Evan mendengarkan musik sambil bermain game di handphonnya, sesekali Evan bernyanyi dengan suara lantang. Yasa pun sedang membaringkan tubuhnya di kasur atas yang tingkat.
"You're my honeybunch, sugar plum Pumpy-umpy-umpkin You're my sweetie pie. You're my cuppycake, gumdrop
Slekep.. Slekep.. Slekep…, you're. The apple of my eye.
And I love you so and I want you to know
That I'll always be right here
And I love to sing sweet songs to you
Because you are so dear..." Ucap Evan sambil bernyanyi.
"Apaan sih kok ada slekep…slekepnya dah?" Tanya Yasa.
"Kan anak kecil suka belibet ngomongnya, yang gua denger sih gitu lyric nya."
"Salah oneng! Yang bener tuh Snoogums-boogums!" Kata Yasa.
"Kok lu tau?" Tanya Evan bingung.
"Searching lah…" Jawab Yasa.
Kemudian Evan pun kembali serius bermain game, sementara Yasa berusaha memejamkan matanya sambil memutup wajahnya dengan lengannya.
"Ntar kalo udah ngantuk buruan matiin lampu yak! Silau nih lampunya deket kasur gua." Jawab Yasa.
"Semoga gak lupa." Jawab Evan.
"Udah matiin sekarang aja dah, lu betah banget tidur nyalain lampu, lu pikir gua induk ayam abis netersin telor kudu di kasih lampu di kandangnya?" Tanya Yasa.
"Iyee ntar." Jawab Evan santai. Tiba-tiba lampu kamar pun mati. Evan tetap asyik bermain game.
"Van.."
"Ape?" Jawab Evan.
"Tadi lu yang matiin lampu?" Tanya Yasa.
"Bukan.. Lah gua pikir itu elu yang matiin!" Jangan becanda dah Yas!" Kata Evan.
"Serius gua! Bukan gua kok." Jawab Yasa. Dengan cepat Evan bangun dari tidurnya dan naik ke kasur Yasa. "Lu ngapain sih?"
"Numpang tidur.. "
"Yaelah, kan kasur lu di bawah." Jawab Yasa.
"Yah... Please Yas.. Gua takut…" Jawab Evan sambil memeluk guling.
"Awas ye kalo tidur nendang-nendang gua! Bakal gua jorokin lu ke ubin! Inget ini kasur gua tingkat." Kata Yasa.
"Iyeee… bawel…" Jawab Evan.
************
Pagi itu Evan berjalan menuju shelter bus, dengan kebiasaan nya mendengarkan musik dengan headset, dan tas ranselnya. Saat bus datang ia masuk ke dalam, suasana terlihat sedikit penuh. Evan pun mencari-cari tempat duduk namun semua terlihat penuh. Sampai akhirnya ia menemui seseorang yang di kenalinya. Evan pun meletakkan tas ranselnya di pangkuan gadis itu.
"Nitip yaa. Pegel nih punggungnya." Kata Evan.
"Ya ampun.. Bikin kaget aja! Emang isinya apa aja sih?" Tanya Catrine.
"Batu bata, semen, obeng.. Pake nanya lagi, ya laptop dong." Kata Evan santai.
"Ya ampun.. Ini apa ada bungkusan plastik di dalem tas?" Tanya Catrine.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...
