya kembali pada dokter yang menangani Sisi saat dokter itu ingin mengatakan sesuatu.
"Untuk luka di kepalanya, setelah saya memberi beberapa pertanyaan kepada pasien. Saya rasa dia kehilangan sebagian ingatannya, tapi ingatan itu bisa kembali kapan saja seiring berjalannya waktu." Ujar dokter itu lagi.
Sarah terdiam masih mencerna kembali ucapan dokter yang masih berdiri di hadapannya ini. "Sisi gak kehilangan seluruh ingatannya 'kan dok?" Tanya Sarah cemas.
"Tidak, dia masih mengingat beberapa memori dalam ingatannya seperti namanya, keluarganya. Tapi mungkin beberapa ingatannya kacau, karena dia tidak mengingat kejadian kecelakaan itu." Ujar dokter lagi.
"Kira-kira kapan ingatannya kembali dok?" Tanya Sarah dengan suara seraknya.
"Saya tidak bisa pastikan itu, waktu adalah obatnya tapi jangan terlalu dipaksa karena itu bisa memperburuk kondisi pasien. Saat ini kita fokus untuk terapi pasien agar cepat kembali pulih." Ujar dokter itu yang hanya diangguki oleh Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Seekers
Подростковая литератураREVISI Wait for new version;) First story, jadi Follow dulu sebelum baca dan semoga suka sama cerita ini. ••• Seorang gadis introvert yang menutup diri dan menciptakan dunianya sendiri. Dia yang berteman dengan sepi, serta kesendirian adalah hal f...