3.1 Shopping Time

1.3K 150 31
                                    

Nb :
~typo bertebaran












Ini merupakan akhir pekan diawal bulan yang baru. Hal ini berarti menandakan waktunya untuk berbelanja kebutuhan bulanan. Begitupun dengan yang dilakukan keluarga Kim ini, tampak sang ayah mendorong troli mengikuti sang istri yang sedang memilih berbagai jenis produk rumah tangga yang akan dibelinya.

Tak jauh dari mereka terlihat kedua anaknya yang sibuk dengan dunia mereka sendiri, sang kakak sibuk melihat-lihat berbagai macam buah-buahan yang tersedia dan sang adik yang sibuk memilih makanan ringan berpengawet yang dirasa cukup enak untuk dia makan.

"Adek jangan jauh-jauh dari papa nak" peringat Suho pada anak bungsunya yang terlihat sangat bersemangat memilih  makanan ringan itu tanpa ingin mengikuti jejak ibu dan kakaknya yang berada di stand vegetable and fruit

"Oke" sahut Yeri yang kemudian menyibukkan dirinya lagi untuk melihat makanan apa yang sekiranya belum dia ambil.

Entah karena lupa atau memang tidak bersungguh-sungguh mendengarkan peringatan ayahnya Yeri memisahkan diri dari pantauan papa nya yang sekarang tengah diajak bertukar pikiran dengan sang mama.

Yeri sudah tidak sabar ingin berkeliling lagi untuk menuju bagian makanan manis seperti permen dan coklat, fokus matanya teralihkan saat mendapati banyaknya barang yang sedang diskon sampai setengah harga, kemudian dia berhenti dan mengamati sesaat lalu mengambilnya. Yeri memutuskan kembali ke tempat terakhir mama nya berada untuk meletakkan barang yang dia ambil kedalam troli.

Senyumnya semakin lebar mendapati kakaknya yang sedang bingung seperti mencari seseorang, "Kakak" teriak Yeri yang berhasil menarik perhatian Wendy

"Dari mana saja sih? Sudah dibilangin jangan pergi jauh-jauh kenapa malah pergi?"

"Hehehe maaf, kakak dan mama kelamaan sih milih sayur nya" belanya kemudian , "tadaa...lihat apa yang kubawa" lanjut Yeri menunjukkan beberapa produk yang dibawanya

Terkejut. Itu yang dirasakan Wendy saat kedua matanya melihat pertama kali barang yang dibawa adiknya.

"Apa yang kau bawa itu !? Cepat kembalikan ke tempatnya!" ucap Wendy sedikit panik dengan terus melihat keadaan sekitar. Merasa malu juga takut kalau orang-orang berpikiran yang tidak-tidak tentang mereka, jangan lupa ini akhir pekan jadi tempat perbelanjaan ini lebih banyak orang dibanding hari biasa.

"Apa?" tanya Yeri dengan raut bingungnya

"Yang kau bawa itu cepat kembalikan !" desak Wendy semakin tidak sabar

"Apa sih kak? Ini lumayan loh beli 3 gratis 1"

Wendy semakin pusing dibuatnya, kenapa disaat seperti ini otak kadal adiknya yang mode on sih? Lantas dia membisikkan sebuah kalimat ke telinga adiknya yang membuat Yeri menjadi ikut panik dan wajahnya secara alamiah langsung memerah karena malu.

"Kakak gak sedang bohongkan?"

"Bodoh, ngapain kakak bohong sih dek, cepat kembalikan sebelum mama dan papa tau"

"Gak mau kakak saja yang balikin adek malu" Yeri menyerahkan barang yang dibawanya pada Wendy dengan sedikit paksaan agar kakaknya mau menampung pada kedua tangannya tapi Wendy menolak dan menyembunyikan tangannya dibelakang tubuh sehingga berhasil membuat keributan kecil yang mengundang beberapa pasang mata untuk memperhatikan mereka.

"Cepat kembalikan" desak Wendy mendorong tubuh Yeri pelan agar berjalan maju menuju tempat semula barang yang diambilnya

Dengan tangan yang gemetar hebat Yeri mengembalikan barang tersebut ke tempat semula, lantas saat kepalanya mendongak ke atas, matanya tidak sengaja melihat tulisan yang tercetak dengan huruf kapital tebal dibagian atas rak 'MAN', "Bodoh !" umpatnya pelan, kenapa dia bisa ceroboh dan tidak membaca tulisan dulu sebelum mengambilnya, pantas saja kakaknya suka sekali memanggilnya dengan otak kadal.

Yeri kira tadi yang diambilnya mainan balon yang ditiup seperti punya anak-anak tapi ternyata yang dimaksud bukan balon seperti apa yang dipikirkannya. Bodohnya dengan bangga dan tidak tahu malu dia mengambilnya tanpa berpikir dahulu.

"Hikss..kakak"

"Ada apa? Kenapa nangis?" panik Wendy

"Tangan adek" Yeri menunjukan kedua tangannya yang masih gemetar ke hadapan Wendy

"Tangannya kenapa? Tangannya sakit atau kenapa?" Wendy tidak bisa menyembunyikan raut khawatirnya pada Yeri yang hanya diam dan tambah menangis saat memandangi kedua tangannya sendiri

"Tangannya kenapa sih?"

"Tangan adek gak suci lagi huwaaa... Kakak"

Ya ampun lebay nya mulai lagi !






Kkeut

Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang menjalankan

Boros banget aku ya semua draf aku keluarin 😣

~31 July 2020~

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang