BAB 21

99 17 14
                                    

      "Oke.. Siap.. Thank you ya sebelumnya." Kata Evan sambil mengakhiri percakapan di telfon dan kembali menghampiri Catrine saat di bandara.

         "Kamu telfon siapa?" Tanya Catrine.

         "Aku telfon Yasa, aku minta tolong sama dia buat jemput di bandara." Kata Evan.

        "Kamu yakin gak ngerepoti sahabat kamu?" Tanya Catrine.

       "Nggak kok, Yasa orangnya baik, sebelum berangakat ke bandara aku juga udah chat dia minta tolong, jadi dia bawa mobil di tempat kerjanya. Tapi inget loh.. Kamu jangan jatuh cinta sama Yasa, dia emang lebih ganteng dari aku, tapi dia uda punya pacar, jangan genit-genit ya." Kata Evan.

        "Ih apaan sih kamu, emang kamu pikir aku cewek gampangan yang mau sama siapapun? Aku gak perduli mau fisiknya kaya gimanapun, selama aku nyaman ya aku sih gak masalah. Ya udah kita harus ke gate pesawat, biar gak telat, takutnya ngantri." Ucap Catrine. Namun saat ia berjalan Catrine hanya terdiam dan menengok kebelakang. "Kamu kenapa diem? Ada yang ketinggalan?"

         "Nggak.. Aku ngerasa kaya ada yang nahan aku di belakang. Berat banget, kaya di tahan gitu." Kata Evan. Perlahan Catrine pun melihat ke belakang Evan dan hanya menarik nafas panjang dengan muka yang sabar.

         "Koper kamu nyangkut di pot bunga, jangan suka buat drama." Kata Catrine.

        "Oh.. Kesangkut pot ya, aku pikir ada yang nahan kepergian aku pulang, kaya pelem-pelem korea gitu…" Kata Evan. Kemudian mereka  bergegas menuju gate pesawat.




                          ********




        Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, Aldo bergegas keluar ruang meeting bersama beberapa marketing,  staf departemen accounting dan beberapa kapten hotel dari setiap departen di hotelnya.

Ia pun masuk ke ruangannya dan meletakkan buku di atas meja. Tak berapa lama seorang asiten datang sambil menawarkan secangkit teh panas.

         "Tok.. Tok.. Tok…"

         "Masuk.." jawab Aldo, seketika muncul seorang gadis cantik berambut sebahu, dengan tubuh yang ramping dan sepatu yang tinggi datang membawa sebuah map.

           "Eh ada pak Ahmad." Kata gadis itu menyapanya dengan ramah.

          "Eh ada Ibu marketing, mau di buatin sesuatu?"  Tanya pak Ahmad.

          "Gak usah pak, trimakasih, saya cuma mau minta tanda tangan aja." Kata gadis itu yang bernama Stevani sambil memberikan sebuah map kepada Aldo. Dengan santai Aldo membaca isi perjanjian kontrak kerja dengan sebuah perusahaan lain.

         "Jadi ini mereka mau long staying di hotel kita?" Kata Aldo.

         "Iya pak, ada yang dari singapur, chinese, philipine, dan vietnam. Katanya mereka mau berkerja sama dalam bidang pariwisata di negara kita." Kata Stevani.

          "Tapi mereka include breakfast kan? Jangan lupa kamu sudah memberi tahukan peraturan di hotel kita?" Tanya Aldo.

           "Sudah pak, termasuk deposit. Apakah Ibu menyetujuinya?" Tanya Stevani.

          "Ya kalau saya sudah tanda tangan, Ibu sih biasanya setuju aja, kan semua tanggung jawab saya, disini tertulis regulasi pengadaan transportasi kamu juga harus persiapkan ya, kamu pastikan setiap departeemen harus berjalan dengan baik, jangan sampai mengecewakan, dari Front Office, House keeping, sampai departemen F&B juga kamu yang urus dengan baik, kalau mereka mau dinner di restauran kita, usahakan masukin aja bill nya ke room mereka masing-masing, sama seperti laundry biar biasa langsung di urus sama house keeping, kasih note ke mereka bahwa laundry mereka harus express, biar nanti accounting juga langsung input datanya. Kecuali additional kaya bar." kata Aldo.

CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang