Malam itu Yasa sedang bermain gitar di kamarnya dengan suasana yang sepi, terdengan pesan masuk yang berbunyi di handphone nya, ia pun segera mengambil handphonnya dan wajahnya tersenyum saat membalas pesan dari seseorang. Dengan santai Yasa langsung menghubunginya.
"Hai... Udah makan malam?" Tanya Yasa sambil mengusap gitarnya.
"Udah, kamu udah makan? Kok sepi amat? Evan kemanana?" Tanya Nadine.
"Biasa, dia lagi ke kostan Catrine, mungkin mereka sekalian makan malam. Gimana kabar anak-anak yayasan?" Tanya Yasa.
"Oh.. Jagain pacarnya ya abis sakit, perhantiannya si Evan. Kabar anak-anak yayasan baik, mereka lagi nonton tv di rumah sebelah. Dapet salam kamu dari anak-anak yayasan tuh, pada kangen, apalagi Jaka, Wati dan yang lainnya."
"Hehehe. Iya Evan lagi kumat manjanya sama pacarnya tuh, syukurlah kalau anak-anak yayasan baik-baik aja, iya salam ya buat semuanya, nanti kalau ada waktu aku main kesana sekalian makan bareng sama mereka. Adik kamu juga sehat kan? Mamah papah juga sehat?" Tanya Yasa.
"Iya janji yaa.. Kangen loh mereka…" ucap Nadine.
"Kamu nya kangen gak?" Canda Yasa."
"Kangen dong." jawab Nadine dengan suara yang sedikit manja.
"Uh gemes kalao denger suara manja kamu, sabar ya, aku juga lagi persiapin buat ketemu keluarga kamu, aku udah hubungi mamah aku dan keluarga, nanti aku ada rapat keluarga, doain ya semoga kita semua dilancarkan dan di mudahkan segala urusan."
"Amin" Jawab Nandine
"Tolonggg…." Terdengar suara lembut namun jelas dari handphone Yasa, sontak membuat Yasa terkejut dan terfokus sama suara itu.
"Halo.. Kok diem?" Tanya Nadine.
"Eeehh… tadi kamu ngomong minta tolong?" Tanya Yasa.
"Hah? Minta tolong? Nggak. Aku malah bilangnya Amin. Gitu. Emang kamu dengernya apa?" Tanya Nadine.
"Aku dengernya tolong… aku pikir kamu kenapa-kenapa. Makannya aku diem, mastiin suara keadaan disana." Jawab Yasa.
"Nggak.. Waduh.. Salah denger kali kamunya, serius aku bilangnya Amin. Emang suara tolongnya itu kaya suara aku?" tanya Nandine.
"Hmm.. Bukan sih.. Tapi.. Kaya pernah denger suara itu…." Jawab Yasa. Seketika suasana menjadi hening dan bingung, Yasa perlahan melirik ke arah ruang kamarnya, namun tak ada siapapun di dalam kamarnya, dan ketika melirik ke arah pintu depan ia melihat seperti ada sebuah bayangan dari celah pintu bawah kamarnya.
Yasa pun bergegas beranjak dari duduknya dan menuju pintu kamarnya. Dengan hati-hati Yasa membuka pintu kamarnya dan melihat di sekeliling depan kamarnya, tak ada siapapun yang terlihat di area lantai kostan Yasa.
"Kamu ngapain? Kok kaya ngos-ngosan gitu?" Tanya Nadine.
"Nggak, aku abis buka pintu kamar, mastiin aja , udah gak apa-apak kok, nih aku tutup lagi pintu kamar aku." Jawab Yasa, dan berbalik arah ke dalam. Namun Yasa tak menyadari ada sosok mahluk berambut panjang yang berdiri dan menunduk di dekat pintu kamar yang gelap. Mahluk itu hanya menunduk dan memperhatikan Yasa yang kembali duduk di karpetnya.
*********
Jam menunjukkan pukul sebelas malam, terdengar pintu kamar terbuka secara perlahan dan kembali tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...