BAB 30

90 13 38
                                    

     Yasa pun berjalan ke arah garasi saat berkunjung ke rumah Nadine. Sementara Nandine pun menggandeng tangan Yasa dengan penuh kasih sayang. Yasa hanya memandang Nadine penuh kasih sayang.

         "Aku pulang dulu yaa, udah malem, kamu istirahat." Kata Yasa.

         "Iya tapi… nanti kesini lagi ya." Jawab Nandine.

         "Iya, besok aku kesini pulang kerja ya."

         "Kamu bobo sendirian di sana ya? Kasian. Kunci kamarnya ya, jangan nakal disana." Kata Nadine.

        "Iya, gak apa-apa kok. Iaa aku kunci kamarnya, aku juga gak akan nakal kok. Aku sayang sama kamu." Jawab Yasa.

         "OM YASAAAAAAAAAAA…….!" Terdengar suara anak yang berlari dari rumah sebelah. Terlihat Jaka anak yayasan yang dulu ia kenal.

         "Eh Jaka.. Om pulang dulu ya." Kata Yasa sambil memeluknya. Kamu jangan nakal di sini, belajar yang rajin, biar besar jadi pengusaha."

        "Iya om, loh om Evan mana?" Tanya Jaka.

         "Oh om Evan lagi ke singapur sama om Aldo." jawab Yasa. Dengan penuh kash sayang Nadine pun juga mengusap rambut Jaka.

        "Oh mau bantu masalah tante Icha ya?" Tanya Jaka. Seketika Yasa dan Nandine saling menatap.

        "Jaka tau, apa yang terjadi?" Tanya Yasa.

        "Tau.. Tapi nanti tante Icha akan di marahin kok. Biar gak ganggu om Evan lagi." Jawab Jaka.

         "Dimarahin siapa?" Tanya Yasa dengan penuh penasaran.

         "Nanti juga tau, Jaka gak mau bilangin, soalnya Jaka takut di marahin juga."

         "Dimarahin siapa?" tanya Nadine. Sementara Jaka hanya menutup mulutnya dengan telapak tangannya."Om hati-hati ya, Jaka dan yang lainnya sayang sama semua." Kata Jaka.

Yasa hanya terdiam dan berfikir apa maksud yang di katakan oleh Jaka. Namun Nandine memegang tangan Yasa dan memberika tanda untuk sabar.
Kemudian Yasa segera menaiki motornya dan memakai helm, tak berapa lama Yasa pergi meninggalkan Jaka dan Nadine.



                    ********



      Suasana di pagi hari di singapur begitu cerah. Aldo menikmati sepotong roti bakar dengan sosis, omelette dan salad, sementara Evan datang dengan membawa dua cangkir kecil berisi jus saat mereka sarapan di sebuah restaurant hotel. Evan pun melihat ke arah sekeliling restaurant. Terlihat belum begitu ramai tamu yang datang. Namun tak berapa lama seorang waiter mengantarkan pesanan Evan. Kemudian Evan beranjak dari duduknya namun tangannya di tarik oleh Aldo yang membuat ia menoleh ke arah Aldo.

         "Mau ngapain?" Tanya Aldo.

         "Eehh.. Mau ambil kue itu tuh yang warna-warni sama puding." Jawab Evan dengan gaya polosnya.

        "Abisin dulu yang di meja, lu gak liat nih meja penuh sama piring yang isinya masih penuh makanan lu?" Tanya Aldo. Perlahan Evan kembali duduk dengan mulut manyunnya.

        "Kan nanti keburu habis, jadi kan enak kalo makan gak perlu bolak balik lagi ambil makanan." Kata Evan.

        "Iya Van, tapi takutnya yang lu ambil gak ke makan, nanti malah ke kenyangan. Ayo abisin dulu, baru boleh ambil lagi." Kata Aldo.

        "Iya iya… eh lu cuma makan telor sama tumbuhan emang kenyang?" Tanya Evan sambil memotong telor mata sapi dan menggigit roti bakarnya yang sedikit gosong.

CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang