Jam menunjukkan pukul delapan pagi, Evan dan Catrine keluar dari lift dan berjalan menuju sebuah restaurant untuk sarapan. Terlihat beberapa tamu pun sudah datang dan menikmati hidangan yang sudah di sajikan buffet. Terlihat jejeran menu berbgai masakan dari asian menu, sampai pastry pun tesedia rapih di table panjang.
Evan pun dengan cepat mengambil beberapa menu yang ia sukai. Sementara Catrine mengantri mengambil beberapa roti.
" Ya ampun.. kamu sarapannya kok sedikit? Emang kenyang?" Tanya Evan.
"Kan ini dulu, aku gak biasa sarapan langsung nasi, biasanya aku paling sarapannya beberapa lembar roti dan salad kalau di hotel. Kamu mau minum teh apa kopi?" Tanya Catrine.
"Oh.. pantes badan kamu singset ya, jenjang lagi kakinya. Aku sih biasa teh, mau aku ambilin?" Tanya Evan.
"Emang apa hubungannya sarapn roti sama singset? Gak usah nanti water nya kan akan mengantarkan, paling tinggal ditanya mau kopi apa teh, eh tunggu... ini sarapan siapa? Kok banyak banget?"
"Eeehh.. anu.... tadi ada yang nitip disini, bukan punya aku kok, kalau aku sih biasanya sarapannya cuma telor ceplok." Jawab Evan sambil bersiul dan matanya pura-pura melihat sekeliling restaurant.
"Hmm.. yakin punya orang? Kok semua makanannya kumpul di depan kamu? Kamu yakin bakal habis?" Tanya Catrine sambil melihat nasi goreng, mie goreng, roti cornflake, sosis, daging sapi, 2 gelas jus, dan beberapa menu lainnya. "Kamu produktif sekali ya perutnya, tapi tetep gak gemuk." Canda Catrine.
"Mana..mana...? Ah kamu cuma fatamorgana aja kok hehehe, ya udah kita sarapan, kan aku ambilin ini buat kamu juga, takut gemuk ya? Gak apa-apa, aku terima kamu apa adanya." Jawab Evan sambil mengedipkan matanya.
"Ish.. gobal...!" Jawab Catrine tersipu malu.
***********
Yasa membuka laptopnya di ruang kerja, wajahnya nampak serius melihat beberapa laporan keuangan. tiba-tiba seorang karyawan datang ke ruangnnya.
"Pak.. ada tamu.."
"Siapa?" Tanya Yasa.
"Katanya dari sahabat lama." jawab karyawannya.
"Oh suruh masuk aja." Jawab Yasa, kemudian karyawannya keluar dan mempersilahkan tamunya masuk ke dalam.
"Yasa......"
"VIKA?????? Hei.... apa kabar?" Tanya Yasa sambil beranjak dan menghampirinya. kemudian Yasa melihat anak yang di gendong Vika. "Kesya..... udah gede aja.... sini_sini mau di gendong gak sama Om?" Tanya Yasa. namun Kesya hanya menutup mukanya dengan tangan dengan wajah yang bingung.
"Hahahaha.. msih malu-malu dia, ini sayang Om Yasa sahabat mamah." Kata Vika memperkenalkan pada Yasa.
"Eh sini-sini duduk.. mau minum apa? Udah makan belum? Gua pesenin ya." Kata Yasa sambil berjalan menuju meja kerjanya dan menelfon cafe.
"Eh.. gak usah repot-repot.." Kata Vika dengan rasa sungkan.
"Yaelah kaya sama siapa aja.. udah tenang.. gua pesenin yang enak pokoknya. Eh si Kesya udah ngantuk ya?" Tanya Yasa.
"Iya nih, bentar deh gua pindahin ke stroller..." Jawab Vika. Setelah Kesya tertidur Vika duduk di sofa panjang yang sangat nyaman. "Ya ampun.. bangga deh gua sama lu, makin berkembang aja usaha lu, trus.. kapan nih Nadine di lamar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...
