Nb:
~Typo bertebaranSuasana pagi di kediaman Kim terlihat berbeda dari sebelumnya. Dapat dilihat seorang pria dewasa sibuk dengan peralatan memasaknya, tangannya sibuk memotong berbagai sayuran dan matanya sesekali terfokus pada layar ponselnya yang menampilakan tutorial cara memasak sayur sop di saluran youtube favoritnya Baekki Candy Chocolate Dessert Channel.
"Setelah itu cuci dan masukan" gumamnya pelan menirukan suara Chef Baekki yang memandu. "Apa yang dimasukan? Masukan kemana !?" lanjutnya frustasi karena tidak mendapat jawaban dari ponsel yang diajaknya berbicara, dengan kesal Suho melempar ponsel pintarnya yang berlogo apel tergigit miliknya ke arah pantry dapur lalu matanya beralih menatap pada daging sapi dan sayur yang sudah terpotong kecil-kecil di depannya.
"Mungkin ini dimasukan secara bersamaan" Ujarnya dengan percaya diri lalu memasukan daging dan sayur itu sekaligus ke dalam panci yang berisi air mendidih.
"Sudah matang" gumamnya setelah menunggu beberapa saat, lalu menuangnya ke dalam mangkok besar dan mulai menata nya di meja makan.
"Good morning daddy" sapa Wendy dengan nada riangnya.
" Morning dear" balas Suho tersenyum,
"Adek mana kenapa tidak turun bersama? Apa belum bangun? Nanti kalau terlambat sekolahnya gimana?"
"Tenang pa, sebentar lagi juga kesini tadi adek masih pakai sepatu. Eh? Tumben papa yang masak, mama kemana?" tanya Wendy sedikit heran karena memang sejak dari tadi pagi tidak mendengar suara mama nya.
"Mama__"
"Pagi semuaa...Yeri cantik sudah datang hehe" sapa Yeri tidak kalah riang nya dari sang kakak
"Pagi juga cantiknya papa, ayo duduk dan cepat makan nanti adek sama kakak terlambat" ujar Suho dengan tangan yang sibuk mengambilkan sayur untuk dua anaknya
" Mama mana pa?" tanya Yeri mode anak mama nya sudah mulai on
" Mama sakit, jadi nanti adek sama kakak berangkatnya bareng aunty Seulgi dulu ya, papa gak bisa nganterin dan semua pekerja rumah papa liburkan"
"Heem" jawab keduanya
Suasana meja makan tiba-tiba menjadi hening seketika, mereka sibuk dengan pikiran dan makanan yang tersaji sebelum sebuah suara protes menghancurkan suasana itu,
"Ini siapa yang masak? Kenapa dagingnya gak bisa dikunyah sih?" protes Yeri tidak memperdulikan tendangan kecil yang dilakukan Wendy pada kakinya
Dengan wajah yang sangat menyesal Suho mengelus puncak kepala Yeri, "Gak enak ya dek, maafkan papa ya. Bagaimana kalau papa masakan lagi?" tawar Suho
"Iy__"
"Gak usah pa, kita keburu telat kalau papa masak lagi dan kasihan aunty Seulgi nunggu lama nanti" sela Wendy sebelum Yeri menyetujui dimasakan ulang oleh papa nya, mengabaikan wajah merengut adiknya itu
"Ya sudah gak usah dimakan saja, beli di kantin sekolah saja ya. Mau langsung berangkat sekarang atau mau pamit dulu sama mama?"
"Mau ketemu mama dulu adek" ucap Yeri langsung berjalan meninggalkan ruang makan menuju kamar orang tuanya
" Mama" panggil Yeri pelan memasuki kamar, tapi Yeri tidak menemukan mama nya di ranjang melainkan mendengar suara orang muntah-muntah dari arah kamar mandi.
Dengan panik Yeri langsung menerobos masuk dan menemukan Irene yang terduduk di lantai menyandarkan tubuh lemasnya di dinding kamar mandi setelah menuntaskan rasa mualnya
"Astaga ! Apa yang terjadi? Mama kenapa bisa sampai seperti ini?" Ucap Yeri dengan kedua mata yang sudah dibanjiri air mata, "PAPA !" teriaknya semakin panik saat mama nya mulai menutup kedua matanya, kedua tangan nya memeluk Irene dengan erat
Terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru atau lebih tepatnya suara seseorang yang berlari, "Ya ampun mama !" ucap Suho tak kalah panik mendapati istrinya yang pingsan.
Dengan cepat Suho mengangkat tubuh kecil Irene dan meletakkannya di ranjang, segera ia meraih ponselnya dan menelfon dokter pribadi untuk memeriksa keadaan istrinya itu.
"Kalian cepatlah berangkat sekolah"
"Gak mau, adek mau sama mama"
"Mama gak papa dek, sebentar lagi dokternya tiba, ayo buruan ke sekolah, aunty Seulgi sudah menunggu"
"Tapi__"
"Ayo dek, nanti setelah pulang sekolah kita bisa menemani mama" bujuk Wendy pada Yeri
"Ya sudah adek dan kakak berangkat, papa jagain mama ya, dan mama adek sama kakak berangkat cepat sembuh" setelah berpamitan dan memeberikan ciuman kepada orang tuanya kemudian mereka berdua berangkat ke sekolah dengan perasaan yang tidak tenang.
SKIP
Meskipun terdapat dua manusia hidup dalam mobil Seulgi tapi dari mereka tidak satupun mengeluarkan suaranya.
Dengan perasaan yang semakin resah dan tidak tenang Yeri akhirnya memutuskan bertanya pada Seulgi untuk menuntaskan rasa penasarannya yang tinggi setelah tadi melakukan pembicaraan yang serius di sekolahnya bersama Lisa, Jennie, Rose dan Jisoo, "Aunty"
"Hemb kenapa dek mau mampir ke suatu tempat dulu" ucap Seulgi tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Yeri dan masih tetap fokus mengemudi
"Apa aunty tau kenapa mama muntah-muntah sampai pingsan seperti tadi pagi?"
Seulgi terdiam untuk beberapa saat untuk berpikir jawaban apa yang harus dia berikan karena jika dia salah mengucap pasti akan menimbulkan akibat yang fatal, "Aunty... tidak tau dek, tadikan aunty belum sempat liat mama Irene, jadi aunty tidak tau"
Yeri mendesah kasar semakin frustasi karena orang yang sekarang diandalkan justru belum bisa menjawab kondisi mama nya.
Seulgi hanya melirik Yeri yang terlihat frustasi dengan sesekali menggigit bibir bagian dalamnya merasa bersalah telah membohongi keponakannnya ini.
"Adek tenang saja mama pasti sembuh kan tadi papa sudah memanggil dokter, setelah diperiksa dan minum obat pasti akan langsung membaik" ujar Seulgi mencoba menenangkan Yeri lewat perkataannya
"Tapi aunty__" Yeri langsung terdiam ragu untuk meneruskan kalimat yang sudah di ujung lidahnya
"Kenapa?"
"Gak jadi" jawabnya pelan
Dengan langkah yang berat dan takut Yeri mengikuti langkah Seulgi yang masuk ke dalam rumahnya menuju kamar orang tuanya.
"Aunty adek ganti baju dulu ya" Izin Yeri pada Seulgi yang langsung disetujui oleh Seulgi.
Langkah Yeri mendadak terhenti di depan pintu kamar orang tuanya yang terbuka sedikit, tangannya tiba-tiba gemetar dan matanya memanas mendengar percakapan yang dilakukan aunty nya dan orang tuanya.
Segera mungkin Yeri membalikkan badan dan berjalan cepat menuju kamarnya sebelum ada orang lain yang memergokinya sedang menguping, sebenarnya bukan menguping tapi tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka, tapi bagi orang lain mungkin sama saja.
Tbc
Gimana part ini? Kira" apa yang sedang dibicarakan para orang tua yang membuat Yeri seperti itu? Dan menurut kalian apa yang terjadi dengan Irene?
Silakan berikan pendapatnya , hehe
~13 Agustus 2020~