Di akhir pekan ini, jika sebagian keluarga lain digunakan untuk berlibur setelah hampir satu minggu berkutat dengan pekerjaan masing-masing, tidak dengan keluarga Kim mereka hanya menghabiskan akhir pekan dengan dirumah saja.
Selain ini permintaan dari sang nyonya besar, pasangan anak dan bapak itu kalau ditanya akan berlibur kemana jawabnya pasti terserah. Daripada bingung akhirnya sang mama memutuskan untuk dirumah saja.
Toh kalau di rumah juga tidak akan bosan karena masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama misalnya membersihkan halaman, mencuci mobil, menyapu, mengepel lantai. Itu semua merupakan kegiatan yang menyehatkan untuk tubuh dan juga menguntungkan untuk sang mama selama para art nya libur, hehe"Dek bantuin papa buang kardus ini ke bak sampah depan rumah"
"iya pa" sahut Yeri yang kemudian mengambil kardus berukuran agak sedang yang didalamnya entah berisi apa tapi yang pasti berisi sampah
"Kalau sudah selesai buruan masuk, jangan mampir-mampir ke rumah aunty Seulgi, bantuin papa bawa barang-barang ini ke gudang" Kata Suho memberi petuah pada anaknya, karena dia hafal tabiat Yeri kalau sudah membuka gerbang depan rumah pasti nanti balik ke rumahnya lama dengan alasan dipanggil aunty Seulgi yang kangen Yeri. Terkadang mendengar alasan anaknya, Suho ingin tertawa, bagaimana tidak rumah Seulgi letaknya persis didepan rumahnya yang otomatis setiap hari bertemu, bilang saja Yeri malas bantuin papa nya. Dasar anak muda jaman sekarang!
"Astaga papa, Yeri belum juga jalan keluar rumah udah disuruh lagi, kebiasaan seperti mamah." gumamnya dengan sebal. Sabar Yeri sabar, orang sabar dinikahin bias itulah prinsip hidup Yeri.
"Yer, did you say something?" tanya Irene kalem yang tiba-tiba berada dibelakang sang suami
Yang ditanya hanya menggeleng sambil nyengir menggumamkan kata "nothing mom"
Dua jam kemudian semua pekerjaan rumah telah beres, sudah wangi juga, waktunya untuk bermanja-manja ria dengan karpet di depan tv sambil nonton Home Alone 4.
"Pa, adek mau tanya" celetuk Yeri yang memecahkan konsentrasi kedua orang tuanya dari tayangan tv
"Tanya apa" sahut sang papa yang mulai memusatkan perhatian pada anaknya yang tengah berbaring beralaskan paha mama nya
"Pa, adek terkadang bingung kenapa bisa dinamakan keringat, kenapa bukan basahat? Setelah banyak beraktivitaskan kita pasti mengeluarkan banyak peluh dari dalam tubuh otomatis buat basah, sedangkan keringkan berarti tidak ada sesuatu yang keluar dari dalam tubuh, kenapa justru namanya jadi keringat bukan basahat? ayo jawab pa?" tanya Yeri dengan wajah sok serius nya, berbanding terbalik dengan kedua orang tuanya yang speechless mendengar pertanyaan sang anak
"Kan adek udah tau arti dari keringat itu apa, Keringat itu sendiri sudah menjadi satu kesatuan kata, jadi kalau mengartikan suatu kata atau kalimat itu jangan dipenggal-penggal nanti makna nya sudah berbeda, contohnya seperti keringat tadi" jelas Suho dengan serius
"Oh seperti itu, " balas Yeri dengan mengangguk-anggukan kepalanya, "tapi tetap saja bagusan basahat lebih nyambung" celetuknya lagi yang membuat Suho memandang anaknya dengan pikiran, ini anaknya antara masih polos atau bego ya?
"Ada lagi yang mau adek tanyakan, ini masih menjadi misteri pa, kenapa abang penjual roti tawar rotinya gak boleh ditawar?"
"Ya ampun dek hanya karena namanya abang penjual roti tawar bukan berarti dagangan nya boleh ditawar bisa rugi nanti abangnya, itukan hanya nama rotinya saja" sahut Irene yang gemas dengan pertanyaan-pertanyaan absurd anaknya ini
"Mamah curiga kalau di sekolah adek gak belajar dengan bener" sambung Irene yang rasanya ingin mengembalikan si anak ke dalam rahimnya lagi biar keluarnya pinteran dikit
"Dek kalau tanya itu yang bermutu sedikit gitu loh, kalau gini kan papa ragu adek ini anaknya papa atau bukan"
"Oh jadi papa mau ngatain mamah selingkuh gitu !?" tanya Irene dengan wajah super datarnya
"E..eh enggak ma enggak" jawabnya dengan gelagapan
"Itu tadi papa bilang ragu kalau si adek anak papa apa bukan, kalau udah gak cinta sama mamah bilang gak usah nyindir-nyindir begitu, dikira mamah ini wanita murahan apa" ucapnya kemudian beranjak meninggalkan Suho dan Yeri
" Mah bukan begitu maksud papa ya ampun, papa cinta sama mamah, papa sayang sama mamah, jangan tinggalin papa mah" Kata Suho dengan mengekori Irene
"Ini kenapa jadi berantem sih? Kan adek cuma bertanya saja, apa pertanyaan adek salah ya?" Monolognya dengan kebingungan.
Gak nyambung ya?
Kalau gitu anggap saja nyambung ya wkwk
Jika suka vomment jusseyo ^_^