4.0 Si-Orange Lucknut

1K 126 100
                                    

Nb :

~ typo

~ Semoga masih ada peminatnya


















"Dek.."

Wendy menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar Yeri yang terbuka sedikit, membuat pemilik kamar menolehkan kepalanya dan memandang Wendy dengan tanda tanya.

"Sudah ditunggu di meja makan, unnie juga kesini loh. Ayo buruan"

Mata Yeri berbinar cerah saat mendengar kedua aunty nya ada di rumahnya. Dengan gerakan yang sedikit tergesa Yeri berlari menuruni tangga tidak peduli dengan teriakan mama nya dari lantai satu, dia sudah tidak sabar untuk bertemu kedua auntynya setelah dua minggu lamanya tidak berjumpa.

"Jangan lari dek!" peringat Irene sedikit menaikkan nada bicaranya saat melihat Yeri yang tak mengindahkan ucapannya

"Bisakan turunnya pelan-pelan saja? Untung  tidak jatuh, kalau jatuh siapa yang rugi? Kalau masih diulang lagi dan gak mendengarkan ucapan mama, mending rumahnya digusur saja" omel Irene menatap Yeri tidak bersahabat.

Yeri yang ditatap seperti itu justru memberikan cengiran polosnya, dia lebih memilih bergelayut manja memeluk Seulgi dari belakang.

"Haish.. Selalu saja seperti itu kalau diberi tahu"

Suho hanya menggelengkan kepalanya melihat istrinya yang bawaanya selalu emosi melihat tingkah pecicilan Yeri, "Sudah ma, mungkin si adek sangat rindu dengan kedua aunty nya itu" ucap Suho mengusap punggung tangan Irene agar kemarahannya segera mereda

"Papa juga sama! Belain aja terus anaknya, kalau ada apa-apa ujungnya yang disalahin mama" ketus Irene menyingkirkan tangan Suho yang menyentuhnya

"Ma.."

"Apa!"

Suho mengusap dada nya sedikit kaget dengan balasan yang diberikan istrinya

'Galak sekali' batin Suho

"Ditahan dulu marahnya un, lebih baik kita makan dulu Seulgi sudah kelaparan. Nanti kalau Seulgi sudah kenyang unnie bisa tuh gelud lagi dengan oppa" celetuk Seulgi tanpa mengalihkan pandangannya dari berbagai makanan yang tersaji di depannya, tak peduli pada kakaknya yang saat ini menatapnya dengan tajam.

Dilain sisi Wendy menatap Irene ngeri, sedangkan Joy terkekeh geli melihat drama di depan matanya secara langsung itu. Bagaimana tidak terhibur, saat bocah yang menjadi biang keributan pertama kali tidak peduli sedikitpun dengan yang terjadi di depannya, Yeri malah sibuk minta disuapin kedua aunty-nya. Dasar bocah nakal!

"Mama..." panggil Yeri manja

Irene melirik Yeri sekilas dan memfokuskan lagi ke tayangan tv yang menampilkan film berjudul More Than Family.

Yeri yang merasa diabaikan menjadi sedikit kesal, tak hilang akal dia akan terus merayu Irene sampai mamanya itu luluh

"Mama..."

"Mama..."

"Ma_"

"Sekali manggil mama, kakak timpuk pakai toples ini" sahut Wendy kesal, Yeri sungguh berisik mengganggu konsentrasinya menonton film

"Ish..  Ma lihat kakak jahat masak adek mau ditimpuk pakai toples" adunya manja tapi Irene masih tidak meresponnya, Irene masih kesal tentu saja!

Mata Yeri berkaca-kaca saat Irene tak meresponnya sedikitpun, dia hanya terlalu takut didiamkan mamanya

"Hiks..."

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang