Nb : typo bertebaran
Part panjang"Mama"
"Apa dek? Butuh sesuatu?" Irene menghentikan aktivitasnya memasang foto-foto liburan keluarga mereka ke dalam album
Yeri menggelengkan kepalanya, memeluk tubuh Irene dari samping, posisi mereka sekarang duduk bersampingan di ruang keluarga
"Papa belum pulang?"
Irene mengusap kepala Yeri, " Papa ada project baru, mungkin papa tidak akan pulang lagi. Kenapa? adek rindu papa?"
Yeri menganggukkan kepalanya, "Apa belum selesai juga ma?" tanya Yeri dengan nada rajukan
Memang ini sudah 1 minggu Suho mulai mengerjakan project barunya, sehingga dia lebih sibuk berada di kantornya dari pada di rumah, bahkan Suho sudah 2 hari ini juga tidak pulang ke rumah.
"Adek kan bisa vc papa nak kalau rindu""Ish mama, vc mana bisa ngilangin rindu sih, maunya adek papa" Yeri semakin cemberut mendengar saran dari mamanya,
"Hemb, ya sudah setelah pulang sekolah kita ke tempat papa sekalian mama mau bawakan makan siang papa"
Yeri tersenyum sumringah mendengar kalimat yang diucapkan Irene, rasa dongkol dihatinya langsung hilang begitu saja. "Bener ya?"
"Iya nak, ya udah tidur sana"
"Oke, good night mom muachh.." setelah berpamitan dan mencium mamanya Yeri berlari menaiki tangga menuju kamarnya
"Hati-hati nanti jatuh, dasar anak itu pasti tidak mendengarkan" gumam Irene masih mengawasi Yeri yang berlarian ditangga dan sesekali melompat-lompat membuat Irene menjerit tertahan
SKIP
"Papa..." suara cempreng Yeri berhasil menghentikan Suho dari lembaran kertas yang diperiksanya.
Tanpa diminta senyumnya langsung muncul mengetahui anak dan istrinya datang. Segera saja Suho memeluk anak istrinya itu, tak lupa juga dengan bonus ciuman dipipi untuk Yeri dan khusus dibibir untuk Irene."Papa sangat rindu adek" ucapnya kembali memeluk erat tubuh Yeri. "Kakak gak ikut ma?" tanya nya menatap Irene yang mengeluarkan beberapa bekal makanan dari paper bag yang dibawanya.
"Papa seperti gak tau saja, kakak ikut Joy pulang ke rumah eomma"
"Loh, kemarinkan bukannya masih di rumah?"
Irene menghela nafasnya, memandang suaminya itu penuh intimidasi, "Papa lupa ya, papa 2 hari tidak pulang ke rumah dan ini hari ketiga papa di kantor"
Suho terkekeh mengingat fakta bahwa dia sudah tidak pulang beberapa hari ini, "Maaf ma, papa terlalu sibuk sampai melupakan kalian" ucap Suho penuh sesal
"Tidak masalah, papa kan bekerja untuk kita. Sudahlah lebih baik kita makan dulu, lihat tubuh papa tambah kurus dua hari gak pulang ke rumah" desis Irene sedikit prihatin menatap tubuh suaminya itu
"Papa" panggil Yeri sedikit tidak jelas karena mulutnya penuh makanan
"Kenapa dek?"
"Papa ganti parfum ya?" Yeri mengendus-enduskan hidungnya ke baju Suho
Suho mengernyitkan dahinya, "Papa gak pernah ganti parfum dek" ucap Suho mencium aroma bajunya sendiri, tanpa Suho sadari Irene memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Dek kalau makan jangan berbicara" tegur Irene. Yang dibalas Yeri dengan mengacungkan ibu jarinya pertanda oke
Sedari tadi setelah pulang dari kantor suaminya pekerjaan yang dilakukan Irene adalah melamun di balkon kamarnya. Memikirkan apa yang terjadi di kantor suaminya tadi. Sebenarnya saat pertama kali masuk ke ruangan suaminya, indra penciumannya sudah bekerja dan Irene hanya tetap diam tanpa ingin menanyakan. Akan tetapi anaknya justru memperjelas rasa penasaran yang ada dipikirannya. Irene menghela nafasnya berkali-kali mengenyahkan pikiran buruk yang menghinggapinya, "Jangan berpikiran buruk, jangan berpikiran buruk" ucap Irene berkali-kali pada dirinya sendiri.