Jam menunjukkan pukul lima sore, Catrine bergegas pulang dan berjalan menuju shelter bus. Ia pun berdiri mengantri bersama penumpang yang lain. Suasana terasa sesak. Catrine berusaha sabar walau kondisinya terlihat padat. Catrine pun masuk ke dalam sebuah bus, terlihat di dalam bus yang penuh, ia hanya tetap berdiri sambil membawa tas laptopnya. Dengan kerepotannya Catrine hanya berdiri dan melihat anak-anak muda yang duduk samil memasang headset dan tertidur pulas, ada pula bapak-bapak yang melihat Catrine langsung berdiri mempersilahkan Catrine duduk.
"Gak apa-apa Pak saya berdiri aja. Bapak duduk aja." Kata Catrine sopan.
"Oh gak apa-apa, sebentar lagi saya turun kok. Mari silahkan duduk." Jawab bapak-bapak itu. Catrine pun mengucapkan terimakasih banyak dan langsung duduk di bangku, tas laptopnya pun ia letakkan di atas pahanya bersama tas nya. Semua nampak terdiam melihat keluar jendela, jalanan pun mulai macet karena jam pulang kantor.
Catrine tak kuasa menahan ngantuk, matanya mulai sayup dan kepalanya menunduk.
Beberapa menit kemudian Catrine terbangun karena lututnya tersenggol seseorang saat sudah melewati beberapa halte.
Catrine pun membuka matanya dan melihat ada sosok pria yang berdiri sambil membangunkan anak muda yang sedang tertidur lelap di sampingnya.
"Dek.. Dek.. Bangunnn.. Katanya mau tidur, udah sampe tuh.. Nanti kelewatan loh!" Ucap pria itu. Sementara Catrine pun menoleh ke arah sebelahnya, dengan sigap anak muda itu terbangun dan langsung berdiri sambil membawa tasnya. "Ahh.. Akhirnya gua dapet duduk." kata pria itu. Namun dengan sangat terkejut Catrine melihat wajahnya. "Eh elu lagi.. Kangen yaa sama gua?"
"Dih.. Siapa yang kangen!" Kata Catrine sambil membuang muka.
"Masih inget gak sama gua? Kan tadi pagi udah kenalan, nama gua Evan."
"Ya ampun kenapa gua ketemu sama cowok ini lagi sih!" Ucap Catrine dalam hati.
"Lu ngikutin gua ya?" Tanya Evan.
"Dih..! Siapa yang ngikutin lu? Kan gua duduk disini dari tadi!" Jawab Catrine ketus.
"Sabar, jangan marah-marah.. Nanti pegel loh hatinya, lu dari mana Sur?" Tanya pria itu yang ternyata Evan.
"Ih.. Sur siapa?" Tanya Catrine bingung.
"Emang nama lu siapa? Bukannya nama lu Surtem?" Tanya Evan.
"Dih bukan!" Jawab Catrine ketus.
"Oh bukan ya? Trus lu dari mana sih sore-sore gini? Pulang sekolah ya?" ucap Evan yang terlihat sok dewasa sambil memeluk tas nya.
"Sembarangan! Lu gak liat gua pake baju kantor?" Kata Catrine yang mulai sedikit terpancing pembicaraan.
"Oh pulang kantor, dikira pulang sekolah, abis tadi lu tidur, kepala lu nyender di pundak yang di sebelah lu, gua pikir lu sekelas." Kata Evan.
"Hah? Serius lu?" Tanya Catrine.
"Iya, makannya tadi gua bangunin tuh cowok yang duduk di samping lu, gua bilang aja kalo udah sampe. Biar gua dapet duduk, hehehehe…" Jawab Evan.
"Emang kenal?" Tanya Catrine bingung.
"Gak kenal." Kata Evan sambil menggelengkan kepala.
"Lah trus kenapa bilang udah sampe? Kali aja turunya bukan disitu." Kata Catrine.
"Ah gampang, kalo salah halte dia kan bisa nunggu lagi." Jawab Evan.
"Ish! jahat sih jadi orang." Kata Catrine.
"Sssttt.. Jan berisik, gua mau tidur, jangan ajak ngomong." Kata Evan sambil telunjuknya menyentuh bibirnya memberi isyarat diam. Semetara Catrine menahan kesel karena ucapan Evan.
"Iiihh..! Ngeselin! kan dia yang ngajak ngomong duluan!" Ujar Catrine dalam hati sambil melipat ke dua tangannya sambil memeluk tas dan laptopnya.
*************
Catrine membuka pintu kamarnya, sementara teman kostannya pun keluar dari kamar sambil membawa handuk dan menjemurnya di depan kamarnya.
"Eh Cat.. Lu udah pulang, nanti kita cari makanan bareng yuk!" Ajak teman sebelah kamar kostnya. Terlihat gadis itu bertubuh mungil, kulit putih, mata sayu dan berkacamata.
"Iya nih gua baru pulang, Eh gua kesel deh Ran!" Kata Catrine sambil masuk ke dalam kamarnya dan meletakkan tas dan laptopnya.
"Kesel kenapa? Di gangguin sama bos lu lagi? Atau di cerewetin sama si Fira temen kantor lu? " Tanya Rani.
"Itu juga sih, tapi ada yang buat gua kesel juga selain itu, masa gua ketemu cowok, tapi kelakuannya bocor abis tau gak!" Kata Catrine.
"Bocor kenapa?" Tanya Rani.
"Ceplas- ceplos gitu. Dari berangkat kerja gua ketemu dia di bus, eh tadi pulang gua ketemu dia lagi, padahal selama ini gua belum pernah liat tuh cowok!" Kata Catrine.
"Wah jangan-jangan lu jodoh lagi!" Ucap Rani sambil duduk di karpet berbulu.
"Dih amit-amit gua kalo jodoh sama dia!" Kata Catrine sambil mengikat rambutnnya dan mengambil segelas air minum.
"Eh jangan gitu, ntar tiba-tiba beneran kejadian lu! kan lu selain bisa ngeliat mahluk halus, lu juga suka bener kalo ngomong. Suka kejadian." Kata Rani.
"Ya maksud gua gak mungkin lah, lagian mana suka gua cowok yang ceplas- ceplos gitu, pokoknya ngomong sama dia suka bikin kesel aja bawaanya."
"Tapi cakep gak?" Tanya Rani.
"Hmm.. Ya manis sih, rapih, wangi, mukanya gemesin, apalagi kalo senyum. Ahhhh… tapi gak mau lah! Bawel anaknya." Kata Catrine.
"Kok pipi lu merah? Cieeee.. Seneng yaaa ketemu dia?"
"Ihh.. Resek lu! Siapa yang seneng!" Ucap Catrine.
"Tuh buktinya lu bilang cowok itu manis, rapih, wangi, mukanya gemesin. Pasti kan terlintas di pikiran lu, ngakuuu…!" Canda Rani.
"Iihhhh.. Udah ah.. Ya udah gua mau mandi dulu!" Ucap catrine.
"Ya udah gih mandi, gua nunggu disini." Kata Rani.
"Yakin berani di kamar gua?" Tanya Catrine.
"Aaahh kannn! Resek lu! Jangan nakut-nakutin gua sih! Lu kan suka liat yang aneh-aneh.. Udah ah gua balik ke kamar. Kabarin gua kalo mau makan malem. Bhay!" Kata Rani.
"Hahahaha.. Ya gimana lagi. Emang dari kecil gua begini adanya, ya dah ntar gua ketok kamar lu." Kata Catrine.
"Tapi janji, pas ketok kamar gua lu manggil nama gua ya! Jangan kaya waktu itu, ada yang ngetok jam dua pagi tapi gak ada suaranya! Aslii gua mau cari kostan baru kalau di daerah sini ada yang cocok! Abis semuanya penuh, jadi gua kudu sabar sama kostan ini yang menyeramkan. Hiiii….." Ucap Rani sambil berlari keluar kamar. Catrine pun hanya menggelengkan kepala sambil menutup pintu kamarnya.
**********
Menjelang malam Catrine terlelap, suasana kamar terlihat kuning dengan lampu tidur yang terletak di atas meja kecil di samping kasur.
Tiba-tiba entah datang dari mana, tirai kamarnya bergoyang, seperti ada yang melewati. Catrine pun mulai membuka mata, pandangannya tertuju pada jendela kamarnya. Ia pun mengerutkan dahinya untuk menegaskan apa yang ia lihat. Tiba-tiba bayangan hitam sekelebat melintas di depan jendela. Catrine pun cuma terdiam dan membalikkan tubuhnya ke arah tembok sambil menarik selimutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...