Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Catrine berjalan menuju lift, tak berapa lama pintu lift pun terbuka lebar. Catrine pun masuk ke dalam dan pintu lift pun perlahan mulai tertutup, namun sesaat kembali terbuka ketika seorang pria masuk ke dalam lift. Pria dengan tinggi tegap, kulit putih, rambut klimis dan wangi khas maskulin berjalan masuk ke dalam lift. Ia pun berusaha tersenyum ramah pada Catrine. Tak berapa lama ia keluar lift dan berjalan keluar. Catrine melihat seperti sebuah tato yang berada di belakang lehernya sebelah kiri dan pintu lift pun tertutup rapat.
Tak berapa lama Catrine sampai di lantai kantornya, dan keluar lift dengan santai. Ia bertemu dengan dua orang karyawati lain sambil berbisik. Dengan wajah bingung Catrine hanya melirik tersenyum dan mendengar percakapan mereka.
"Ya ampun cantik banget ya, tinggi, badanya bagus, wangi parfumnya tapi maskulin." Kata karyawati pertama.
"Mungkin parfum pacarnya kali, ih pasti pacarnya ganteng." Bisik temannya.
Namun Catrine hanya berjalan dan perlahan menarik bajunya dan mencium perlahan.
"Masa sih wangi maskulin? Hmm.. Jangan-jangan wangi parfum cowok tatoan tadi kali ya, ah.. Ntar semprotin parfum lagi ah. Biar gak jadi gosip." Gumam Catrine sambil masuk ke dalam ruangan kantornya.
***********
Saat jam makan siang Yasa sedang melihat-lihat sekeliling tempat kerjanya, terlihat suasana di sana ramai pengunjung. Saat sedang membantu karyawan yang lainnya terlihat seserang gadis berumur 16 tahun berpostur tinggi dengan warna kulit cokelat muda berkacamata memakai baju hitam, menghampiri Yasa.
"Hai kaka.. Maaf, pesenan aku kok belum dateng ya? Masih lama gak?" Tanya gadis itu, saat Yasa menoleh gadis itu tersenyum manis melihat ketampanan wajah Yasa.
"Halo.. Maaf tadi duduk di sebelah mana ya kalau boleh tau?" Tanya Yasa dengan ramah.
"Aku duduk di ujung dekat pagar, aku sambil nunggu temen aku cuci mobil." Jawab gadis itu.
"Oh ya maaf dengan siapa saya bicara?" Tanya Yasa.
"Bianca.. Bianca Rachel Wendy." Jawab gadis itu, senyumnya yang manis menghiasi wajahnya yang sangat ramah.
"Oh ya Adek Bianca ya, nanti kaka coba cek ya orderanya, maaf kalo menunggu lama, mohon di tunggu yaa, nanti aku anterin pesanannya." Kata Yasa.
"Serius kaka yang anter?" Tanya Bianca.
"Iya serius kok, ditunggu ya." Jawab Yasa ramah. Kemudian gadis itu segera menunggu di table nya, dan Yasa bergegas mengechek pesanannya. Tak berapa lama Yasa datang sambil membawa baki berisi minuman milkshake strowbery dan kentang goreng.
"Maaf ya lama, ini pesanannya." Jawab Yasa sambil meletakkan pesananya.
"Maaf kak, aku kan pesannya cuma milkshake aja, kok ada kentang gorengnya? Aku gak pesen kentang goreng." Tanya Bianca heran.
"Oh itu compliment dari kaka, maaf sudah menunggu lama ya." Jawab Yasa ramah.
"Ya ampun serius? Ih seharusnya jangan kentang goreng, nomor telfon kaka aja sih, mamanya siapa kak?" Tanya Bianca.
"Oh aku Yasa." Jawab nya ramah.
"Oh kak Yasa udah lama kerja disini?" Tanya Bianca.
"Hmm.. Udah kok." Jawab Yasa sambil tersenyum.
"Ih gak kebayang ya kalo kaka yang punya tempat ini, pasti banyak yang minta kenalan, secara kaka kan ganteng, wangi, ah pokonya idaman cewek-cewek deh." Canda Bianca. Sementara Yasa hanya tersenyum manis. Tak lama temannya pun datang dan melihat Yasa sambil mengangguk sopan dan menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...