3.2 Adek Sudah Besar 👧

1.6K 138 38
                                    

"Ini...rumah oppa?" tanya Yeri tanpa mengalihkan pandangannya menjelajahi rumah temannya yang besar dan mewah ini

Wooseok hanya tersenyum tipis melihat tingkah laku Yeri yang seperti belum pernah melihat dan memasuki rumah mewah
"Kalau bertanya itu lihat orangnya jangan lihat ke arah lain"

"Hehe, maaf oppa habisnya rumah oppa sangat besar dan mewah" ucap Yeri tanpa menghilangkan raut kagumnya

Wooseok mengangkat sebelah alisnya terheran akan ucapan dari Yeri, "Jangan mengada-ada kamu Yer, bahkan rumahmu lebih besar dan mewah dari rumahku, perlu aku tunjukkan jika kamu lupa?"

"Hehe ani oppa" ucap Yeri sedikit malu karena diingatkan akan fakta yang sebenarnya. Terkadang memiliki kedua orang tua yang mempunyai segalanya membuat Yeri sedikit malu. Malu dalam artian saat teman-temannya hanya menggunakan barang biasa, dia selalu menggunakan barang-barang branded yang membuat teman-temannya segan pada dia, dan Yeri tidak menyukai hal itu. Alhasil disaat dia membeli perlengkapan sekolah seperti tas dan sepatu, Yeri selalu meminta pada mamahnya untuk dibelikan yang tidak mahal. Awalnya Irene selaku mamah dari Yeri menolak ide dari anaknya, tetapi pada akhirnya dia menuruti kemauan anaknya setelah anaknya itu menunjukkan aksi menangis histeris di dalam toko.

"Hei kenapa malah melamun?" tanya Wooseok menyadarkan Yeri dari lamunannnya

"Hehe, ani oppa"

"Yasudah tunggu disini sebentar aku akan ambil buku buat referensi"

Setelah tiga jam berkutat dengan tugas kelompok yang diberikan guru biologi akhirnya mereka dapat menyelesaikan tugas kelompok lebih cepat dari perkiraan mereka yang memakan waktu lebih dari tiga jam.

"Hua akhirnya selesai juga" ucap Yeri dengan merilekskan jari-jari tangannya yang seakan rasanya mau patah karena terlalu banyak menulis dan mengetik

Lagi-lagi Wooseok tersenyum tipis melihat tingkah Yeri yang menurutnya sangat lucu itu.

" Minumnya mau tambah lagi?" tawar Wooseok bersiap akan menuju ke dapur rumahnya

"Boleh oppa, air putih dingin ya"

"Oke, tunggu sebentar"

Disela mengistirahatkan otak, mereka mengisinya dengan bercerita dan bersendau gurau. Tak jarang Wooseok menggelitiki tubuh Yeri dengan kedua tangannya karena Yeri kalah bermain jenga, tak jarang juga dia mengusap-usap kepala Yeri karena terlalu gemas, jika dilihat sekilas mereka seperti sepasang kekasih, tapi sebenarnya bukan seperti itu faktanya.

"Yer.." panggilan bernada serius dari Wooseok seketika menghentikan tawa Yeri. Memfokuskan pandangannya ke arah teman lelakinya itu dan bertanya 'ada apa' lewat tatapannya.

"Jadi yang kemarin bagaimana?" tanya Wooseok semakin serius

" Oppa..oppa sebenarnya a-ku tidak tau, aku bingung" ucap Yeri pelan menundukan kepalanya menghindari tatapan dari Wooseok

"Bingung kenapa?"

Yeri hanya menggelengkan kepalanya, dia terlalu bingung harus memberikan jawaban seperti apa dan disisi lain dia juga terlalu takut.

Wooseok menghela nafasnya pelan, "Coba katakan apa yang membuatmu bingung?" ucapnya mengangkat dagu Yeri pelan dengan tangannya agar mengahadap ke arahnya.

Posisi keduanya sekarang saling bertatapan dengan jarak wajah yang semakin dekat sebelum sebuah suara menghancurkan moment diantara mereka,

"Wah wah wah apa yang akan kalian lakukan?" Tanya seorang perempuan dengan lantang yang diketahui bernama Joy

"Apa yang akan adek lakukan tadi dengan laki-laki ini?" tanya Joy semakin menuntut karena dari keduanya tidak ada yang menjawab

Merasa jengkel sekaligus gemas Joy langsung menarik tangan Yeri untuk berdiri menjauhi Wooseok, "Ayo pulang" ujar Joy dengan suara dinginnya
"Dan..jangan melakukan hal yang tidak senonoh lagi pada Yeri" lanjutnya lagi menatap Wooseok tajam.

Wooseok yang mendapatkan serangan tak terduga hanya bisa bergumam tidak jelas dan menundukkan kepalanya lalu membungkukkan badannya meminta maaf.

"Apa yang tadi akan kalian lakukan?" tanya Joy masih menuntut jawaban dari ponakannya ini, saat ini keduanya sudah berada di mobil milik Joy yang akan menuju ke rumah Yeri

"Kenapa imo bisa muncul dengan tiba-tiba?"

"Apa yang tadi akan kalian lakukan?"

"Kenapa imo bisa muncul dengan tiba-tiba?" Mereka berdua tidak ada mau yang mengalah melontarkan pertanyaan yang sama berkali-kali

"Kenapa imo bisa muncul dengan tiba-tiba !?" ujarnya lagi dengan nada tinggi

Bukannya marah Joy justru terkekeh pelan merasa lucu dengan ponakannya ini bukannya menjawab tapi malah memberi pertanyaan yang sama secara berulang-ulang "Apa ada yang salah? Bahkan imo menyelamatkanmu tadi. Imo datang untuk menjemputmu pulang dan jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan"

"Tapi Yeri tadi meminta mamah untuk menjemput bukan imo"

Joy hanya mengedikkan bahunya tidak peduli, "Jawab pertanyaan imo apa yang tadi akan kalian lakukan?"

"Aku tidak melakukan apa-apa imo"

"Benarkah? Lalu kenapa tadi mendekatkan wajah segala?"

Yeri merasa kesal dengan tuduhan tidak mendasar dari imo nya ini, bahkan dia tidak melakukan apa-apa tapi kenapa disuruh mengakui sesuatu, "Aku bahkan tidak tau maksud imo"

"Halah baiklah imo tidak akan bertanya lagi, dan kamu tidak perlu menjawab pertanyaan imo, tapi jawablah pertanyaan mamah mu nanti"

"APA !? Please jangan kasih tau mamah tadi itu cuma salah paham"  ucap Yeri yang mulai panik

"Salah paham eoh?? Yakin salah paham?" Joy semakin gencar menggoda Yeri yang mulai salah tingkah

" Iya salah paham ! Bahkan aku belum menerima pernyataan cinta Wooseok oppa" ucap Yeri dengan wajah yang memerah karena malu

"Eoh ceritanya mau pacaran nih?" , tawa Joy semakin kencang begitu mendengar fakta yang diucapkan Yeri secara tidak langsung, 'mudah juga memancing anak ini' pikirnya kemudian 

"APA !? Itu semua tidak benar"

"Katakan kebenaran pada yang mulia Irene"

Mampus kau Yer bakalan kena ceramah dan hukuman !



Mampus kau Yer bakalan kena ceramah dan hukuman !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si adek sudah besar 😣





Hai apa kabar kalian? Masih adakah yang menunggu cerita ini?

Gak nyangka ya si Yeri udah tambah dewasa padahal dulu masih bayi banget, rasanya kangen Yeri yang dulu 😣

Maaf semakin kesini ceritanya semakin aneh, meskipun begitu semoga masih ada yang berminat.

Sebenarnya udah mau ku update cerita ini tadi malam, tapi karena kecerobohanku cerita yang sudah jadi bukannya pencet tombol save malah tidak sengaja pencet tombol keluar akhirnya hilang semua, dan sedih banget nulis dari awal lagi 😭
Jadi hasilnya seperti ini, agak berbeda dari tulisan pertama.
Maaf jadi malah curhat, cukup sampai disini ya

Happy Anniversary Blackpink
See you

~08 Agustus 2020~

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang