BAB 17

130 14 29
                                    

      Perlahan Catrine melangkahkan kaki di depan sebuah condominium yang tak jauh dari lokasi kejadian. Sementara Evan hanya terdiam di samping Catrine. Mereka pun saling menatap, perlahan Catrine membuka pintu condominium dan terlihat di dalam sebuah locker yang berjejer rapih dengan urutan nomor kamar. Di sebelah kiri pun terlihat tangga dan beberapa hiasan dinding yang menarik.

      "Ini rumah siapa?" Tanya Evan dengan wajah sedih.

      "Loh emang kamu selama pacaran sama Icha dia gak cerita pernah tinggal di sini?" Tanya Catrine. sementara Evan hanya menggelengkan kepala.

      "Emang kamu tau kamarnya nomor berapa? Tanya dulu sama penjaganya. Nanti dikirnya kita maling loh." Jawab Evan. 

Catrine pun melihat di sudut ruangan terdapat CCTV yang tersembunyi. Ia pun mengagguk tanda mengerti. Tak berapa lama terlihat seseorang pria yang terlihat masih muda yang menggunakan pakaian rapih masuk ke dalam condominium.

       "Excusme, do you stay here?" Tanya Catrine.

       "Yeah.. Who do you find someone?" Tanya pria itu.

        "I'm looking for the room of my friend who die on the street near from here.. She's name Icha. do u know?" Tanya Catrine.

       "You from Indonesia?" Tanya pria itu.

        "Yeah, me and my friend from Indonesia. Hello my name is Catrine."  Katanya sambil menjabat tangan remaja itu.

     "Oh kamu dari Indonesia, sama aku juga dari Indoneia. Kebetulan aku kerja disini. Perkenalkan nama aku Ricky. Ternyata kita masih satu negara." Kata Catrine sambil tersenyum.

       "Ya ampun panjang lebar ngomong pak bahasa inggris gak taunya kita satu negara." Ucap Evan.

       "Iya, abis wajahnya kaya bukan orang Indonesia, aku pikir asli sini." Sahut Catrine.

        "Iya kebetulan kerja disni sambil kuliah. Oh kalian teman korban yang meninggal itu ya?" Tanya Ricky. "Udah lama banget kejadiannya, Waktu itu keluarganya juga dateng, emang keluarganya gak kabarin kalian?" Sambung Ricky, Evan dan Catine saling memandang dan menggelengkan kepala.

     "Kalau boleh tau kamarnya di lantai berapa ya?" Tanya Evan.

     "Di lantai tiga, kebetulan selantai sama kamar saya. Tapi tunggu.. Kalo keluargnya gak kabarin kalian, bagaimana kalian bisa tau?" Tanya Ricky bingung.

     "Ehh... tau aja..." Jawab Catrien gugup.

      "Jadi pacar saya ini sering di datengin sama mantan saya." Kata evan.

      "Ish...!" ucap Catrine dengan singkat. Sementara Ricky hanya mengangguk bingung. Kemudian mereka berjan menaiki anak tangga. Setelah sampai di lorong ruangan Evan berjalan di belakang Ricky.

       "Hii.. lu gak serem apa?" Tanya Evan sambil memegang pinggang Ricky, dan Ricky pun dengan gugup hanya bingung melihat sikap Evan. Akhirnya mereka tiba di kamar Icha. Semua saling menatap. Evan pun menelan ludah. Catrine hanya terdiam melihat pintu kamarnya dan perlahan tangannya meraba gagang pintu.

       "Emang pacar kamu gak takut?" Bisik Ricky.

        "Nggak, di mah berani, kan dia...." Tiba-tiba terdengar suara tangisan dari lorong ujung ruangan. Semua pun menoleh dengan cepat, Ricky dan Evan saling berpegangan tangan. Catrine pun berjalan ke arah suara tangisan itu dan meninggalkan Ricky dan evan.

      "Eyy.. lu kenapa peluk gua sih?!" Tanya Evan.

       "Maaf saya takut..." Jawab Ricky sambil melepas pelukannya.

CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang