21. Kelam

96 32 133
                                    

Saat lo lagi ada masalah terus pura - pura bahagia,
sumpah itu nyakitin diri sendiri.
.
.
.

Happy Reading guys, jangan lupa vote sebelum baca. Thank you😘

Aland keluar dari toilet, lalu berjalan di koridor menuju parkiran sekolah. Langkahnya terhenti saat seseorang menghadangnya.

"Land," panggil seorang gadis dengan rambut terurai dan jepit kupu - kupu di rambutnya.

Aland hanya mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'.

"Bilangin dong sama temen lo, jadi cowok kok gak cukup sama satu cewek. Mana gue ditinggal lagi, katanya mau pulang bareng gue hari ini." Ujarnya dengan menghentakkan kakinya kesal.

Dia adalah Stevany pacar Ardi, mereka telah berpacaran sekitar 1 bulanan namun tak banyak yang mengetahui hubungan mereka. Sikap Ardi yang playboy sudah melekat, maka tak heran jika ia banyak memiliki pacar bahkan di luar sekolahnya.

Aland terkekeh mendengar ucapan Stevany, "dia lagi ketemu Diva hari ini." Ujar Aland memberi tahu.

"Tuh 'kan Land, temen lo emang fuckboy. Gue mau putus sama dia kalo dia tetep punya pacar selain gue, bilangin dia!" Ujar Stevany dengan memegang lengan Aland.

"Dia cuma sayang sama lo, yang lain cuma buat mainan sama dia. Sekarang aja ketemu Diva karena mau mutusin dia." Jawab Aland santai.

Stevany hanya memutar bola matanya malas, "fuckboy mana bisa dipercaya." Gumamnya.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi sepasang mata melihat mereka dengan tatapan yanv entah sulit untuk dijelaskan.

Drrrtt

Merasakan ponselnya bergetar segera Aland mengangkat telponnya, yang ternyata adalah Sisi.

"Hallo, sorry lo nunggu lama ya?, ini gue udah mau ke parkiran kok." Ujar Aland.

"Land, gue pulang dulu ya. Kak Deni jemput gue," ujar Sisi.

"Tumben kakak lo jemput, yaudah hati - hati ya." Balas Aland.

🌻🌻🌻

Hari ini adalah hari terakhir ujian, kini semua murid tengah menikmati waktu istirahat sebelum kembali berkutat dengan soal ujia. Di ruang ujian Sisi hanya tersisa dia sendiri sedangkan semua murid tengah pergi ke kantin termasuk Aland.

Aland telah mengajak Sisi untuk ke kantin, tapi Sisi menolak karena ia tidak lapar.

Sisi sudah meyakinkan dirinya kalau Aland punya dunia sendiri bukan hanya tentang Sisi. Mungkin tak seharusnya Sisi bergantung pada Aland, ia harus bisa tanpa Aland.

"Kenapa?" Tanya seseorang yang kini telah duduk di samping Sisi.

Sisi menoleh lalu tersenyum. "Emang gue kenapa?" Tanya Sisi balik.

"Saat lo lagi ada masalah terus pura - pura bahagia, itu nyakitin diri sendiri sumpah." Ujar Aland.

Aland memang melihat sikap Sisi biasa saja, namun dengan melihat Sisi melamun ia merasa ada yang disembunyikan oleh Sisi.

"Bukannya gue emang suka nyakitin diri sendiri ya." Kata Sisi dengan tatapan sendu ke arah depan.

"Lo tahu kenapa gue gak bawa lo ke psikiater?" Tanya Aland membuat Sisi menatapnya.

Happiness SeekersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang