Catrine merebahkan tubuhnya ke atas kasur sambil membaca buku, telihat lampu tidur di samping kasurnya menerangi memberi kesan nyaman. Dengan santai Catrine membaca buku sambil tersenyum.
"Hmmmm…."
Terdengar suara itu hingga Catrine terdiam. Perlahan ia menurunkan bukuknya dan mengintip dari pinggir bukunya.
"Kamu siapa?" Tanya Catrine. Namun mahluk itu hanya diam memandang Catrine. "Kayaknya aku kenal kamu deh. Hmmm…. Kamu pacarnya Evan ya?"
"Iya… kamu siapa? Pacaranya Evan?" Ucap Mahluk itu yang ternyata Icha. Mereka pun berkomunikasi dalam bathin Catrine.
"Bukan.. Aku cuma temen kok, kamu cemburu ya sama kedekatan aku sama Evan?" Tanya Catrine. Sementara Icha pun berpindah tempat ke atas lemari sambil meingkuk dengan kepala yang miring. "Kenap harus pindah tempat? Kan jadi repot ngobrolnya." Ucap Catrine. Sementara Ich Hanya tertawa sambil memainkan rambutnya. Dengan santai Catrine kembali membuka bukunya dan tetap serius membaca.
"Jangan di cuekin bisa gak sih! Gggrrrr……!" Ucap Icha sambil menarik buku Catrine hingga bukunya terlempar ke lantai.
"Kok kamu kasar sih? Gak boleh gitu, aku tau kamu sedih, kecewa, gak bisa pulang, tapi kamu kalau mau dendam jangan sama aku. Kan aku gak salah apa-apa." Kata Catrine santai sambil berusaha duduk di kasurnya. Icha pun menghilang. "Hmm.. Tadi dicuekin ngambek, sekarang aku ajak ngobrol kamuny ngilang, dasar labil." Sambung Catrine sambil beranjak dari duduknya dan membungkuk mengambil bukunya. Namun ia melihat dari celah kedua kakiny sosok Icha berdiri di dekat kamar mandi. Perlahan Catrine mengangkat tubuh nya sambil mengusap bukunya.
"Jangan coba-coba dekati Evan. Dia milik aku!" Kata Icha geram.
"Hmmm… Siapa juga yang deketin, kalo kamu tau dari awal kan pasti tau siapa dulu yang mulai deketin. Trus kamu maunya apa?" Tanya Catrine.
"Aku mau kamu bantu aku mencari orang yang memperkosaku, dan menabrak ku." Kata Icha.
"Iya bisa aja sih, tapi kamunya gak sopan, coba bilang minta tolong, pasti aku bantu." Jawab Catrine santai sambil membalikkan badan memandang Icha dengan wujud yang menyeramkan. "Emang kamu gak di makamin? Gak ada yang urus?"
"Jasad aku tidak terkubur! karena itu aku minta tolong padamu!" Kata Icha dengan wajah kesal.
"Ya udah nanti di tolongin. Tapi coba deh kalo jadi mahluk itu jangan galak-galak, nanti gak di tolongin, kejebak di alam kamu sendiri, gak bisa pulang." Kata Catrine sambil duduk di kasurnya. Tiba-tiba Icha pun menghilang. Kemudian Catrine hanya mengangkat kedua bahunya dan kembali merebahkan tubuhnya. Matanya pun mulai terpejam. Namun perlaha terlihat ada sebuah rambut yang menjuntai dari atas kepalanya. "Udah jangan isengin, sana pergi dulu, jagain pacar kamu gih, aku mau tidur. Kamu boleh balik ke sini kalo kamu udah baik tanpa rasa dendam." Sambung Catrine. Namun tiba-tiba buku yang di letakkan di atas meja kecil terjatuh. "Hmm.. Dasar mahluk ngambekan!" Gumam Catrine.
**************
Yasa duduk di kantornya, terlihat bengkel dan cafe nya mulai ramai pengunjung. Sesekali Yasa membalas pesan chatting dari teman-temannya. Tak berap lama pintu pun terbuka. Yasa terkejut melihat Nadine berdiri sambil membawa kotak makan, dengan rambut panjang ikal, dan bandana bermotif bunga terlihat sangat cantik.
"Hai.. Kamu dateng kok gak kedengeran?" Tanya Yasa. Perlahan Nandine menutup pintu kantornya dan meletakkan kotak makannya di atas meja. Dengan sanati Nadine mengusap pipi Yasa. "Hmm.. Kangen ya? Hmm.. Pacar aku wangi banget nih.. Jadi pengen peluk terus deh." Sambung Yasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...